Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Usai Ibadah Haji Afgan Lebih Selektif Pilih Teman, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Kisah di Balik Kalimat Talbiyah dan Artinya Dalam Ibadah Haji

Jumat, 23 Juli 2021 - 08:32:00 WIB
Kisah di Balik Kalimat Talbiyah dan Artinya Dalam Ibadah Haji
Kalimat Talbiyah dibaca para jamaah haji. (Foto: reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kalimat talbiyah dalam ibadah haji pertama kali diucapkan Nabi Ibrahim alaihisalam setelah selesai membangun Ka'bah bersama putranya Nabi Ismail.

Kalimat talbiyah yang diucapkan yakni:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ

“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak".

Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-mu. Sesungguhnya segala puji nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan kisah di balik kalimat Talbiyah. Menurut suatu pendapat, Nabi Ibrahim berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimanakah saya menyampaikan seruan itu kepada manusia, sedangkan suara saya tidak dapat mencapai mereka?"

Kemudian Allah SWT berfirman:

{وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ}

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji. (Al-Hajj: 27)

Yaitu serukanlah kepada manusia untuk mengerjakan haji ke Baitullah ini yang Kami perintahkan kamu untuk membangunnya.

Maka Ibrahim berdiri di maqamnya. Menurut pendapat lain di atas sebuah batu. Menurut pendapat yang lainnya di atas Bukit Safa. Dan menurut pendapat yang lainnya lagi, bahwa Ibrahim menaiki bukit Abu Qubais, lalu berseru, "Hai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian telah membuat sebuah rumah (Baitullah), maka berhajilah (berziarahlah) kalian kepadanya."

Menurut suatu pendapat, setelah Ibrahim mengumandangkan seruan itu semua bukit dan gunung merendahkan dirinya, sehingga suaranya mencapai seluruh permukaan bumi, bayi-bayi yang masih berada di dalam rahim dan tulang sulbi dapat mendengar seruannya dan segala sesuatu yang mendengar suaranya menjawabnya, baik batu-batuan, pohon-pohonan, dan lain sebagainya.

Didengar pula oleh semua orang yang telah dicatat oleh Allah bahwa dia akan mengerjakan haji, sampai hari kiamat. Jawaban mereka ialah "Labbaika Allahumma Labbaika (Kami penuhi seruan-Mu, ya Allah. Kami penuhi seruan-Mu, ya Allah). Demikianlah garis besar dari apa yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas.

Kewajiban Haji

Ibadah haji wajib dijalankan bagi tiap Muslim yang mampu baik fisik maupun secara materi. Ibadah haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan amalan-amalan ibadah, antara lain wukuf, mabit, thawaf, sa’i, dan lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya.

Ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Hukum haji kedua dan seterusnya adalah sunna. Tapi, bagi mereka yang bernadzar haji, hukum haji itu menjadi wajib akibat nadzar.

Berikut 5 Keutamaan Ibadah Haji dikutip dari buku berjudl Ibadah Haji Rukun Islam Kelima yang ditulis Ustaz Ahamd Sarwat MA: 

1. Menjauhkan Kefakiran dan Menghapus Dosa

Salah satu hikmah yang bisa diraih oleh mereka yang melaksanakan ibadah haji adalah melenyapkan kefakiran. Rasulullah SAW bersabda :

"Kerjakanlah haji dengan umrah berturut-turut, karena mengerjakan keduanya seperti itu akan melenyapkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana api tukang pandai besi menghilangkan karat besi.” (HR Ibnu Majah) 

2. Haji Sebanding Nilainya dengan Jihad

Jihad fi sabilillah adalah salah satu ibadah yang amat istimewa dan berpahala besar. Namun memang wajar apabila seorang berjihad mendapatkan karunia dan balasan yang amat besar, mengingat berjihad itu sangat berat. 

Selain harus meninggalkan kampung halaman, jauh dari anak dan istri, untuk berjihad juga dibutuhkan kekuatan, kemampuan, keterampilan serta yang lebih penting adalah jihad membutuhkan harta yang cukup banyak. 

Sehingga banyak shahabat Rasulullah SAW yang menangis bercucuran air mata saat dinyatakan tidak layak untuk ikut dalam jihad.

3. Balasan Surga

Salah satu keutamaan berhaji adalah janji untuk diberi balasan berupa surga oleh Rasulullah SAW : "Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

4. Menghapus Dosa Seperti Bayi

Bayi yang baru lahir tentu tidak pernah punya dosa. Kalau pun bayi itu dipanggil Allah SWT pasti masuk surga. Siapa yang tidak ingin menjadi seperti bayi kembali, hidup di dunia tanpa menanggung dosa.
Sehingga kalau pun Allah SWT memanggil pulang kembali kepada-nya, sudah pasti tidak akan ada pertanyaan ini dan itu dari malaikat, karena toh memang tidak punya dosa.

Orang yang melaksanakan ibadah haji dengan pasti disebutkan sebagai orang yang tidak punya dosa, bagaikan bayi yang baru pertama kali dilahirkan ibunya ke dunia ini. Dan yang mengatakan adalah Rasulullah SAW sendiri, langsung dari mulut beliau yang mulia.

5. Amal Terbaik

Dalam hadits lain disebutkan bahwa Nabi SAW pernah ditanya tentang amal apa yang paling baik setelah iman dan jihad. Dan Nabi SAW menjawab pasti bahwa ibadah itu adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.

“Amalan apakah yang paling utama?” Nabi menjawab, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ditanya pula, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa?” Jawab beliau, “Haji mabrur.”(HR Bukhari dan Muslim)

Wallahu a'lam.

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut