Tanggapan Pamungkas tentang Rencana Berhenti Bermusik, Tuduhan Plagiat dan Sempat Tak PD

JAKARTA, iNews.id - Tanggapan Pamungkas tentang rencana berhenti musik membuat penasaran para penggemarnya.

Sebelumnya musisi muda Pamungkas kembali mendapati tudingan plagiarisme usai merilis single teranyarnya, Birdy. Dia pun mengklarifikasi perihal rencana berhenti bermusik

Rencana tersebut diungkapkan oleh musisi asal Ibu Kota ini saat diundang menjadi bintang tamu di YouTube Armand Maulana. Pamungkas mengaku sempat ingin berhenti bermusik pada 2020 lalu. 

Baca Juga

Viral! Pengantin Ini Akad Nikah di Bawah Air Terjun, Netizen: Enggak Takut Ya?

"2020 itu gue hampir nggak terusin main musik lagi," ujar Pamungkas, dikutip iNews.id dari YouTube Armand Maulana, Rabu (16/2/2022).

"Karena mungkin orang pernah bilang 'Album ketiga itu paling sulit, Pam, hati-hati'," ujarnya lagi.  

Baca Juga

Terpapar Covid-19, Artis Senior Dorce Gamalama Meninggal Dunia

Dia mengaku rencana tersebut dipicu lantaran banyak rintangan berat yang dilewatinya. 

Selaku publik figur, Pamungkas pun ikut merasakan dampak pandemi Covid-19. Tanggapan Pamungkas tentang rencana berhenti musik juga ditengarai kondisi tersebut, di mana sebagai musisi dia pun merasa kesulitan menjalani pekerjaan dan hobinya di industri musik. 

Baca Juga

5 Pernikahan Artis Indonesia Paling Singkat, Mengejutkan Tak Ada yang Bertahan Sampai Setahun

"Kesatu karena lagi album ketiga, yang kedua adalah pandemi kan. Gue ngerasa kayak wah, dari segi tim dan keadaan tuh mungkin yang tadi gue bilang, seperti anak kecil diambil mainannya," tutur Pamungkas. 

Tak hanya itu, tanggapan Pamungkas tentang rencana berhenti musik setelah cukup dikenal, Pamungkas merasa terbebani dari segi karya musiknya. 

Pamungkas bahkan merasa tak lagi menjadi dirinya sendiri. Dia juga merasa mendapat setiran dari para fans. Tanggapan Pamungkas tentang rencana berhenti musik pun tentu menjadi perbincangan para penggemarnya.

"Gue ngerasa kayak kok tujuan awal gue hanya ingin main musik, kok sekarang jadi sulit ya. Orang ada ekspektasi, orang ada 'Pamungkas bukan lagi diri gue sendiri'. Ada banyak responsibility di pundak gue gitu. Ya gue enggak bisa sakit, enggak bisa ini itu, keep going," ujar Pamungkas.

"Ada part-part diri gue yang seperti tidak terima, 'Kok gue kehilangan diri gue, hanya karena hari ini gue milik orang yang sangat banyak' gitu," tuturnya lagi. 

Pamungkas kemudian memutuskan untuk pelesiran ke Bali selama dua bulan guna melepas rasa penatnya. Tanggapan Pamungkas tentang rencana berhenti musik akhirnya, dia juga mengaku melakukan agenda liburannya seorang diri. 

"Lalu, akhirnya gue road trip tuh sendirian, 2 bulan dari Jakarta ke Bali," ujar Pamungkas. 

Pamungkas pun berusaha mengembalikan jati dirinya dalam kurun waktu 2 bulan semasa road trip. 

Sejak itu, dia juga berniat menggarap album keempatnya. 

Pada album tersebut, Pamungkas merasa karyanya yang satu ini sebagai titik balik dirinya lahir kembali. Tanggapan Pamungkas tentang rencana berhenti musik dia juga mengaku, album keempatnya ini syarat akan curahan hatinya. 

"Album empat ini jadi kayak gue nge-recharge sesuatu di dalam diri yang akhirnya gue 'Ya sudah deh, yuk lanjutin yuk' karena memang bisa dibilang enggak ada yang mengerti rasanya, everythings happening so fast," tutur Pamungkas. 

"Itu adaptasi itu yang bikin gue akhirnya menulis album ini, album empat," katanya. 

Lebih lanjut, mengenai tanggapan Pamungkas tentang rencana berhenti musik, dia sempat mengaku belum siap menghadapi popularitasnya. Dia juga tak menyangka bakal memiliki nama besar setelah menekuni dunia musik. 

"Dua setengah tahun tiba-tiba boom (popularitasnya). Banyak perubahan yang mungkin di umur gue perlu adjustment yang cukup tinggi," kata Pamungkas. 

"Gue akhirnya ngobrol banyak banget karena balik lagi, tujuan gue hanya pengin main musik saja. Melakukan yang gue cinta. Kalaupun ada konsekuensi, ya gue enggak pernah mikirin ini. Karena dulu juga enggak niat untuk akhirnya booming kan, gue bikin-bikin (lagu) saja kebetulan ada laptop, gitar ya bikin," tuturnya lagi.  

Editor: Dyah Ayu Pamela