5 Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan agar Mendapat Ampunan
JAKARTA, iNews.id - Muslim dianjurkan untuk memperbanyakan amalan 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. Sebab, ada banyak keutamaan 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan yang penuh berkah, ampunan dan rahmat ini.
Saat ini, puasa Ramadhan sudah memasuki fase ketiga atau 10 hari terakhir. Artinya, Bulan Ramadhan yang penuh keberkahan dan kemuliaan segera berlalu. Karenanya, sangat disayangkan jika menyia-nyiakan kesempatan meraih pahala sebesar-besarnya dan ampunan dari Allah dengan tidak beribadah di bulan suci ini.
Sebaliknya, di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan, Muslim dituntut lebih intensif melakukan ibadah untuk meraih pahala dan ampunan dari Allah SWT. Salah satunya dengan melaksanakan i'tikaf dan memperbanyak doa untuk meraih malam kemuliaan yakni Lailatul qadar, seperti iktikaf, shalat malam, membaca Al Quran, dzikir, berdoa, dan bersedekah.
Dalam hadits disebutkan pada 10 hari pertama disebut dengan penuh dengan rahmat, fase pertengahan atau 10 hari kedua yakni penuh ampunan dan 10 hari ketiga atau fase terakhir yakni pembebasan dari api neraka.
أبي هريرة : أول شهر رمضان رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار. رواه ابن أبي الدنيا والخطيب وابن عساكر.
Dari Abu Hurariah, Ramadhan itu adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di ujungnya pembebasan dari api neraka.” (HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu 'Asakir)
Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam, Subhan Nur, Lc, M.Ag mengatakan, semua hari di bulan Ramadan sangat istimewa dan semua muslim disarankan untuk melakukan ibadah dengan baik. Namun, 10 hari terakhir Ramadan sangat istimewa. Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencangkan ibadahnya.
Setidaknya, kesungguhan Nabi SAW ini disebabkan beberapa faktor, antara lain:
Pertama, sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.
Kedua, 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
Ketiga, kerinduan akan keindahan lailatul qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1000 bulan.
Keempat, Nabi SAW memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.