Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hasil Ijtimak Ulama, Ini 8 Rekomendasi Penyempurnaan Tafsir Al-Qur’an Kemenag
Advertisement . Scroll to see content

Ithlaq dari Tebuireng, Ini 8 Agenda Hari Santri 2025 yang Akan Dihadiri Presiden Prabowo

Jumat, 19 September 2025 - 15:38:00 WIB
Ithlaq dari Tebuireng, Ini 8 Agenda Hari Santri 2025 yang Akan Dihadiri Presiden Prabowo
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media/Hubungan Masyarakat, dan Pengembangan SDM, Ismail Cawidu saat konferensi pers Road To Hari Santri 2025. (Foto: Kemenag)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Satu dasawarsa setelah pertama kali ditetapkan, peringatan Hari Santri 2025 digelar dengan semangat yang lebih besar dan visi yang lebih mendunia. Terdapat delapan agenda atau hasta hasa (Hari Santri) yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno mengatakan, peringatan Hari Santri 2025 bukan lagi sekadar seremoni tahunan, melainkan gerakan strategis untuk memperkuat peran pesantren dan santri dalam menjawab tantangan global.

Dia menyampaikan rangkaian Hari Santri 2025 resmi dimulai dengan acara Ithlaq atau kick off Hari Santri 2025 pada 22 September di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, sebagai tempat bersejarah lahirnya Resolusi Jihad yang dideklarasikan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. 

Resolusi tersebut menjadi inspirasi lahirnya Hari Pahlawan dan meneguhkan peran santri dalam perjuangan kemerdekaan.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, lanjut Dirjen, Ithlaq tahun ini tidak hanya menandai peluncuran logo, tetapi juga diiringi kegiatan nyata seperti Gerakan Nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Gerakan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah pesantren besar, antara lain Pesantren Tambakberas, Pesantren Denanyar, Pesantren Peterongan, dan Tebuireng. 

“Program ini akan dihadiri langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menandai dimulainya tradisi baru perhatian negara terhadap kualitas kesehatan dan gizi santri,” kata Amien Suyitno dalam konferensi pers Road To Hari Santri 2025 di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Selanjutnya, akan digelar Halaqah Hari Santri di delapan titik strategis nasional, mulai dari Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jakarta, Palembang, Yogyakarta, hingga Sengkang, Kabupaten Wajo. 

“Forum ini menghadirkan para narasumber lintas disiplin ilmu untuk membahas isu-isu strategis kebangsaan dan keumatan, sekaligus memperluas jejaring intelektual pesantren di tingkat nasional dan global,” kata Dirjen.

Suyitno menambahkan, agenda besar lainnya adalah Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) yang akan digelar pada 1–7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang. Ajang bergengsi ini akan diikuti oleh santri dari 34 provinsi di Indonesia dan 10 negara Asia Tenggara. Pemilihan As’adiyah sebagai pesantren tertua di kawasan timur Indonesia ini telah melahirkan ratusan pesantren lainnya, menjadi simbol pusat keilmuan Islam Nusantara yang mendunia.

Langkah ini menandai keseriusan Kementerian Agama menjadikan Hari Santri sebagai momentum globalisasi santri Indonesia, memperkenalkan wajah Islam moderat Indonesia di panggung internasional.

“Puncaknya, akan digelar Malam Bakti Santri Untuk Negeri di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada 25 Oktober 2025, yang direncanakan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata Amien.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media/Hubungan Masyarakat, dan Pengembangan SDM, Ismail Cawidu menegaskan, seluruh rangkaian Hari Santri 2025 disiapkan secara terpadu untuk menggambarkan tiga peran utama santri masa kini, yaitu sebagai duta budaya, agen perubahan sosial, dan motor kemandirian ekonomi.

“Santri tidak hanya mengaji, tetapi membawa cahaya peradaban. Kini saatnya santri Indonesia memberikan kontribusi nyata bagi dunia,” ujar Ismail.

Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa santri Indonesia siap tampil sebagai duta Islam moderat (Islam wasathiyah) di panggung internasional, sekaligus menguatkan diplomasi budaya Indonesia di mata dunia. 

Direktur Pesantren, Basnang Said melaporkan Hari Santri 2025 juga menjadi momentum memamerkan kekuatan ekonomi pesantren yang selama ini tumbuh senyap. Melalui Expo Kemandirian Pesantren, ratusan pesantren akan memamerkan produk unggulan hasil inovasi santri, mulai dari produk pangan, kerajinan, hingga teknologi tepat guna.

Selain itu, Pesantren Award akan diberikan kepada pesantren-pesantren yang berhasil menciptakan unit usaha berkelanjutan dan berdampak sosial-ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Pesantren kini bukan lagi objek bantuan, melainkan subjek pembangunan ekonomi. Santri siap menjadi pelaku usaha kreatif yang berdaya saing,” kata Basnang.

Menurut dia, inisiatif tersebut menegaskan pesantren adalah pusat kewirausahaan umat yang potensial, mengubah paradigma santri dari penerima bantuan menjadi penggerak ekonomi bangsa.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut