Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kurang Sepekan! Kapan Bulan Rajab 2025? Cek Jadwal, Bacaan Doa dan Keutamaannya
Advertisement . Scroll to see content

Dalil Puasa Ramadhan Surat Al Baqarah Ayat 183 Beserta Artinya

Selasa, 21 Maret 2023 - 15:08:00 WIB
Dalil Puasa Ramadhan Surat Al Baqarah Ayat 183 Beserta Artinya
Dalil tentang diwajibkannya menjalankan Puasa Ramadhan termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 183. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dalil diwajibkannya puasa Ramadhan bagi umat Islam ini termaktub dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183. Puasa Ramadhan merupakan kewajiban tiap Muslim yang sudah ditetapkan Allah bagi hamba-Nya yang beriman. 

Bulan Ramadan adalah anugerah dan nikmat yang agung yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat keutamaan-keutamaan dan hikmah khusus yang diberikan Allah kepada hambanya yang ikhlas dan tulus menjalankan ibadah puasa, serta ibadah-ibadah lainnya.

Di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, Muslim diwajibkan oleh Allah SWT untuk berpuasa. Kewajiban itu pertama kalinya ditetapkan pada tahun kedua Hijriyah. Pada waktu itu, Rasulullah SAW baru menerima perintah memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah. 

Dalil Puasa Ramadhan Surat Al Baqarah Ayat 183

Arab: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Latin: Yaa Ayyuhal ladziina aamanuu kutiba 'alaikumush shiyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la'allakum tattaquun.

Artinya: “Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaiman telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah : 183)

Dalam Tafsir Ibnu Katisr dijelaskan, melalui ayat tersebut Allah SWT ber-khitab kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat ini dan memerintahkan kepada mereka berpuasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt. Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa, menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi kesehatan tubuh) dan akhlak-akhlak yang rendah.

Dalil Puasa Ramadhan juga termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 184. 

Allah SWT berfirman:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah Ayat 184).

Dalam surat tersebut menjelaskan tentang keringanan bagi orang sakit, orang dalam perjalanan (musafir) untuk tidak berpuasa.

Dalil Puasa Ramadhan berikutnya dalam Surat Al Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Baqarah ayat 185)

Di Surat Al Baqarah ayat 185 ini menjelaskan tentang keutamaan bulan Ramadhan yakni bulan diturunkannya Al Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia.  

Selain itu, berisi tentang perintah bagi yang diberikan kemampuan dan kesehatan masih diberi kesempatan bertemu Bulan ramadhan untuk menjalankan puasa.

Dalil Puasa Ramadhan lainnya juga tertulis dalam Surat Al Baqarah Ayat 187

{أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ (187) }

Arrtinya: Dihalalkan bagi kalian pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kalian; mereka itu adalah pakaian bagi kalian, dan kalian pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan nafsu kalian, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kepada kalian. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, sedang kalian ber-i'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kalian mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. Al Baqarah ayat 187).

Dalam ayat ini, menjelaskan tentang dibolehkannya orang berpuasa untuk menggauli istrinya pada malam hari. Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa Umar bin Khattab yang menceritakan kepada Nabi SAW bahwa dia sempat mendatangi istrinya, padahal itu dilakukankannya setelah bangun dari tidur yang sebenarnya tidak boleh dilakukan. Hal ini termaktub dalam Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 187. 

Keutamaan Puasa Ramadhan

Di dalam berpuasa terkandung keutamaan dan hikmah yakni membersihkan jiwa, menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi kesehatan tubuh) dan akhlak-akhlak yang rendah.

Syaikh Al-Maraghi di dalam kitab tafsirnya seperti diterangkan Ustaz Saiyid Mahadhir dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri, keutamaan dan hikmah dari puasa itu adalah hadirnya sifat taqwa dalam diri seorang muslim, karena puasa membiasakan seorang muslim untuk takut kepada Allah swt dalam kondisi sembunyi maupun ramai. 

Selama puasa seorang muslim selalu merasa diawasi oleh Allah swt, mereka berani menahan syahwat hanya karena merasa bahwa Allah swt selalu mengawasi, perasaan inilah yang jika berlanjut setelah Ramadhan akan menjadi sebab takwa seorang muslim.

Itulah dalil puasa Ramadhan dalam Surat Al Baqarah Ayat 183 beserta artinya dan keutamaannya.

Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut