Lirik Lagu Bermuara Rizky Febian feat Mahalini dan Maknanya, Perjuangan Menggapai Cinta Sejati

JAKARTA, iNews.id - Lirik lagu ‘Bermuara’ yang dinyanyikan oleh Rizky Febian feat Mahalini dan maknanya mengajak kita untuk menyelami kedalaman emosi dan pesan yang terkandung dalam alunan musik mereka.

 Lagu ini, dengan lirik yang penuh metafora dan harmoni yang menenangkan, menciptakan ruang bagi pendengar untuk merenung dan terhubung dengan pengalaman pribadi mereka sendiri.

Baca Juga

Viral Warga Asyik Party di Tengah Bencana Banjir, Wali Nagari di Sumbar Minta Maaf

Melalui kata-kata yang dipilih dengan hati-hati dan melodi yang mengalun indah, ‘Bermuara’ menjadi sebuah cerita universal tentang cinta, kehilangan, dan harapan yang abadi.

Lirik Lagu Bermuara Rizky Febian feat Mahalini 

Bagai derai hujan 
Hapus semua jejak 
Seluruh hal kelam yang menyedihkan 

Baca Juga

Sweet Banget! 5 Potret Mesra Rizky Febian dan Mahalini Usai Jadi Suami Istri

Kau ganti senyuman 
Lukis kan khayalan 
Susun cerita masa depan 
Bisik kan rayuan 
Merayu raya bahagia 

Sayang ... 
Perjalanan kita kan berlayar 
Berlabuh di tujuan yang sama 
Bermuara di keabadian 

Baca Juga

Jokowi dan Iriana Hadir di Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini

Bagai derai hujan 
Hapus semua jejak 
Seluruh hal kelam yang menyedihkan 

Kau ganti senyuman 
Lukis kan khayalan 
Susun cerita masa depan 
Bisik kan rayuan 
Merayu raya bahagia

Baca Juga

Jadi Saksi Nikah Rizky Febian dan Mahalini, Dedi Mulyadi: Suasana Penuh Air Mata saat Akad Nikah

Sayang ...
Perjalanan kita kan berlayar 
Berlabuh di tujuan yang sama 
Bermuara di keabadian 

Sayang ... (sayang) 
Perjalanan kita kan berlayar (berlayar) 
Berlabuh di tujuan yang sama 
Tenang ...
Peluk tempatku pulang 

Baca Juga

Sah Menikah, Rizky Febian Beri Mahalini Mahar Uang Tunai dan Logam Mulia

......

Sayang ...
Perjalanan kita kan berlayar 
Berlabuh di tujuan yang sama 
Bermuara di keabadian 

Sayang ... (sayang) 
Perjalanan kita kan berlayar (kita kan berlayar) 
Berlabuh di tujuan yang sama (bermuara di keabadian) 
Peluk tempatku ... pulang

Makna Lagu Bermuara Rizky Febian feat Mahalini 

Lagu “Bermuara” yang dinyanyikan oleh Rizky Febian feat Mahalini adalah sebuah ekspresi lirik yang menggambarkan perjalanan cinta yang penuh dengan harapan dan impian.

Simbol “derai hujan” yang menghapus “jejak” dan “hal kelam” dalam lirik lagu ini merepresentasikan bagaimana cinta mampu menyembuhkan luka dan kesedihan masa lalu. 

Lagu ini membawa pesan perubahan, dari kesedihan menjadi kebahagiaan, melalui senyuman, khayalan, dan rayuan yang penuh harapan.

Secara lebih mendalam, “Bermuara” berbicara tentang janji dan optimisme dalam hubungan cinta, di mana kedua pihak berkomitmen untuk “berlayar” bersama menuju “tujuan yang sama” dan “bermuara di keabadian”. 

Ini adalah metafora untuk perjalanan cinta yang tidak hanya tentang bersama di masa kini tetapi juga memiliki visi yang sama untuk masa depan yang abadi.

“Berlabuh di tujuan yang sama” dan “peluk tempatku pulang” menggambarkan keinginan untuk kembali ke satu sama lain, tidak peduli apa pun yang terjadi, menemukan “rumah” dalam pelukan satu sama lain. 

Ini menandakan perjalanan cinta yang mendalam, di mana akhir perjalanan bukan hanya tentang mencapai tujuan tetapi juga tentang kembali ke tempat di mana cinta itu berawal—di hati satu sama lain.

Lagu ini dirilis menjelang pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, menambahkan lapisan makna yang lebih pribadi dan romantis pada liriknya. Dengan demikian, “Bermuara” menjadi simbol harapan dan keabadian, menyingkirkan kenangan pahit masa lalu dan merayakan cinta yang menyembuhkan, memperbaharui, dan bertahan.

Lirik lagu ‘Bermuara’ Rizky Febian feat Mahalini dan maknanya membawa kita pada kesimpulan bahwa cinta sejati memiliki kekuatan untuk mengatasi segala rintangan. Melalui perjalanan yang diwarnai oleh suka dan duka, lagu ini mengingatkan kita bahwa setiap pengalaman—baik yang menyakitkan maupun yang membahagiakan—adalah bagian dari proses yang pada akhirnya membawa kita kembali ke tempat di mana cinta itu berakar.

Editor: Komaruddin Bagja