JAKARTA, iNews.id - Contoh khutbah Jumat berbagai tema, singkat dan padat berikut bisa dijadikan panduan bagi Muslim yang akan menjadi khatib shalat Jumat.
Khutbah merupakan salah satu syarat sah dalam shalat Jumat. Khutbah Jumat dilakukan dua kali yang dipisah dengan duduk sebentar.
 
                                Amalan Sunnah: Doa dan Zikir Setelah Salat Jumat Disertai Bahasa Arab dan Artinya
Khutbah Jumat itu memang memerlukan rukun yang harus terpenuhi, agar bisa sah secara aturan. Yang paling pokok untuk diketahui bahwa khutbah Jumat itu terdiri dari dua bagian. Yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua, di mana keduanya dipisahkan dengan duduk di antara dua khutbah.
Saat khatib sedang berbicara atau khutbah, jemaah dianjurkan untuk mendengarkan agar ibadahnya tidak sia-sia.
 
                                        Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Pembuka dan Penutup
Rasulullah SAW bersabda:
إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة أنصت والإمام يخطب فقد لغوت
Artinya: “Jika engkau berkata kepada temanmu pada hari jum’at, ‘diam dan perhatikanlah’, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia.” (HR. Al-Bukhari [934].
Dari hadits di atas, hendaknya bagi jemaah shalat Jumat untuk tidak berbicara ataupun beraktivitas lainnya seperti membaca atau membuka HP saat khatib dengan khutbah.
Berikut ini kumpulan contoh naskah khutbah Jumat beragam tema yang singkat dan padat.
6 Contoh Khutbah Jumat Berbagai Tema
1. Muhasabah di Akhir Tahun
Khutbah Pertama,
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَلِكِ الدَّيَّان، الْكَرِيْمِ الْمَنَّان، اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدًا يَدُوْمُ عَلَى الدَّوَامِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى الْخَيْرِ وَاْلإِنْعَامِ، وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنَ الذُّنُوْب العِظَام. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Jamaah Jumat rohimakumulluh
Dalam kesempat yang mulia ini marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan penuh keihlasan. Sholawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
Jamaah Jumat rohimakumulluh
Tahun 2022 segera berlalu dan kita akan memasuki tahun baru 2023. Tahun 2022 menyisakan banyak catatan baik secara personal maupun global. Secara global khususnya di Indonesia ada banyak hal catatan peristiwa yang menyedihkan untuk kita jadikan sebagai instrumen muhasabah dan introspeksi diri.
Lembar catatan itu setidaknya dapat dijadikan tiga dimensi perbaikan secara progresif yaitu 1) muhasabah untuk mengoreksi diri 2) evaluasi diri untuk bertaubat dan 3) himmah untuk memperbaiki diri dan beramal saleh.
Jamaah Jumat rohimakumulluh
Dimensi pertama Muhasabah, dilakukan dengan cara mengintrospeksi nilai ibadah dan amal saleh kita untuk dijadikan standar peningkatan amal saleh ke depan. Apabila lebih banyak nilai kebaikan dan ibadahnya maka kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung, pun-demikian sebaliknya apabila banyak nilai kesalahan dan dosa-dosanya, maka Kita termasuk dalam golongan orang yang merugi. Sebagaimana yang disampaikan Ali bin Abi Thalib Karromallahu wajhah
مَنْ اِسْتَوى يوماه فهو مَغبونٌ َومن كان آخُر يومِه شرا فهو ملعونٌ ومن لم يكن علٰىٰ الزِيادة فكان على النُقصانِ ومن كان على النُقصانِ فالموتُ خيرٌ له
“Barang siapa yang harinya sama saja maka dia telah lalai, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka dia terlaknat, barang siapa yang tidak mendapatkan tambahan maka dia dalam kerugian, barangsiapa yang dalam kerugian maka kematian lebih baik baginya”.
Dimensi kedua evaluasi diri untuk bertaubat. Manusi tidak luput dari dosa. Tobat adalah bentuk penyesalan dan berjanji takkan mengulangi kembali segala perbuatan buruk selama ini yang dilarang Allah SWT. Taubat adalah kewajiban, diperintahkah oleh Al Quran dan didorong oleh sunnah. Allah SWT berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ…….
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; ……. ” (QS. At Tahrim: 8).
Dimensi ketiga adalah himmah untuk memperbaiki diri dan beramal saleh. Amal saleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain berdasarkan syariat Islam serta ikhlas karena Allah Swt semata.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku
 
                 
                             Kastolani Marzuki
                    Kastolani Marzuki                