Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Gunung Lawu Masuk Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi, ESDM Jelaskan Hal Ini
Advertisement . Scroll to see content

Jadi Tempat Moksa, Gunung Lawu Dikutuk Prabu Brawijaya V

Kamis, 12 Oktober 2023 - 19:45:00 WIB
Jadi Tempat Moksa, Gunung Lawu Dikutuk Prabu Brawijaya V
Penasaran dengan kisah mistis Gunung Lawu? Simak kisahnya di Live Jero Podcast Semedi hari ini, Kamis (12/10/2023). (Foto: RCTI+)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Para pencinta gunung mungkin sudah tak asing lagi dengan Gunung Lawu (embed dengan link utm). Ya, gunung yang terletak di antara tiga kabupaten, yakni Karanganyar, Jawa Tengah, Ngawi, dan Magetan, Jawa Timur ini menjadi salah satu gunung favorit bagi para pendaki untuk menikmati keindahan alam. 

Selain lanskapnya yang indah, rupanya tak sedikit pendaki mendaki gunung berapi yang tengah tidur ini untuk merasakan sensasi pecel khas Mbok Yem warung tertinggi di pulau Jawa.

Memiliki ketinggian 3.265 meter diatas permukaan laut (mdpl), Gunung Lawu dikenal memiliki tiga puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah. Rupanya, selain memiliki tiga puncak, dan warung tertinggi, gunung ini juga identik dengan kisah mistisnya.

Salah satunya jadi tempat moksa Prabu Brawijaya V.

Tak hanya itu, Gunung Lawu rupanya juga dikutuk oleh Raja Majapahit ini. Penasaran dengan sejarah Gunung Lawu yang dikutuk oleh Prabu Brawijaya V? Yuk, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahuinya.

Kisah Gunung Lawu Dikutuk Prabu Brawijaya V

Tak banyak yang tahu, konon setiap puncak di gunung ini diyakini dijaga oleh dua makhluk gaib yakni Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Kedua penjaga ini tadinya adalah manusia biasa tepatnya kepala dusun di sekitar kaki Gunung Lawu yang menemani Prabu Brawijaya V saat mengasingkan diri di gunung tersebut. 

Kisah keduanya diceritakan turun temurun oleh penduduk di sekitar kaki gunung tersebut. Lantaran kesetiaannya saat menemani Prabu Brawijaya V, Dipa Menggala diangkat menjadi penguasa Gunung Lawu membawahi semua mahluk gaib. 

Wilayah kekuasaannya ke barat hingga Gunung Merapi, Merbabu; ke timur hingga Gunung Wilis; ke selatan hingga Pantai Selatan; ke utara sampai dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu. 

Sementara Wangsa Menggala diangkat menjadi patihnya, dengan gelar Kiai Jalak. Ketiga puncak gunung tersebut menjadi tempat yang dianggap sakral di Tanah Jawa. 

Puncak Hargo Dalem sendiri diyakini sebagai tempat moksa (menghilangnya) Prabu Brawijaya V setelah memeluk agama Islam. Puncak Hargo Dumiling konon dipercaya sebagai tempat moksanya Ki Sabda Palon, abdi setia dari Prabu Brawijaya V.

Sementara puncak Hargo Dumilah merupakan tempat meditasi bagi penganut kejawen. Selain itu ada daerah yang warganya dipantang untuk mendaki Gunung Lawu yakni Cepu Blora. 

Konon, pantangan ini bermula saat Prabu Brawijaya V yang tengah mengasingkan diri dikejar pasukan pimpinan Adipati Cepu yang bermaksud menangkapnya hidup atau mati. 

Prabu Brawijaya V termasuk musuh bebuyutan Adipati Cepu. Namun tak satupun dari pasukan Cepu berhasil menangkap Prabu Brawijaya V yang mengasingkan diri ke arah puncak Gunung Lawu melalui hutan belantara. 

Konon, di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya V mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu. Sumpat tersebut berisi; jika ada orang-orang dari daerah Cepu atau dari keturunan langsung Adipati Cepu naik ke Gunung Lawu, maka nasibnya akan celaka atau mati di Gunung Lawu. 

Lalu sumpah ini hingga kini menjadi tuahnya dan masih diikuti oleh orang-orang dari daerah Cepu terutama keturunan Adipati Cepu yang ingin mendaki ke Gunung Lawu, mereka masih merasa takut jika melanggarnya.

Selain sejarah tersebut, keangkeran Gunung Lawu pun diyakini oleh para pendaki. Banyak ragam kisah horor yang didapat mereka, seperti yang dialami mas  Mas Chetu yang pernah membantu mencari seorang mahasiswa yang hilang saat mendaki di Gunung Lawu dan tak dapat ditemukan hingga saat ini. 

Saat Mas Chetu bersama dengan tim nya, Ia bertemu dengan orang dibelakangnya dengan ekspresi yang dingin. Orang tersebut terus mengikutinya dari belakang dan tak pernah ingin mendahuluinya. 

Tiba-tiba orang tersebut turun dan hanya menyalami Mas Chetu. Saat diberitahukan oleh warga setempat ternyata orang tersebut sudah meninggal.

Penasaran kan dengan kisahnya? Kamu bisa dengerin di Live Jero Podcast Semedi Eps.56 Ternyata Dia Bukan Manusia, hari ini Kamis 12 Oktober 2023 pukul 20.00 WIB hanya di Audio+.

Editor: Siska Permata Sari

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut