Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Nabi Sam'un Al Ghazi di Balik Malam Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan
Advertisement . Scroll to see content

Amalan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan

Kamis, 21 April 2022 - 01:30:00 WIB
Amalan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan
Amalan 10 hari kedua Bulan Ramadhan salah satunya dengan melakukan iktikaf. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bulan Ramadhan kini sudah memasuki akhir fase 10 hari kedua. Karena itu, Muslim harus memanfaatkan momen tersebut untuk meraih ampunan dan pahala sebesar-besarnya.

Sebab, amalan di Bulan Ramadhan pahalanya dilipatgandakan.

Amalan 10 hari kedua Bulan Ramadhan tersebut di antaranya banyak bersedekah, membaca Al Quran atau tadarus, sholat Sunnah, memperbanyak istighfar, doa memohon ampunan dan i'tikaf.

Mengenai keistimewaan 10 hari kedua Bulan Ramadhan yang penuh ampunan disebutkan dalam hadits berikut:

أول شهر رمضان رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار. رواه ابن أبي الدنيا والخطيب وابن عساكر.

Dari Abu Hurariah, Ramadhan itu adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di ujungnya pembebasan dari api neraka.” (HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu 'Asakir)

Hadits kedua

فقد روي من حديث سلمان: وهو شهر أوله رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار. رواه ابن خزيمة في صحيحه 1887 وقال: إن صح. والبيهقي في شعب الإيمان: 

Artinya: Telah diriwayatkan dari Salman bahwa Ramadhan adalah bulan yang awalnya penuh rahmat, DI pertengahannya penuh ampunan dan fase terakhirnya pembebasan dari api neraka. (HR Al Baihaqi dalam Syu'bul Iman).

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-'Uqaili dalam kitab khusus tentang hadits dha'if yang berjudul Adh-Dhu'afa'. Juga diriwayatkan oleh Al-Khatib Al-Baghdadi dalam kitabnya Tarikhu Baghdad. Serta diriwayatkan juga oleh Ibnu Adiy, Ad-Dailami, dan Ibnu Asakir. 

Kedua hadits di atas memang populer dan kerap disampaikan para penceramah. Mengutip laman pustaka ilmu sunni salafiyah-KTB terkait hadits pembagian Bulan Ramadhan dalam tiga fase, Menurut imam Suyuthi, status haditsnya hanya dhoif. Sanadnya, Sallam bin sawar dari maslamah bin shalt dari az zuhri dari Abu Hurairah dari Nabi. 

Pendapat Ibnu Hibban dalam kitab al majruhin hadits yang diriwayatkan dari 2 perawi tersebut tidak bisa dijadikan pegangan hukum kecuali ada jalur riwayat lain.

Namun menilik dari hadist di atas tidak berimbas pada hukum dan hanya berkaitan dengan afdhol a'mal maka sah-sah saja menggunakannya, plus juga dikarenakan setidaknya ada riwayat lain selain dari jalur yang disebut di atas.

Hadits lemah atau dhaif tidak masalah dijadikan sebagai motivasi amaliyah di Bulan Ramadhan, namun tidak bisa dijadikan pedoman hukum.

Berikut amalan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan yang penuh ampunan: 

1. Shalat Tarawih, Witir, Tahajud

Selain ibadah di atas, tentunya yang sangat penting dan jangan sampai terlewat adalah shalat tarawih, tahajjud, witir dan lainnya. Hadits sholat sunnah di malam Bulan Ramadhan ini disebutkan dalam hadits berikut:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Rasulullah SAW menganjurkan agar mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan, akan tetapi tidak mewajibkannya. Beliau ber¬sabda: “Siapa yang mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Hadis Shahih, riwayat Bukhari: 36 dan Muslim: 1267. teks hadis riwayat al-Bukhari).

2. Membaca Al Quran

Disunnahkan bagi orang yang sedang berpuasa, khususnya puasa Ramadhan, untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Dasarnya adalah hadits shahih berikut ini : Jibril alaihissalam mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Quran. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Memberi makan orang berbuka

Memberi makan saat berbuka bagi orang yang berpuasa sangat dianjurkan karena balasannya sangat besar sebesar pahala orang yang diberi makan itu tanpa dikurangi. Bahkan meski hanya mampu memberi sabutir kurma atau seteguk air putih saja. Tapi lebih utama bila dapat memberi makanan yang cuup dan bisa mengenyangkan perutnya.

Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

"Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya. (HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah).

4. Memperbanyak Sedekah

Termasuk di antaranya adalah memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada famili dan kerabat serta memperbanyak shadaqah. Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus dalam kebajikan. Dan menjadi paling baik saat bulan Ramadhan ketika Jibril as. mendatanginya, seperti dalam hadits berikut:

Adalah Rasulullah SAW orang yang sangat murah dengan sumbangan. Dan saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. (HR Bukhari dan Muslim)

Adapun hikmah yang bisa di dapat dari perbuatan ini adalah membesarkan hati kaum muslimin serta memberikan kegembiraan pada mereka sebagai dorongan untuk beribadah kepada Allah SWT.

5. I'tikaf

Disunnahkan untuk beri‘tikaf terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya untuk mendapatkan pahala lailatul qadar yang menurut Rasulullah SAW ada pada malam-malam 10 terakhir bulan Ramadhan.

Aisyah RA berkata, ”Bila telah memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi SAW menghidupkan malam, membangunkan keluarganya (isterinya) dan meninggalkan isterinya (tidak berhubungan suami isteri).(HR Bukhari dan Muslim)

Juga disunnahkan untuk membaca pada lailatul qadar doa berikut: "Ya Allah, Sungguh Engkau mencintai maaf maka maafkanlah aku".

6. Memperbanyak istighfar

Dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa kami (para sahabat) bila melakukan salat (sunat) di malam hari diperintahkan untuk melakukan istigfar di waktu sahur sebanyak tujuh puluh kali".

Doa Sahur di Bulan Ramadhan

Berikut doa sahur puasa Ramadhan, Latin dan artinya:

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ

Latin: Yarhamullahul mutasahhirin.

Artinya: Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi orang-orang yang sahur.

Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani yang mana dibaca Rasulullah Saw ketika menyantap hidangan sahur. Selain itu, Rasulullah Saw juga mengatakan bahwa kurma merupakan sebaik-baik hidangan untuk sahur.

7. Membaca Doa Qunut

Doa qunut witir saat sholat tarawih sunnah dilakukan pada hari ke-15 atau pertengahan Bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan pendapat ulama Mazhab Syafi'i.

Melansir buku Bekal Ramadhan dan Idul Fitri 3 Shalat Tarawih dan Witir karangan Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir LC dijelaskan, dalam madzhab Syafi’i qunut witir 
hukumnya sunnah

Imam As-Syafi’i berkata terkait qunut witir: "Jangan qunut (witir) kecuali pada seperdua bulan ramadhan, yang demikian karena perilaku Ibnu Umar".

Dari sinilah akhirnya dalam madzhab Syafi’i memutuskan bahwa sunnah qunut witir hanya pada 15 malam terakhir dari bulan Ramadhan

Dalilnya adalah atsar para sahabat di masa Umar bin Kahttab ra:

Dari Al-Hasan Al-Bashri, bahwa Umar bin Khattab ra mengumpulkan masyarakat untuk shalat pada malam Bulan Ramadhan dengan diimami oleh Ubai bin Ka’ab, Umar berkata kepada Ubai:

"Shalatlah bersama mereka 20 rakaat, dan jangan kamu qunut bersama mereka kecuali pada 
seperdua ramadhan terakhir, lalu Ubai bin Ka’ab shalat bersama mereka pada sepuluh ramadhan 
pertama dam kedua, pada sepuluh terakhir Ubai tidak keluar rumah, sehingga masyarakat pada 
waktu itu meminta Mu’adz bin Jabal, akhirnya Mu’adz yang menjadi imam dan Muadz tetap 
qunut pada sepuluh terakhir".

Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut