5 Hadits Berbakti kepada Orang Tua, Lengkap dengan Terjemahannya
JAKARTA, iNews.id - Hadits berbakti kepada orang tua berikut patut untuk disimak. Hadits ini mengajarkan kepada umat Muslim tentang pentingnya taat serta menghormati ayah dan ibu.
Dalam Islam, orang tua dianggap sebagai sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan seseorang. Mereka telah memberikan kasih sayang, perhatian, dan pengorbanan yang besar dalam mendidik dan membesarkan anak-anak mereka.
Oleh karena itu, setiap anak diwajibkan untuk bersikap baik kepada kedua orang tuanya. Dengan mengamalkan hadits berbakti kepada orang tua, umat muslim diharapkan dapat menjaga hubungan yang baik dengan orang tua dan memperoleh berkah dari Allah SWT.
Adapun beberapa hadits tentang berbakti kepada orang tua dan terjemahannya adalah sebagai berikut.
وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ.
Artinya: Dari sahabat Abdullah bin Umar ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, “Ridha Allah berada pada ridha kedua orang tua. Sedangkan murka-Nya berada pada murka keduanya.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه سألتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قلتُ يَا رسولَ الله أَيُّ العملِ أفضَلُ قال الصلاةُ على مِيْقاتِها قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قال ثُمَّ بِرُّ الوالِدَيْنِ قلتُ ثُمَّ أَيٌّ قال الجِهادُ في سبيلِ اللهِ
Artinya: Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?” “Shalat pada waktunya,” jawab Rasul. Ia bertanya lagi, “Lalu apa?” “Lalu berbakti kepada kedua orang tua,” jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, “Kemudian apa?” “Jihad di jalan Allah,” jawabnya. (HR Bukhari dan Muslim).
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ إِنِّي أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ مَعَكَ وَجِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلِهَا
Artinya: Dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, Jahimah ra mendatangi Nabi Muhammad saw dan berkata, “Aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.” Rasul bertanya, “Apakah kamu mempunyai ibu?” “Ya,” jawabnya. “Lazimkanlah ibumu karena surga berada di bawah telapak kakinya.” (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول رَغِمَ أنْفُهُ، رَغِمَ أنْفُهُ، رَغِمَ أنْفُهُ قيل مَنْ يا رسولَ اللهِ؟ قال مَنْ أدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدُهُما أَوْ كِلَاهما ثمَّ لَمْ يَدْخُلِ الجَنَّةَ
Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah ra, ia mendengar Rasulullah saw bersabda, “Celakalah seseorang, celakalah, dan celakalah.” Sahabat bertanya, “Siapa ya Rasul?” Rasul menjawab, “Orang yang mendapati kedua orang tuanya menua baik salah satu maupun keduanya, lalu ia tidak masuk ke surga.” (HR Muslim).
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ فِي عُمْرِهِ، وَيُزَادَ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: Dari sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim.” (HR Ahmad).
Itulah lima hadits berbakti kepada orang tua dan terjemahannya. Wallahu a’lam.
Editor: Komaruddin Bagja