JAKARTA, iNews.id - Banyak amalan Bulan Muharram sesuai sunnah yang bisa dilakukan Muslim untuk meraih pahala. Bulan Muharram merupakan bulan mulai yang amalan pahalnya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Pun sebaliknya jika melakukan maksiat dan kejahatan dosanya juga dilipatgandakan.
At-Thabari menyebutkan dalam tafsirnya bahwa bulan Muharram adalah bulan haram. Yaitu bulan yang dijadikan oleh Allah sebagai bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya.
Panduan Berteman dalam Islam, Kaum Muslim Wajib Tahu!
Di mana di dalamnya amalan-amalan yang baik akan dilipatgandakan pahalanya sedangkan amalan-amalan yang buruk akan dilipatgandakan dosanya.
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA menjelaskan, dalam kitab I‘anatut Thalibin, salah satu kitab yang banyak digunakan dalam mazhab Asy-Syafi‘iyyah, pada jilid 2 hal 267, disebutkan bahwa memang banyak amalan di bulan Muharram.
Puasa Muharram 2023 Berapa Hari? Simak Bacaan Niat dan Keutamaannya
Penulis kitab itu, Abu Bakar Al-Bakri (w. 1310 H) mengutip nazham yang disusun anonim (tanpa nama pengarang) berkaitan dengan amalan di bulan Muharram itu yaitu:
صم صل زر عالما واكتحل....رأس اليتيم امسح تصدق واغتسل
Kapan Puasa Bulan Muharram 2023? Cek Jadwal, Bacaan Niat dan Keutamaannya
Puasalah, Shalatlah, Silaturrahim-lah, mandilah (sunnah) kepala anak yatim usaplah, bersedekahlah dan pakailah celak mata.
..وسع على العيال قلم ظفرا ....وسورة الاخلاص قل ألفا تصل
Luaskan belanja, potonglah kuku, kunjungi ulama, tengoklah orang sakit, bacalah surat Ihklas 1000 kali.
Amalan Bulan Muharram Sesuai Sunnah
1. Puasa Muharram
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah pertama yakni menjalankan Puasa Muharram. Puasa sunnah di Bulan Muharram juga menurut para ulama Syafi'iyah sangat mustahab.
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.”
Puasa di Bulan Muharram boleh dilakukan kapan pun tanggal 1 , 2 atau tengah-tengah bulan. Puasa Muharam bukan hanya tanggal 9-10 Muharram.
Keutamaan Puasa Muharram merupakan sebaik-sebaiknya puasa setelah Ramadhan. Pahala puasa Muharram juga dilipatgandakan. Sebab, Bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan mulia dan disebut dengan bulannya Allah atau syahrullah.
2. Puasa Tasu'a
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah berikutnya adalah mengerjakan puasa Tasu'a atau puasa tanggal 9 Muharra.
Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa tanggal 9 Muharram untuk membedakan diri dengan orang Yahudi yang hanya melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shaum Assyura dan memerintah para sahabat untuk melaksanakannnya, mereka berkata, “Wahai Rasulullah hari tersebut (assyura) adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum pada hari kesembilannya”. Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal sebelum sampai tahun berikutnya” (HR Muslim 1134).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shaumlah kalian pada hari assyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR Ath-Thahawy dan Baihaqy serta Ibnu Huzaimah 2095).
2. Puasa Asyura
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah berikutnya yakni menjalankan puasa Asyura.
Asyura berasal dari kata asyara, artinya bilangan sepuluh. Secara istilahi Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriyah. Hukum puasa Asyura adalah sunnah; maksudnya dianjurkan dan berpahala bagi yang mengerjakannya namun tidak berdosa bagi yang tidak mengerjakannya.
Adapun keutamaan shaum tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu Qatadah, bahwa shaum tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819).
Imam An Nawawi ketika menjelaskan hadits di atas beliau berkata: “Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya.”
4. Puasa 11 Muharram
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah berikutnya yakni melaksanakan puasa tanggal 11 Muharram, setelah puasa Asyura’.
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما
“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
Hadis ini dihasankan oleh Syaikh Ahmad Syakir. Hadis ini juga dikuatkan hadis lain, yang diriwayatkan AlBaihaqi dalam Sunan Al-Kubra dengan lafadz:
صوموا قبله يوماً وبعده يوماً
“Puasalah sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.”
Sementara Imam Ahmad mengatakan, “Jika awal bulan Muharram tidak jelas maka sebaiknya puasa tiga hari: (tanggal 9, 10, dan 11 Muharram), Ibnu Sirrin menjelaskan demikian. Beliau mempraktekkan hal itu agar lebih yakin untuk mendapatkan puasa tanggal 9 dan 10.”
5. Meluaskan Belanja pada Hari Asyura
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah selanjutnya meluaskan belanja bagi keluarga di Hari Asyura.
Dari hadits Abi Said Al Khudhri Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun.”
6. Bersedekah pada Hari Asyura
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah berikutnya bersedekah.
Rasulullah bersabda, “Siapa yang puasa hari Asyura, dia seperti puasa setahun. Dan siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti bersedekah selama setahun.”
Pada hari itu juga disunnahkan untuk bersedekah, menurut kalangan mazhab Malik. Sedangkan menurut mazhab lainnya, tidak ada landasan dalil yang secara khusus menyebutkan hal itu. Sebabnya adalah karena mereka mendhaifkan hadits tersebut di atas.
Sedangkan bersedekah dengan dasar keumuman keutamaan bulan Muharram dan keumuman sunnah shadaqah, maka hukumnya mubah.
7. Menyantuni anak yatim dan menjamu tamu
Diriwayatkan juga bahwa Rasul SAW menyayangi anak2 yatim, dan lebih menyayangi mereka pada hari 10 Muharram (Asyura) dan menjamu serta bersedekah pd 10 muharram bukan hanya pada anak yatim tapi keluarga, anak, istri, suami dan orang orang terdekat, karena itu sunnah Beliau SAW dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh. (Faidhul qadir juz 6 hal 235-236).
Dalam riwayat lain disebutkan sebagai berikut:
"Siapa orang yang mengusap kepala anak yatim (menyantuni/menyayangi) pada hari Asyura 10 Muharram, maka Allah akan angkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim yang terusap oleh tangannya. (Hadits ke-212 dari Kitab Tanbih al Ghafilin).
Diriwayatkan pula bahwa sayyidna Umar ra menjamu tamu dengan jamuan khusus, pada malam 10 muharram (Musnad Imam Tabrani/ Tafsir Ibn katsir Juz 3 hal 244)
8. Membaca Doa Awal Tahun
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah adalah memperbanyak doa di waktu apa pun,termasuk pada akhir tahun dan awal tahun, juga pada Hari Asyura.
Ada sebuah dalil yang diyakini merupakan amalan dari para sahabat Nabi melalui riwayat Abdullah bin Hisyam dalam al mu’jam al awsath imam Thabrani:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ الصَّائِغُ قَالَ: نا مَهْدِيُّ بْنُ جَعْفَرٍ الرَّمْلِيُّ قَالَ: نا رِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ أَبِي عُقَيْلٍ زُهْرَةُ بْنُ مَعْبَدٍ، عَنْ جَدِّهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ هِشَامٍ قَالَ: «كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ إِذَا دَخَلْتِ السَّنَةُ أَوِ الشَّهْرُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ، وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ، وَالْإِسْلَامِ، وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ، وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ»
Dari Abdullah bin Hisyam, ia berkata bahwa para Sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mempelajari doa berikut jika memasuki tahun atau bulan “Ya Allah, masukan kami ke dalamnya dengan aman, iman, selamat dan Islam. Mendapatkan ridho Allah dan dijauhkan dari gangguan syetan” (HR Thabrani, Al Hafizh Al Haitsamiy menilai Hasan).
9. Sholat Sunnah
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah berikutnya yakni melaksanakan sholat mutlak baik di malam 1 Muharram maupun 10 Muharram atau Asyura.
Sholat sunnah di Bulan Muharram ini bisa diniatkan dengan shalat mutlak ataupun tasbih.
Para ulama juga mengatakan bahwa shalat sunnah mutlak yang dikerjakan pada malam hari itu lebih utama dari pada shalat mutlaq yang dikerjakan pada siang hari.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan haram. Dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (HR. Muslim, at-Tirmidzi & an-Nasai).
10. Memakai Celak
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah selanjutnya yakni memakai celak.
Celakan hukumnya sunnah dan lelaki tetap disunnahkan memakai celak mata. Diriwayatkan dalam sebuah hadits :
اكْتَحِلُوا بِالْإِثْمِدِ فَإِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ وَيُنْبِتُ الشَّعْرَ
“Bercelaklah kalian dengan itsmid, karena dia bisa mencerahkan mata dan menumbuhkan rambut”. (HR. At Tirmidzi no.1679 dalam Sunan-nya bab Maa jaa-a fil iktihaal, Ahmad no.15341 dalam Musnad-nya).
Status hadits ini : At Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan gharib”. Al Mubarakfuri berkata dalam Tuhfatul Ahwadzi: “Dikeluarkan juga oleh Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban.
11. Bersilaturahmi
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah lainnya yakni bersilaturahmi ke saudara, tetangga, guru maupun kerabat lainnya.
هُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari) [Shahih No.6138 versi Fathul Bari].
12. Memotong Kuku
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah berikutnya adalah memotong kuku. Islam memang sangat menekankan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan diri termasuk di antaranya memotong kuku yang merupakan salah satu sunnah Nabi SAW.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: "الْفِطْرَةُ خَمْسٌ: الْخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَقَصُّ الشَّارِبِ، وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الْإِبِطِ" .
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, " Fitrah ada lima: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak." Shahih: Al Bukhari (5889) dan Muslim (257).
13. Membaca Surat Al Ikhlas 1000x
Amalan Bulan Muharram sesuai sunnah berikutnya membaca Surat Al Ikhlas 1.000x.
14. Mandi di hari Asyura
Amalan Bulan Muharram berikutnya mandi di hari 'Asyura atau 10 Muharram. Disebutkan dalam Kitab I'Anatuth Thalibin bahwa mandi di Hari Asyura akan dijauhkan dari penyakit di tahun itu.
15. Menjenguk Orang Sakit
Amalan Bulan Muharram berikutnya menjenguk orang sakit. Dalam Kitab I'anatuth Thalibin dijelaskan bahwa menjenguk orang sakit di Hari Asyura seperti menjenguk semua orang sakit dari anak cucu Adam.
16. Ziarah ke Makam Orang Saleh
Amalan Bulan Muharram yang dianjurkan berikutnya yakni menziarahi makam orang tua maupun orang-orang saleh.
Demikian ulasan 16 Amalan Bulan Muharram sesuai Sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan Muslim di Bulan Mulia karena pahalanya akan dilipatgandakan.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku