Doa Hari Pertama Haid dan Artinya, Ini Larangan Ibadah Selama Menstruasi
JAKARTA, iNews.id - Doa hari pertama haid penting diketahui dan patut diamalkan Muslimah ketika mengalami menstruasi atau datang bulan.
Perempuan yang mengalami haid pasti sudah tidak asing lagi dengan dismenore atau nyeri di bagian perut bawah, pegal-pegal dan lelah, serta rasa nyeri di area panggul. Kondisi tersebut tentu sangat mengganggu. Bahkan untuk beberapa kasus, nyeri haid ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Karena itu, dianjurkan bagi perempuan untuk berdoa dan berdzikir saat mengalami haid.
Berikut doa hari pertama haid yang bisa diamalkan para Muslimah dikutip dari bincangsyariah:
الْحَمْدُللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
Alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin
Artinya: Segala puji bagi Alah atas segala perkara, dan aku memohon ampun kepada-Mu atas segenap dosa.
Doa tersebut disebutkan dalam kitab Dzurratun Nasihin karya Utsman bin Hasan Ahmad Syakir al Khubawi;
وروي عن عائشة رضي الله عنها أنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من امرأة تحيض إلا كان حيضها كفارة لما مضى من ذنوبها وإن قالت في أول اليوم الحمدلله على كل حال وأستغفر الله من كل ذنب كتب الله لها براءة من النار وجوازا على الصرلط وأمانا من العذاب ورفع الله تعالى لها بكل يوم وليلة درجة أريعين شهيدا إذا كانت ذاكرة الله تعالى في حيضها
Dari Sayyidah Aisyah, ia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda: “Tidak ada perempuan yang haid, kecuali haidnya bisa menghapus dosa masa lalu dari semua dosanya dan jika ia membaca “alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin”, pada hari pertama haid maka Allah akan menuliskan kepadanya bahwa ia akan melewatkan api neraka dan kemudian dapat berada di jembatan Shirathal Mustaqim dengan selamat dan aman dari siksaan dan akan dinaikkan pangkatnya oleh Allah setiap hari dan tiap malam pahala empat puluh syuhada bagi ia yang berdzikir tersebut kepada Allah dalam masa haidnya”.
Pakar Fikih Ustaz Ahmad Sarwat MA dalam bukunya Terjemah Matan Al Ghayah Wa At Taqrib Bab Thaharah menjelaskan, haid adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan dengan cara sehat bukan karena melahirkan. Dan warnanya kehitam-hitaman, terasa panas dan diikuti mual-mual pada perut.
Durasi haid Paling sedikitnya darah haid adalah satu hari satu malam. Namun paling banyak adalah 15 hari. Umumnya 6 (enam) atau 7 (tujuh) hari. Paling sedikitnya masa suci di antara dua masa haid adalah 15 hari. Dan tidak ada batas untuk paling banyaknya.
Usia minimal perempuan haid adalah 9 (sembilan) tahun. Paling sedikitnya usia kehamilan 6 bulan. Paling panjang kehamilan 4 tahun. Umumnya masa hamil adalah 9 bulan.
Ustaz Sarwat menjelaskan, perempuan yang mengalami haid dilarang menjalankan ibadah sholat, membaca dan menyentuh Mushaf Al Quran, masuk masjid, wudhu, puasa, thawaf, dan bersetubuh.
Keharamannya ditetapkan oleh Al-Quran Al-Kariem berikut ini:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: `Haidh itu adalah suatu kotoran`. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS Al-Baqarah: 222)
Namun, perempuan haid boleh memotong rambut dan kuku karena hal itu bukan hal yang terlarang dan landasan syar'i atas larangan hal itu tidak berlandaskan dalil Quran maupun sunnah, kecuali hanya nalar manusiawi.
Editor: Kastolani Marzuki