7 Fakta Menarik Pagelaran Sabang Merauke 2025, Nomor 5 Mengejutkan!
JAKARTA, iNews.id - Pagelaran Sabang Merauke 2025 menjadi salah satu acara pertunjukan seni yang paling dinanti tahun ini.
Bukan hanya karena konsep yang akan dihadirkan ke penonton, tapi juga ornamen pendukung yang biasanya akan membuat sesi pertunjukan menjadi sangat memorable.
Pagelaran Sabang Merauke 2025 yang diselenggarakan oleh iForte bersama BCA itu rencananya akan digelar di Indonesia Arena Senayan, pada 23 dan 24 Agustus 2025. Untuk Anda yang penasaran dengan agenda ini, simak fakta-fakta menariknya di artikel ini.

1. Tema Pagelaran Sabang Merauke 2025
Di tahun ini, Pagelaran Sabang Merauke hadir dengan semangat baru dan mengusung tema 'Hikayat Nusantara' yang akan menceritakan cerita rakyat yang diambil dari berbagai daerah di Indonesia namun dikemas secara epic dengan musik, lagu, tarian, busana daerah, dan etnik Indonesia, serta keunikan masing-masing daerah.
2. 1.500 Pelaku Seni Dilibatkan
Ya, 1.500 pelaku seni dilibatkan untuk pagelaran tahun ini, termasuk 351 penari, penyanyi nasional, hingga musisi kelas dunia dari Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers, serta The Resonanz Children’s Choir, seniman musik tradisional, tim produksi, hingga tokoh budaya Indonesia.
Pertunjukan akan semakin semarak dengan kehadiran kostum karakter karya spektakuler dari Jember Fashion Carnaval dan Pesona Gondanglegi, serta berbagai kejutan atraktif lainnya seperti atraksi barongsai dari Kong Ha Hong, pertunjukan drumband, dan aksi energik dari tim cheerleaders.
3. Ada 31 Lagu dan Tarian dari Seluruh Indonesia
Sebanyak 31 lagu dan puluhan tarian dari hampir seluruh penjuru Nusantara akan ditampilkan, mewakili kekayaan budaya daerah “Padang Wulan” dari Jawa Tengah, “Bungong Jeumpa” dari Aceh, “Butet” dan “Rambadia” dari Sumatera Utara, hingga “Injit-Injit Semut” dari Jambi dan “Pak Pung Pak Mustafa” dari Riau.
Penonton juga akan diajak menikmati keindahan “Gending Sriwijaya” dari Sumatera Selatan, “Pang Lipang Dang” dari Lampung, “Kambanglah Bungo” dari Sumatera Barat, serta medley modern Remix Pulau Andalas Bersatu yang menyatukan semangat Sumatera.

Dari Jawa Barat akan hadir “Manuk Dadali”, dari Jakarta “Keroncong Kemayoran”, dari Jawa Timur “Jangkrik Genggong” dan “Umbul Umbul Blambangan”, serta “Mahadewi” dari Yogyakarta. Sementara dari Kalimantan Tengah akan hadir komposisi instrumental khas Kalimantan.
Keanekaragaman ini dilengkapi dengan “Lulo” dari Sulawesi Tenggara, “Ayo Mama” dan “Hai Rame-Rame” dari Maluku, “Putri Cening Ayu” dan “Tembang Calon Arang” dari Bali, “Benggong” dari Nusa Tenggara Timur, serta “Sajojo” dari Papua.
Selain itu, lagu nasional “Syukur”, lagu tematik “Nusantara”, dan lagu penutup “Inspirasi Diri” akan menjadi simbol kebersamaan dan semangat persatuan yang menjadi inti dari pagelaran ini.
Dari sisi musikal, Elwin Hendrijanto, komposer Indonesia yang juga dikenal melalui karyanya di industri perfilman Hollywood akan bertindak sebagai Music Director.
Sementara itu, Maestro Avip Priatna sebagai konduktor orkestra dari Jakarta Concert Orchestra, didukung oleh paduan suara dari Batavia Madrigal Singers dan The Resonanz Children’s Choir.
4. Lebih dari 75 Koreografi Ditampilkan
Pagelaran kali ini menampilkan lebih dari 75 koreografi yang menggambarkan perpaduan antara warisan budaya, energi kontemporer, dan kreativitas lintas generasi.
Terdapat koreografi modern seperti Freedom House Dance, Cheers, dan Hip-Hop, hingga tarian tradisional seperti Saman, Ratoeh Jaroe, Rapai Geleng, Gending Sriwijaya, Tari Piring, Jaipong, Cakalele, dan Soya-Soya.
Koreografi karakteristik seperti Buto dari Jawa Tengah, Cosplay Yuyu Kangkang, Barongsai, hingga Ondel-Ondel dengan roller skates turut mewarnai pertunjukan.

Nuansa teatrikal dan komikal turut memperkaya sajian, melalui tarian seperti Comical Dance, Topeng Limbuk, serta aksi-aksi kostum cosplay hewan seperti macan, ayam, babi hutan, dan anjing karnaval.
Tak ketinggalan, koreografi bertema pahlawan dan mitologi seperti Hanoman, Ganong, Pedande, Rangda, Barong, hingga aksi ploting aerial yang spektakuler akan membawa penonton pada pengalaman visual yang megah dan menggugah.
5. Penyanyi Pagelaran Sabang Merauke 2025
- PADI Reborn
- Yura Yunita
- Christine Tambunan
- Yuyun Arfah
- Mirabeth Sonia
- Alsant Nababan
- Taufan Purbo
- Gabriel Harvianto
- Nino Prabowo
- Roland Rogers
- Swain Mahisa
- Okvalica
- Sruti Respati
- Pradnya Larasari
- Zahara Christie
- Batavia Madrigal Singers
- Jakarta Concert Orchestra
- The Resonanz Children’s Choir
6. Daftar Perancang Busana Pagelaran Sabang Merauke
- Ghea Panggabean (Baju Bali Ratna Manggali, pengiring, pemain harpa, Music Conductor, & Gen-Z modern)
- Chossy Lattu (Baju Batak & Aceh)
- Sebastian Gunawan (Baju Papua & Jakarta)
- Didi Budiardjo (Baju Maluku & Papua)
- Denny Wirawan (Baju Gending Sriwijaya)
- Danny Satriadi (Baju Gending Sriwijaya)
- Priyo Octaviano (Baju Aceh, Batak, Maluku, Modern)
- Era Soekamto (Baju Indonesia Raya)
- Ivan Gunawan (Baju Malin Kundang)
- Mel Ahyar (Baju Kalimantan)
- Eridani (Baju Ibu Malin Kundang)
- Wilsen Willim (Baju Padi Mahadewi)
- Iwan Tirta (Kain Padi Mahadewi)
- Opi Bachtiar (Baju Papua)
- Temma Prasetio (Baju Padi Syukur)
- AdeChan (Baju Mahadwi)
- Griya Ageman (Baju Sulawesi Tenggara)
Untuk aksesoris, karya dari Subeng Klasik (seluruh aksesoris), Elly Kasim (Sumatera Barat), Ryan Papua (Papua), dan Ibu Susi (Kalimantan) memperkaya estetika busana. Kostum karakter dihadirkan oleh Jember Fashion Carnaval (Gajah Putih, Tumang & penari) dan Pesona Gondanglegi (Yuyu Kangkang & penari).
7. Sutradara Pagelaran Sabang Merauke 2025
Sutradara yang bertugas adalah Rusmedie Agus. Selain itu, sebagai penata musik ada Elwin Hendrijanto, aktor dan narator adalah Indra Bekti, Risang Janur Wendo, dan Zahara Christie.
Koreografer yaitu Sandhidea Cahyo Narpati (Lead Koreografer) dan Pulung Jati Ronggo Murti yang mewakili tim Koreografer dan 351 penari.
Jadi, itu dia beberapa fakta menarik soal Pagelaran Sabang Merauke 2025 yang akan dimainkan pada 23 dan 24 Agustus 2025. Ini merupakan kali keenam kehadiran pagelaran tersebut.
Editor: Muhammad Sukardi