Jadi Konduktor Dadakan, Begini Gaya Kocak Indro Warkop

JAKARTA, iNews.id – Aktor Indrodjojo Kusumonegoro atau akrab disapa Indro Warkop, memang paling bisa membuat banyak orang tertawa. Kali ini, ia didaulat menjadi konduktor dadakan yang memimpin para pemusik cilik.

Dalam konser The Legend 5 yang berlangsung di Auditorium Universitas Bunda Mulia, Jakarta, Sabtu malam 4 November 2017, ada kejadian unik yang diberikan kepada aktor senior Indro Warkop. Hadir dengan penampilan baru, tanpa kumis, secara mendadak diminta pembawa acara untuk menjadi konduktor.

Baca Juga

3 Rekomendasi Wisata Dekat Stasiun Sukabumi

Permintaan tersebut tampaknya membuat Indro kaget. Apalagi, awalnya pembawa acara hanya menyuruh Indro untuk naik ke atas panggung. Permintaan untuk menjadi konduktor yang memimpin orkestra baru disebutkan ketika ia naik ke panggung.

“Jadi, ini toh yang tadi dibilang panitia surprise-nya. Jauh-jauh ke sini cuma mau dikerjain. Tapi karena sudah terlanjur naik, ya sudahlah saya lakukan,” kata Indro.

Masih terlihat kebingungan, Indro pun percaya diri naik ke stage konduktor sembari melihat kanan-kiri pemusik cilik. Sambil mengangkat partitur dan memberikan instruksi, aksinya ini sontan membuat para penonton terpingkal. Tapi, pelawak tersebut pasrah kalau memang sedang dikerjain.

“Tolong, betul-betul lihat ke partitur ya, jangan pernah coba-coba melirik atau melihat saya. Karena saya akan melakukan gerakan yang tidak terduga,” canda Indro.

Sembari berdoa memohon perlindungan kepada Yang Maha Kuasa, bukan khidmat yang didapat, namun penonton kembali terpingkal.

“Bismillahirrahmanirrahim. Ya Allah, kali ini tolong lindungi saya,” ucapnya.

Seolah-olah mengerti, Indro berkali-kali mengangkat tangannya. Meski arahan yang diberikan tampak sembarangan, pemusik dalam orkestra tersebut tetap melanjutkan permainan lagu dengan baik. Lagu yang dibawakan kali ini pernah menjadi ciri khas Warkop DKI, yaitu Nongkrong di Warung Kopi. Candaan yang terlontar selama kurang lebih lima menit itu, diiringi dengan tepuk tangan yang meriah dari penonton.

Editor: Tuty Ocktaviany