Soal Inspirasi Lagu-Lagu NTRL, Bagus Ungkap dari Kamar Mandi
JAKARTA, iNews.id - Berkiprah di industri musik Tanah Air sejak era 1990-an, tak membuat grup musik NTRL, dulu disebut Netral, berhenti berkarya dan menelurkan album. Apa buktinya?
Seperti tahun ini ketika grup musik yang diisi oleh tiga sekawan, Bagus Dhanar Dhana, Eno Gitara Ryanto, dan Christopher Bollemeyer atau Coki yang baru merilis album XXV sebagai perayaan NTRL berkiprah di industri musik selama 25 tahun.
Tak tanggung-tanggung, dalam perayaan 25 tahun berkarya ini, NTRL mengemas 26 lagu dengan tujuh lagu baru dan 19 lagu lama yang diaransemen ulang. Ada alasan di balik lagu-lagu lama yang kembali diaransemen ulang oleh kelompok musik ini.
Salah satunya yang diungkapkan Eno, hal itu untuk membuat penggemar NTRL 'generasi baru' bisa menyicipi dan menikmati karya-karya monumental Netral di masa lalu.
"Kebanyakan orang kan tahu NTRL dari kayak album yang 'Putih' sementara yang zaman sekarang kan belum tahu. Aransemen lagu lama biar penggemar yang baru bisa tahu lagu-lagu lamanya NTRL," ungkap Eno kepada Tora Soediro di acara Untung Ada Tora yang tayang di iNews TV, belum lama ini.
Sebelum album XXV, kelompok musik beraliran rock alternatif dan punk rock ini telah menelurkan belasan album. Di antaranya Wa..lah (1995), Tidak Enak (1997), Album Minggu Ini (1998), Paten (1999), Oke Deh (2001), The Best of Netral (2002), Kancut (2003), Hitam (2005), Putih (2005), 9th (2007), The Story Of (2009), Unity (2012), dan 11/12 ketika Netral resmi berganti menjadi NTRL pada 2015 silam.
Di balik lirik-lirik lagu dalam belasan album tersebut, ternyata ada fakta menarik yang diungkapkan Eno dan Bagus. Ketika ditanya oleh Tora Soediro tentang di balik lirik-lirik lagu NTRL yang 'nyentil' ternyata ada sosok Bagus.
"Kalau untuk liriknya (yang buat) Bagus, musiknya bareng-bareng," kata Eno. Saat ditanyai tentang sumber inspirasi, Bagus cuma menjawab singkat. "Dari kamar mandi," ucapnya spontan.
Editor: Tuty Ocktaviany