Ardhito Pramono Ubah Stigma Jazz, Musik yang Dianggap Berat Jadi Easy Listening
JAKARTA, iNews.id - Ardhito Pramono merupakan penyanyi populer Tanah Air. Tak hanya berbekal paras rupawan, pria kelahiran 22 Mei 1995 ini juga mampu memikat penikmat musik lewat deretan lagunya yang bernuansa jazz. Dalam kancah musik dia dikenal sebagai sosok Ardhito Pramono ubah stigma jazz
Ardhito sebenarnya sudah mengawali kariernya di industri musik sejak 2013. Kini, dia sudah merilis 5 album, di antaranya adalah, Ardhito Pramono (2017), Playlist, Vol. 2 (2017), A letter to my 17 year old (2019),Craziest thing happened in my backyard (2020), dan Semar & Pasukan Monyet (2021).
Kecintaannya pada musik jazz sebenarnya tak lepas dari pengaruh sang kakek. Dahulu, dia adalah musisi yang kerap tampil di Istana Negara pada era pemerintahan Presiden Soekarno.
Sebagai anak muda yang tenar lewat genre jazz, Ardhito punya impian besar. Ternyata Ardhito ingin ubah stigma jazz yang dianggap sebagai musik berat, tentunya melalui karya yang easy listening agar mampu menggaet pendengar milenial. Hal ini pernah dia ungkapkan dalam acara DCDC Pengadilan Musik edisi ke-42 yang digelar secara virtual pada 10 Oktober 2020. Menurutnya, Indonesia sebenarnya sudah akrab dengan lagu jazz sejak dulu.
"Saya ingin ingatkan, orang Indonesia itu enggak jauh dari jazz, keroncong, dan swing keroncong. Melalui lagu-lagu lebih kekinian, semoga dapat mengubah stigma masyarakat bahwa musik jazz itu mikir," ujarnya kala itu.
Pemilik nama lengkap Ardhito Rifqi Pramono itu pun terus berusaha mengakrabkan musik jazz kepada penikmat musik Tanah Air. Kerja kerasnya pun berbuah manis dengan meraih penghargaan.
Bukan hanya meraih nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2018, Ardhito sukses memenangkan kategori Artis Jazz Kontemporer Terbaik di AMI 2020 lewat lagu Fine Today, yang merupakan soundtrack film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.
Editor: Elvira Anna