Bacaan Dzikir Hauqolah, Ini Khasiatnya agar Rezeki Lancar hingga Usir Galau

JAKARTA, iNews.id - Dzikir hauqolah memiliki khasiat luar biasa bagi muslim yang rutin mengamalkannya. Dzikir tersebut diajarkan langsung Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya jika mendapat nikmat dari Allah SWT yang berlimpah.

Karena itulah sebagian ulama Salaf (terdahulu) ada yang mengatakan bahwa barang siapa yang merasa kagum terhadap sesuatu dari keadaan­nya atau hartanya atau anaknya, hendaklah ia mengucapkan kalimat hauqolah.

Baca Juga

Bahasa Cinta dalam Keharmonisan Rumah Tangga, Begini Penjelasannya!

Anjuran mengucapkan hauqolah disebutkan dalam Al Quran, Surat Al Kahfi ayat 39. Allah SWT berfirman:

وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالا وَوَلَدًا

Baca Juga

Bacaan Dzikir Jalalah, Arab, Latin, Artinya 

Artinya: Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu 'Masya Allah", tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang dari­pada kamu dalam hal harta dan anak. (Al-Kahfi: 39)

Para ulama pun telah lama mengamalkan kalimat hauqolah sebagai dzikir harian. Salah satunya Hujjatul Islam, Imam Ghazali. Dzikir dari Imam Ghazali itu disebutkan dalam Kitab Bidayatul Hidayah halaman 60 Bab Adab-Adab Melaksanakan Ketaatan yang diterjemahkan Ali Al Banjaru An Nadwi.

Menurut Imam Ghazali, dzikir harian tersebut sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan bekal menghadapi kematian. Sebab, betapa ruginya nanti orang yang lalai berdzikir.

Imam Ghazali pernah berkata bahwa di antara hal yang mendorong keberhasilannya meraih kebahagiaan dan terlepas dari kesusahan adalah bacaan wirid.

Lantas, bagaimana bacaan dzikir hauqolah atau laa haula walaa quwwata illa billahil'aliyyil adhim tersebut? Berikut ulasannya.

Bacaan Dzikir Hauqolah

لاحول ولاقوة إلا بالله العلي العظيم

Latin: La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adhim

Artinya: Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang mahatinggi dan mahaagung.

Dzikir hauqolah tersebut dibaca sebanyak 1.000 kali.

Khasiat Hauqolah

Dzikir hauqolah tersebut memiliki keistimewaan. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan mengenai keutamaan kalimat Hauqolah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "أَلَّا أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ؟ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ".

Artinya: Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu perbendaharaan dari surga? Yaitu bacaan 'La Quwwata lila Billah' (Tidak ada kekuat­an kecuali dengan pertolongan Allah).

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid. Di dalam kitab Sahih telah disebutkan dari Abu Musa, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda kepadanya:

أَلَّا أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ؟ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ"

Artinya: Maukah aku tunjukkan kamu kepada sesuatu dari perbenda­haraan surga? Yaitu 'La Haula Wala Quwwata lila Billah' (Tidak ada upaya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).

Dalam Kitab Sirajut Tholibin Syarah Kitab Minhajul Abidin, karya Syeh Ikhsan Jampes Kediri disebutkan tentang keutamaan-keutamaan kalimat hauqolah.

Seperti dalam hadis riwayat At Tabrani dan Ibnu 'Asakir dari sahabat Ibnu Abbas rodhiyallohu 'anhu.

Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda : " Perbanyaklah oleh kalian membaca kalimat ' laa haula walaa quwwata illaa billahil 'aliyyil adhiim ' karena sesungguhnya kalimat tersebut adalah salah satu simpanan dari simpanan-simpanannya surga, dalam kalimat tersebut terdapat obat penyembuh dari 99 penyakit dan yang paling ringan adalah penyakit galau".

Selain untuk mengusir kegalauan, keutamaan lain dari hauqolah adalah melancarkan rezeki.

Seperti dalam hadis riwayat At Tabrani dan Ibnu 'Asakir dari shohabat Abu Hurairoh rodhiyallohu 'anhu berkata :

Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa yang rezekinya tidak lancar maka perbanyaklah membaca kalimat  laa haula walaa quwwata illaa billahil 'aliyyil adhiim".

Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki