JAKARTA, iNews.id - Hadits pendek dalam kehidupan sehari-hari beserta artinya berikut ini bisa menjadi panduan bagi muslim. Hadits merupakan sumber hukum kedua bagi umat Islam setelah Al Quran.
Dilansir dari Buku Quran Hadis Kelas VII MTs, Hadits berasal dari kata hadatsa yang berarti baru peristiwa, muda, perkataan, cerita. Adapun menurut istilah Hadits adalah segala sikap, perkataan, perbuatan dan penetapan/ persetujuan (taqrir) Rasulullah SAW.
Perintah Allah SWT Tentang Makan: Harus Halal dan Thayyib
Secara harfiyah hadis berarti jalan hidup yang dibiasakan, berita, perkataan yang dihafalkan disebarluaskan dan ditradisikan para sahabat, tabi'i dan para ulama. Hadits dibedakan menjadi dua bagian yakni hadis qauliyah, hadis fi'liyah, dan hadits taqririyah.
Hadits qauliyah yaitu segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi SAW, maksudnya adalah hadist ini berupa perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai macan tuntutan, petunjuk syari’at, peristiwa atau kisah, baik berkaitan dengan akidah, syari’at maupun akhlak.
10 Hadits Pendek untuk Anak yang Membentuk Akhlak Terpuji
Hadits Fi'liyah yakni perbuatan-perbuatan Nabi SAW yang sampai kepada umatnya melalui penukilan sahabat. Sedangkan Hadits Taqririyah yakni keadaan Nabi SAW yang mendiamkan, tidak berkomentar dan tidak menyanggah serta menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya.
Banyak hadits yang disabdakan Nabi SAW berkaitan dengan akhlak, ibadah, syariat dan akidah. Berikut beberapa hadits pendek dalam menalani aktivitas sehari-hari.
Contoh Hadits Qauliyah Lengkap dengan Makna dan Pengertiannya
35 Hadits Pendek Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Hadits tentang Niat
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.
Hadits tentang Adab Lebih Tinggi dari Ilmu yang Perlu Diketahui Umat Muslim
Artinya: Dari Umar, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan.” (HR. Bukhari) [Nomor 54 Fathul Bari] Shahih.
Makna Hadits tersebut, niat itu sangat penting dalam berbagai macam amal perbuatan yang umat Islam lakukan agar bisa mendapatkan pengakuan yang baik.
2. Hadits tentang Sholat 5 Waktu
إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ صَلَّى الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ، تَحَاتَّتْ خَطَايَاهُ كَمَا يَتَحَاتُّ هَذَا الْوَرَقُ.
Artinya: Sesungguhnya orang muslim itu apabila berwudu dan ia lakukan wudunya itu dengan baik, lalu mengerjakan salat lima waktunya, maka berguguranlah dosa-dosanya sebagaimana dedaunan ini berguguran.
3. Hadits Keutamaan Sholat Berjamaah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "فَضْلُ صَلَاةِ الْجَمِيعِ عَلَى صَلَاةِ الْوَاحِدِ خَمْسٌ وَعِشْرُونَ دَرَجَةً، وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ".
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi Saw. telah bersabda: Keutamaan salat berjamaah atas salat sendirian ialah dua puluh lima derajat, dan malaikat yang bertugas di malam hari dan yang bertugas di siang hari berkumpul dalam salat Subuh.
4. Hadits tentang Puasa Ramadhan
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari Muslim)
5. Hadits tentang Haji
مَن أطاقَ الحجَّ، فلم يحُجَّ فسواءٌ عليه مات يهوديًّا أو نصرانيًّا
“Barangsiapa yang mampu berhaji namun tidak berangkat haji, maka sama saja apakah ia mati sebagai orang Yahudi atau sebagai orang Nasrani” (HR. Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, 1: 387, dishahihkan Hafizh Al Hakami dalam Ma’arijul Qabul, 2: 639).
والحجّ المبرور ليس له جزاء إلاّ الجنة
Dan haji yang mabrur tiada ganjaran baginya kecuali surga (HR. Muttafaq ‘alayh)
6. Hadits tentang Sedekah
عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ
Artinya: Dari Hakîm bin Hizâm Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda : Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allâh akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allâh akan memberikan kecukupan kepadanya.”
Makna hadits tersebut yakni, sebaik-baiknya orang adalah yang suka memberikan pertolongan. Melalui hadits ini, kita belajar bahwa anjuran dari Nabi Muhammad yaitu adalah untuk kita saling menolong satu sama lain dan gemar bersedekah.
7. Hadits tentang Akhlak
، عَنِ الْحَسَنِ بْنُ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ اللَّهَ لَيُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الثَّوَابِ عَلَى حُسْنِ الْخُلُقِ، كَمَا يُعْطِي الْمُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، يَغْدُو عَلَيْهِ الْأَجْرُ وَيَرُوحُ”
Artinya: Dari Al-Hasan ibnu Ali yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya Allah benar-benar memberi seorang hamba pahala berkat kebaikan akhlaknya, sebagaimana Dia memberi pahala kepada seorang mujahid di jalan Allah; pahala berlimpahan baginya di setiap pagi dan petang.
Makna dari hadits ini yaitu Allah SWT akan memberikan pahala bagi setiap hamba-Nya yang sering berbuat kebaikan atau memiliki akhlak baik.
وَعَنْ سِنَان بْنِ هَارُونَ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ مَرْفُوعًا: "ذَهَبَ حُسْنُ الْخُلُقِ بِخَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ"
Diriwayatkan dari Sinnan ibnu Harun, dari Humaid, dari Anas secara marfu': Akhlak yang baik memborong semua kebaikan dunia dan akhirat.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku