Gus Baha Ungkap Dahsyatnya Dakwah Sepak Bola
JAKARTA, iNews.id - Dakwah melalui sepak bola yang dilakukan para pemain Muslim di sejumlah liga top Eropa ternyata memiliki implikasi dahsyat.
Islamophobia yang sebelumnya menjangkiti negara-negara Eropa perlahan luntur seiring banyaknya para pemain Muslim yang merumput di klub-klub top Eropa. Beberapa di antaranya bahkan menjadi pemain bintang sebut saja Moh Salah dan Sadio Mane. Keduanya menjadi pemain andalan Liverpool di Liga Inggris.
"Orang di Inggris, kenal Islam lewat Mohammad Salah, pemain bola, karena mereka tidak mengamati kiai yang diamati itu pemain bola. Dulu tuh, pemain Muslim mau sholat susah mau puasa susah. Terus mereka minta hak puasa kalau bulan puasa. Tapi menjadi mudah di luar perkiraan. Sekarang dibikin gampang, Manchester City dibeli orang islam, Sulaiman Al Fahim. Akhirnya malah ada masjid. Pelatihnya kalau ada pemain yang puasa monggo-monggo ndereaken (silakan). Kalau tidak boleh nanti bisa dipecat. Mau apa coba," kata Rais Syuriah PBNU, KH Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha dalam ceramahnya dikutip dari akun Instagram @ceramahgusbaha, Jumat (31/12/2021).

Menurut Gus Baha, perubahan pandangan orang Barat terhadap Islam tersebut tidak lepas dari ikhtiyar para pemain Muslim.
"Segampang itu kalau Allah mengubah dunia. Makanya, Ya Muhawwilal Ahwal Hawwil Ahwalana ila Ahsanil Hal. Yaa Muqallibal quluub tsabbit qalbii 'alaa diinik. Ya Allah, Yang Maha Kuasa untuk mengubah segala keadaan, ubahlah keadaan ini ke arah yang lebih baik. Kita tetap ikhtiar, Allah yang punya cara," katanya.
Dahsyatnya dakwah sepak bola juga berimbas pada sejumlah kebijakan federasi sepak bola Eropa. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) bahkan membuat kebijakan yang melarang selebrasi perayaan gelar juara menggunakan minuman sampanye beralkohol.
Peraturan tersebut dikeluarkan untuk menghormati para pesepak bola muslim yang berkarier di Negeri Ratu Elizabeth II itu.
Dilansir Daily Mail, sudah menjadi kebiasaan turun menurun, tim juara Premier League akan diberikan sampanye beralkohol sebagai simbol ucapan selamat. Biasanya, para pemain akan berselebrasi dengan saling menyemprotkan dan meminum minuman tersebut.
Namun kini, FA akan menghilangkan kebiasaan tersebut demi menghormati para pemain muslim seperti duo Liverpool Mohamed Salah dan Sadio Mane serta gelandang Manchester United Paul Pogba. Agama Islam memang mengharamkan pengikutnya mengonsumsi alkohol.
Selain karena alasan tersebut, FA juga memikirkan beberapa pemain yang masih di bawah ambang batas usia untuk mengonsumsi alkohol secara legal. Lebih lanjut, badan sepak bola tertinggi di Inggris itu menjelaskan tidak ada paksaan atau protes dari pemain dengan keputusan tersebut.

Sebagai gantinya, FA akan memberikan sampanye bebas alkohol agar para klub bisa tetap berpesta. “Tim pemenang akan dihadiahi dengan sampanye bebas alkohol untuk selebrasi mereka. Keputusan tersebut akan dimulai sejak tahun ini, di Final Piala FA,” kata juru bicara FA.
Hal serupa juga dilakukan UEFA. Mereka mengeluarkan kebijakan baru untuk menghormati pemain muslim saat gelaran Euro 2020. Federasi sepak bola Eropa itu menghilangkan botol bir sponsor dari meja konferensi pers.
Aksi geser botol sponsor di Euro 2020 viral beberapa pekan lalu. Salah satunya gelandang Prancis Paul Pogba yang menurunkan botol bir Heineken dari atas meja konferensi pers usai timnya menghadapi Jerman. UEFA menyikapi kejadian tersebut.
Editor: Kastolani Marzuki