Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 7 Amalan Sunnah Idul Adha, Nomor 5 Jangan Dilanggar
Advertisement . Scroll to see content

Hari Raya Idul Adha Bertepatan Hari Jumat, Gugurkah Kewajiban Sholat Jumat?

Jumat, 06 Juni 2025 - 06:00:00 WIB
Hari Raya Idul Adha Bertepatan Hari Jumat, Gugurkah Kewajiban Sholat Jumat?
Ilustrasi sholat Jumat yang berbarengan dengan hari Raya Idul Adha. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hari Raya Idul Adha 2025 jatuh bertepatan hari Jumat, waktu di mana diwajibkannya bagi umat Islam khususnya laki-laki untuk melaksanakan solat Jumat. Lantas, bagaimana hukum sholat Jumat apakah tetap wajib atau gugur. Berikut ulasan lengkapnya.

Hukum melaksanakan sholat Jumat adalah fardlu ‘ain bagi setiap laki-laki yang sudah baligh. Dalil disyariatkannya sholat Jumat yakni Al Quran, Surat Al Jumuah ayat 9. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Jumuah: 9).

Dalil sholat Jumat juga disebutkan dalam hadits. Rasulullah SAW besabda:

الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ  إلَّا أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ  أَوْ امْرَأَةٌ  أَوْ صَبِيٌّ  أَوْ مَرِيضٌ

Artinya, “Jumat adalah kewajiban bagi setiap Muslim kecuali empat orang. Hamba sahaya yang dimiliki, wanita, anak kecil, dan orang sakit,” (HR Abu Daud dengan sanad sesuai standar syarat Bukhari dan Muslim).

Tahun ini, Hari Raya Idul Adha jatuh bertepatan dengan hari Jumat. Lantas bagaimana pelaksanaan sholat Jumat apakah gugur atau tetap wajib?

Hari Raya Idul Adha Bertepatan Hari Jumat

Ahmad Sarwat dalam bukunya Hukum-Hukum terkait Sholat Jumat menjelaskan, ada kebingungan di kalangan umat Islam terkait dengan kasus hari Jumat yang jatuh berbarengan dengan salah satu hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Berkaitan dengan kasus itu, jumhur ulama dari mazhab Syafi'iyyah, Hanafiyah, dan Malikiyyah sepakat mengatakan bahwa sholat Jumat tetap wajib dikerjakan meski jatuh pada hari raya.

Dalil kewajiban sholat Jumat yakni dari segi nash Alquran yang sharih dan qath'i yakni mutlak.

Dalil disyariatkannya sholat Jumat yakni Al Quran, Surat Al Jumuah ayat 9. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Jumuah: 9).

Dalil sholat Jumat juga disebutkan dalam hadits. Rasulullah SAW besabda:

الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ  إلَّا أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ  أَوْ امْرَأَةٌ  أَوْ صَبِيٌّ  أَوْ مَرِيضٌ

Artinya, “Jumat adalah kewajiban bagi setiap Muslim kecuali empat orang. Hamba sahaya yang dimiliki, wanita, anak kecil, dan orang sakit,” (HR Abu Daud dengan sanad sesuai standar syarat Bukhari dan Muslim).

Selain itu, dalil tetap wajibnya sholat Jumat di hari raya disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Daud.

Rasulullah SAW bersabda: Dua hari raya jatuh di hari yang sama. Siapa tidak sholat Jumat silakan, tetapi kami tetap mengerjakan sholat Jumat. (HR. Abu Dadu).

Hadits di atas menjelaskan meski hari raya bertemu hari Jumat, tidak berarti meliburkan sholat Jumat. Sholat Jumat tetap dilakukan oleh penduduk Madinah saat itu, terkecuali hanya beberapa orang saja yang dibolehkan tidak ikut karena lokasinya yang jauh dari masjid atau ada udzhur lain.

Selain itu, ulama menyatakan tetap menganjukan sholat Jumat demi keluar dari khilaf atau perbedaan dan kehati-hatian. Karena itu, jumhur ulama menyimpulkan sholat IIed (Idul Adha) tidak bisa menggantikan sholat Jumat.

Sedangkan kebolehan untuk tidak melaksanakan sholat Jumat di hari raya hanya didasarkan pada nash yang tidak sharih dan qath'iy, yaitu hadits-hadits yang ketegasan dan keshaihannya masih diperselisihkan ulama.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah.

عَنْ إِيَاسِ بْنِ أَبِي رَمْلَةَ الشَّامِيِّ قَالَ شَهِدْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَهُوَ يَسْأَلُ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ قَالَ هَلْ شَهِدْتَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِيدَيْنِ اجْتَمَعَا فِي يَوْمٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَكَيْفَ صَنَعَ قَالَ صَلَّى الْعِيدَ ثُمَّ رَخَّصَ فِي الْجُمُعَةِ فَقَالَ مَنْ شَاءَ فَلْيُصَلِّ

Dari Iyās Ibn Abū Ramlah asy-Syāmī (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Aku menyaksikan Mu‘āwiyah Ibn Abū Sufyān bertanya kepada Zaid Ibn Abī Arqam. Ia mengatakan: Apakah engkau pernah mengalami dua hari raya jatuh pada hari yang sama di masa Rasulullah saw? Zaid Ibn Abū Arqam menjawab: Ya, pernah. Mu‘āwiyah bertanya lagi: Bagaimana Rasulullah saw melakukannya? Zaid menjawab: Ia melakukan salat id, kemudian memberi rukhsah (keringanan untuk tidak menghadiri Jumat). Lalu beliau bersabda: Barang siapa yang ingin salat bersama kami, silahkan [HR Abū Dāwūd)

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Hari Raya Idul Adha yang bertepatan hari Jumat tetap diwajibkan melaksanakan sholat Jumat.

Itulah ulasan Hari Raya IdulA dha bertepatan dengan hari Jumat. Semoga mencerahkan.
Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut