JAKARTA, iNews.id - Hukum tajwid Surat Yunus ayat 40-41 ada 15 macam yang perlu umat Islam ketahui. Surat Yunus tergolong dalam surat Makkiyah yakni yang diturunkan pada periode Makkah dengan jumlah 109 ayat. Surat Yunus turun setelah Surat Al Isra.
Membaca Al Quran memang harus sesuai kaidah tajwid agar tidak salah dalam melafalkan ayat-ayat suci. Sebab, kesalahan membacanya akan mengubah arti dan maknanya.
Bacaan Istighfar yang Disebut dalam Al Quran dan Sunnah, Simak di Sini!
Dikutip dari Buku Qur'an & Hadis MTs Kelas VII Kemenag, hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.
Bagi orang yang belum mampu membaca Al Quran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan.
Hukum Tajwid Al Qasas Ayat 85, Lengkap dengan Arti, Penjelasan dan Cara Bacanya
Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah dan mustahaknya (orang yang membaca Al Quran) wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Al Quran.
Surat Yunus ayat 40-41
وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ بِهٖ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهٖۗ وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِيْنَ ࣖ
Artinya: Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Yunus: 40)
وَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ لِّيْ عَمَلِيْ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْۚ اَنْتُمْ بَرِيْۤـُٔوْنَ مِمَّآ اَعْمَلُ وَاَنَا۠ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ - ٤١
Artinya: Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Yunus: 41).
Kandungan Surat Yunus Ayat 40-41
Allah menjelaskan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya bahwa keadaan orang musyrikin yang mendustakan ayat-ayat Alquran akan terbagi menjadi dua golongan.
Segolongan yang benar-benar mempercayai Alquran dengan iktikad yang kuat dan segolongan lainnya tidak mempercayainya dan terus menerus berada dalam kekafiran.
Namun demikian, mereka tidak akan diazab secara langsung di dunia seperti nasib yang telah dialami oleh kaum sebelum Nabi Muhammad saw. Di akhir ayat dijelaskan bahwa Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang membuat kerusakan di bumi, karena mereka mempersekutukan Allah, menganiaya diri mereka sendiri dan menentang hukum Allah. Hal itu disebabkan karena fitrah mereka telah rusak. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan yang pedih.
Allah memberikan penjelasan, apabila orang musyrikin itu tetap mendustakan Muhammad saw, maka Allah memerintahkan kepadanya untuk mengatakan kepada mereka bahwa Nabi Muhammad saw berkewajiban meneruskan tugasnya yaitu meneruskan tugas-tugas kerasulannya.
Sebagai penyampai perintah Allah yang kebenarannya jelas, perintah yang mengandung peringatan dan janji-janji serta tuntunan ibadah berikut pokok-pokok kemaslahatan yang menjadi pedoman untuk kehidupan dunia.
Nabi Muhammad SAW tidak diperintahkan untuk menghakimi mereka apabila mereka tetap mempertahankan sikap mereka yang mendustakan Al-Qur'an dan mempersekutukan Allah.
Hukum Tajwid Surat Yunus ayat 40-41
1. Idzhar Halqi terdapat pada kalimat (وَمِنْهُمْ). Dihukumi idzhar halqi karena ada nun mati bertemu huruf ha. Adapun cara membacanya yakni terang atau jelas tanpa berdengung.
2. Idgham Mimi atau Idgham Mutamasilaen terdapat pada kalimat (مِنْهُمْ مَنْ) Dihukumi idgham mimi karena ada huruf mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya didengungkan selama 3 harakat.
3. Idgham Bighunnah terdapat pada kalimat (مَنْ يُؤْ ). Dihukumi bacaan Idgham Bighunnah karena terdapat nun mati bertemu dengan huruf ya. Cara membacanya masuk dengan mendengung.
4. Idzhar Halqi terdapat pada kalimat (وَمِنْهُمْ). Dihukumi idzhar halqi karena ada nun mati bertemu huruf ha. Adapun cara membacanya yakni terang atau jelas tanpa berdengung.
5. Idgham Mimi atau Idgham Mutamasilaen terdapat pada kalimat (مِنْهُمْ مَنْ) Dihukumi idgham mimi karena ada huruf mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya didengungkan selama 3 harakat.
6. Idgham Bilaghunnah terdapat pada kalimat (مَنْ لَا ) karena ada nun mati bertemu huruf lam. Cara membacanya masuk dengan tidak mendengung.
7. Mad Aridh Lisukun terdapat pada kalimat (بِالْمُفْسِدِينَ). Sebabnya, ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.
Hukum Tajwid Surat Yunus Ayat 41
1. Ikhfa Haqiqi terdapat pada kalimat (وَإِنْ كَذَّ). Alasannya karena ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf kaf. Dibaca samar-samar.
2. Idzhar Syafawi terdapat pada kalimat (وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ). Alasannya karena ada huruf mim mati atau sukun bertemu dengan huruf ain. Dibaca terang di bibir dengan mulut tertutup.
3. Ikhfa haqiqi terdapat pada kalimat (أَنْتُمْ). Sebabnya, ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf kaf. Dibaca samar.
4. Ikhfa Syafawi terdapat pada kalimat (أَنْتُمْ بَرِيئُونَ) sebabnya ada mim mati bertemu huruf ba. Cara membacanya didengungkan dengan samar.
5. Ghunnah Musyaddah terdapat pada kalimat (مِمَّا) karena ada huruf mim yang bertasydid. Dibaca dengung.
6. Idgham Bighunnah terdapat pada kalimat (ءٌ مِمَّا) karena ada dhomahtain bertemu huruf mim. Dibaca dengung.
7. Ghunnah Musyaddah terdapat pada kalimat (مِمَّا) karena ada huruf mim yang bertasydid. Dibaca dengung.
8. Mad Aridh Lissukun terdapat pada kalimat (تَعْمَلُونَ) karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Boleh diibaca panjang 2 harakat, 4 atau 6 harakat.
Itulah ulasan hukum tajwid Surat Yunus ayat 40-41 lengkap dengan penjelasan dan cara bacanya yang benar.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku