3 Composers Berbagi Cerita Awal Karier Menjadi Pencipta Lagu
JAKARTA, iNews.id - Sebelum menjadi pencipta lagu besar seperti sekarang, Bemny Noor, Mario Kacang dan Tengku Shafick berjuang dalam menawarkan karyanya. Ketiga pria yang tergabung dalam vokal grup 3 Composers membagikan kisah perjuangan saat merintis menjadi komposer.
Mario Kacang mengawali kisahnya yang bermain di cafe. Dia juga sempat bergabung sebagai backing vocal Element dan perlahan-lahan merintis kariernya sebagai pencipta lagi.
"Saya dulu awalnya jadi band cafe jaman kuliah, terus sempat jadi backing vokal Element dulu," ujar Mario Kacang saat berkunjung ke iNews.id di iNews Center, Jakarta, (21/8/2019)
Karya pertamanya akhirnya dipakai oleh Afgan Syahreza yang berjudul Terima Kasih Cinta. Single ini pun menjadi booming dan mengantarkan ke artis-arti lainnya yang meminta untuk dibuatkan lagu
"Setelah itu saya ada kesempatan berkenalan dengan Afgan dan diminta untuk bikin lagu untuknya yang Terima Kasih Cinta dan lagunya populer. Dari situ 2010 dan 2011 berkesempatan untuk bertemu Bemby dan Shafick dan jadilah 3 Composers," ujarnya.
Berbeda dengan Mario Kacang, Bemby Noor mengawali karier sebagai pencipta lagu berkat bantuan almarhum Chrisye yang merupakan Omnya. Dia meminta Bemby membuatkan lagu untuk proyek album berikutnya.
"Awalnya yang membuka kesempatan untuk menjadi pencipta lagu adalah Om saya, Almarhum Chrisye. Waktu itu almarhum tahu kalau saya bisa mengarang lagu dan dimintain hasilnya. Saya kasih lagu-lagunya dan dikasih ke labelnya Musica waktu itu dari beberapa lagu diambil satu," ujarnya.
Namun lagu tersebut tidak jadi dibawakan, karena konsep album Chrisye berubah. Namun dia merasa senang karena karyanya dihargai dan merasakan bahwa membuat lagu juga bisa menghasilkan uang.
"Tapi nggak jadi dibawain padahal sudah kontrak dan dibayar karena konsep albumnya berubah yang awalnya solo menjadi kolaborasi dengan bermacam-macam penyanyi. Akhirnya lagu itu nggak dipakai tapi tahu lagu itu bisa dijual ternyata, bisa pegang uang. Semenjak itu setiap bertemu penyanyi saya tawarkan lagu saya dan kadang ada yang menghubungi saya meminta dibuatin lagu ke saya," ujar Bemby Noor.
Tengku Shafick yang sempat mengenyam pendidikan musik di Australia langsung menerapkan pendidikannya dengan membuat beberapa proyek. Dia sempat menawarkan lagu ke Sahrul Gunawan, namun ditolak.
"Saya dulu kuliah musik di Melbourne, Australia terus kembali ke Jakarta buat album Melayu, judulnya Pop Melayu Trendy. Habis itu vakum, baru 2005 ketemu Sharul Gunawan bilang saya punya lagu, dengerin tapi nggak cocok kata produsernya. Lalu sama produsernya Alm Pak Iin bilang coba kasih ke Marcell, potong kuping saya pasti lagu ini diambil dia," ujar Tengku Shafick.
Marcell pun membawakan lagu Shafick dan menjadi booming. Dari sini namanya mulai diperhitungkan sebagai pencipta lagu dan bekerjasama dengan penyanyi lain.
"Setelah itu diambil Marcell yang berjudul Mendendam dan setelah itu saya membuat lagu untuk Siti Nurhaliza, Ruth Sahanaya dan lainnya," ujarnya
Banyak pengalaman yang dirasakan oleh Shafick dan personel 3 Composers lainnya saat menawarkan lagu yang dibuatnya.
"Saya ngejar-ngejar dulu di balik panggung, Waktu Afgan di Medan pas mau manggung saya teriak, tapi memang sudah kontak sih. Butuh perjuangan sih hingga akhirnya orang nyari kita," Tengku Shafick.
Editor: Adhityo Fajar