Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kenapa Pria Tidak Boleh Memakai Cincin Emas Menurut Islam? Begini Penjelasannya
Advertisement . Scroll to see content

Hari Baik Memotong Kuku Menurut Islam, Simak Penjelasan Berikut

Kamis, 03 Agustus 2023 - 23:05:00 WIB
Hari Baik Memotong Kuku Menurut Islam, Simak Penjelasan Berikut
Hari baik memotong kuku menurut Islam. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Simak penjelasan dari para ulama mengenai hari baik memotong kuku menurut Islam. Dalam ajaran Islam, memotong kuku termasuk dalam praktik sunnah fitrah yang disarankan oleh Rasulullah SAW. 


Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW mengatakan,


"Termasuk sunnah-sunnah fitrah adalah mencukur bulu kemaluan, memotong kuku dan mencukur kumis." (HR Imam Bukhari)


Hari Baik Memotong Kuku Menurut Islam


Mengutip dari laman Konsultasi Syariah, Syaikh Muhammad bin Ismail Al-Muqaddam mengatakan,


“Terdapat beberapa riwayat tentang tata cara memotong kuku. Memotong kuku ini bisa dilakukan di hari Kamis, Jumat, atau hari lainnya. Tidak terdapat dalil sahih yang memberikan batasan waktu memotong kuku dengan hari tertentu. Namun, umumnya ulama menganjurkan untuk melakukannya di hari Jumat. Mengingat, hari Jumat adalah hari raya mingguan. Demikian pula untuk memotong bagian tubuh yang kotor lainnya. Akan tetapi, tidak ada dalil yang mengkhususkan hal ini dengan waktu tertentu atau batasan tertentu. Karena itu, selama kuku ini layak untuk dipotong maka hendaknya seseorang memotonganya.” (Sunan Al-Fitrah, 3:3)


Di antara riwayat yang menyebutkan anjuran memotong kuku hari Jumat adalah:


Hadis pertama,


كان يقلم أظافره ويقص شاربه يوم الجمعة قبل أن يخرج إلى الصلاة


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa memotong kuku dan kumis beliau pada hari Jumat, sebelum berangkat shalat Jumat.”


Hadis kedua,


من قلم أظافره يوم الجمعة وقي من السوء إلى مثلها


“Barang siapa yang memotong kukunya pada hari Jumat maka dia dilindungi dari kejelekan semisalnya.”


Kedua hadis tersebut dinilai “lemah” oleh Imam Al-Albani. Hadis pertama beliau nyatakan statusnya “dhaif” dan hadis kedua beliau nilai sebagai hadis “palsu“. (Mukhtashar Silsilah Dhaifah, no. 112 dan no. 1816)


Berdasarkan keterangan di atas, para ulama menyimpulkan, tidak ada anjuran dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memotong kuku di hari Jumat. Al-Hafizh As-Sakhawi mengatakan,


لم يثبت في كيفيته ولا في تعيين يوم له عن النبي صلى الله عليه وسلم شيء


“Tidak terdapat riwayat yang sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tata cara memotong kuku dan hari tertentu untuk memotong kuku.” (Al-Maqasidul Hasanah, hlm. 163)


Sebagian ulama dari Mazhab Syafi’iyah dan Hambali menganjurkan untuk memotong kuku setiap hari Jumat.


Imam An-Nawawi mengatakan, “Imam Asy-Syafi’i dan para ulama Mazhab Syafi’iyah rahimahumullah menegaskan dianjurkannya memotong kuku dan mencukur rambut-rambut di badan (kumis dan bulu kemaluan, pen.) pada hari Jumat.” (Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 1:287)


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, hendaknya seseorang jangan sampai tidak memotong kuku lebih dari 40 hari. Berikut bunyi sabdanya:


"Ditetapkan waktu bagi kami dalam memotong kumis, menggunting kuku, mencabut rambut ketiak, dan mencukur rambut kemaluan agar kami tidak membiarkannya lebih dari 40 malam." (HR Muslim)


Allahu a’lam.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut