Kesan Lagu Gundul Gundul Pacul, Lengkap dengan Liriknya

JAKARTA, iNews.id - Kesan lagu Gundul Gundul Pacul jadi informasi yang patut untuk diketahui banyak orang. Indonesia merupakan negara yang terbentang luas dari Sabang hingga Merauke.

Melihat hal itu, Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang penuh dengan kebudayaan. Adapun, salah satu bentuk kebudayaan yang kerap ditonjolkan adalah lagu daerah.

Baca Juga

Jangan Panik! Ini 3 Pertolongan Awal saat Gegar Otak

Gundul Gundul Pacul merupakan salah satu lagu daerah yang cukup diketahui banyak orang. Meski liriknya terdengar seperti guyonan, rupanya lagu ini sarat akan makna.

Berikut ulasan mengenai kesan lagu Gundul Gundul Pacul yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Lirik Lagu Simon Says - YC Banks dan Terjemahan

Kesan Lagu Gundul Gundul Pacul

Lagu Gundul Gundul Pacul bermakna seorang pemimpin bukanlah mereka yang memakai sebuah mahkota di kepala. Namun, dia yang mau membawa pacul dan berjuang untuk menyejahterakan rakyatnya.

Seperti diketahui, gundul berarti kepala yang tidak memiliki rambut. Adapun, kepala diartikan sebagai kehormatan. Rambut merupakan mahkota bagi seseorang. Artinya, gundul digambarkan sebagai pimpinan tanpa mahkota.

Baca Juga

5 Artis yang Bikin Lagu untuk Anak, Ada Virgoun sampai Anang Hermansyah

Sedangkan, pacul adalah alat yang digunakan untuk mencangkul tanah. Alat ini biasanya digunakan oleh petani untuk mencangkul sawah ataupun ladang. Namun, dalam hal ini pacul diartikan sebagai rakyat kecil.

Kata gembelengan memiliki arti sombong atau besar kepala. Kata tersebut juga dapat dimaknai sebagai seseorang yang bermain-main dengan jabatannya. Lalu, nyunggi wakul berarti membawa bakul dan dilambangkan sebagai pembawa amanah rakyatnya.

Baca Juga

Lirik Lagu Anchor - Novo Amor dan Terjemahan yang Viral di TikTok, Menyayat Hati!

Wakul ngglimpang diartikan sebagai bakul terguling. Makna dari kata itu adalah amanah rakyat yang tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Terakhir, kata segane dadi sak ratan jika diterjemahkan menjadi nasinya jadi sehalaman yang artinya sia-sia.