10 Contoh Bacaan Idgham Bilaghunnah Beserta Cara Membacanya
JAKARTA, iNews.id - Contoh bacaan Idgham Bilaghunnah berikut perlu dipelajari. Idgham Bilaghunnah merupakan salah satu hukum tajwid yang wajib diketahui.
Sementara itu, mempelajari ilmu tajwid patut dilakukan karena berguna dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzammil: 4)
Berikut ini adalah pengertian, cara membaca, dan contoh bacaan Idgham Bilaghunnah, yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Selasa (7/5/2024).
Secara harfiah, ‘idgham’ yang berasal dari bahasa Arab berarti melebur atau mentasydidkan, sedangkan ‘bilaghunnah’ artinya tidak mendengung. Oleh sebab itu, Idgham Bilaghunnah adalah salah satu hukum tajwid yang dibaca tanpa berdengung walaupun meleburkan bacaan ke huruf lain.
Apabila suatu bacaan mengandung Idgham Bilaghunnah, maka cara melafalkannya adalah dengan meleburkan huruf yang dikenai nun sukun atau tanwin ke dalam huruf huruf lam atau ro sesudahnya. Maka dari itu, bacaan dari hukum tajwid ini terdengar seakan-akan diberi tanda tasydid.
Kendati demikian, membacanya dilakukan tanpa diikuti dengan suara berdengung. Karenanya, hukum tajwid ini disebut ‘bilaghunnah’, berbeda dengan Idgham Bighunnah.
Sebuah bacaan dihukumi Idgham Bilaghunnah jika tanwin atau nun mati bertemu salah satu huruf (ل) atau huruf ra ( ﺭ ). Dengan demikian, huruf dari Idgham Bilaghunnah adalah lam dan ra’.
Contoh Idgham Bilaghunnah dalam Ayat Al-Qur’an
Setelah mengetahui penjelasan Idgam Bilaghunnah, berikut ini adalah contoh bacaannya yang diambil dari beberapa ayat Al-Qur'an.
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
Ayat tersebut menunjukkan adanya Idgham Bilaghunnah karena mempertemukan nun sukun dengan huruf lam. Maka dari itu, cara membacanya adalah 'yakul lahu', di mana huruf lam dalam kata lahu seolah-olah bertasydid.
اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ
Ulaaika 'alaa hudam mir rob bihim.
Idgham Bilaghunnah pada ayat tersebut adalah saat nun sukun bertemu huruf ra’. Maka dari itu, nun sukun yang dilebur ke huruf ro tidak dibaca tanpa suara berdengung.
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
Fawailul lil muṣhalliin.
Idgam Bilaghunnah pada ayat tersebut adalah saat tanwin bertemu huruf lam. Maka dari itu, huruf lam seolah-olah terdengar ditasydidkan dengan huruf sebelumnya.
وَمَا هُوَ بِقَوۡلِ شَيۡطٰنٍ رَّجِيۡمٍ
Wa maa huwa biqawli shaitaanir rajiim.
Ayat tersebut mengandung hukum tajwid Idgham Bilaghunnah karena terdapat nun yang diberi tanwin bertemu dengan huruf ra’. Maka dari itu, membaca ra’ dalam ayat tersebut terdengar seolah-olah ditasydid atau tebal.
وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَمًّا
Wa ta'kulụunat turaatṡa aklal lammaa.
Ayat tersebut mengandung lam tanwin bertemu dengan huruf lam. Maka dari itu, cara membacanya menjadi ‘aklallamma’.
اَنۡ رَّاٰهُ اسۡتَغۡنٰىؕ
Arroaahus taghnaa.
Ayat tersebut dibaca demikian karena terdapat nun sukun bertemu huruf ra’.
شۡتَاتًا ۙ لِّيُرَوۡا اَعۡمَالَهُمۡؕ
Asytaatal liyurow a’maalahum.
Ayat tersebut dibaca demikian karena terdapat tanwin (fathatain) pada huruf ta yang bertemu huruf lam.
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
Wailul likulli humazatil lumazah.
Terdapat dua contoh bacaan Idgham Bilaghunnah dalam ayat tersebut, di mana keduanya mempertemukan tanwin dengan huruf lam.
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰ
Inna fii dzalika la ‘ibrotal limay yakhsya.
Ayat tersebut dibaca ‘la ‘ibrotal lima’ karena mempertemukan tanwin dan huruf lam.
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤
Wa lal-âkhiratu khairul laka minal-ûlâ.
Terdapat bacaan Idgham Bilaghunnah dalam ayat tersebut, yakni ‘khoirul laka’ karena mempertemukan tanwin dan lam.
Itulah contoh bacaan Idgham Bilaghunnah. Semoga kita senantiasa dimudahkan dalam mempelajari Alquran.
Editor: Komaruddin Bagja