Kapan Peristiwa Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan, Begini Pendapat Ulama Tafsir
JAKARTA, iNews.id - Sebagian ulama tafsir berbeda pendapat kapan Nuzulul Quran atau turunnya Alquran di Bulan Ramadhan. Di Indonesia, peringatan Nuzulul Quran lazim diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan dan umumnya dirayakan pada malam hari.
Mengenai diturunkannya Alquran pada Bulan Ramadhan disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 185.
Allah SWT berfirman:
{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ (185) }
Artinya: Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang ba-til)". (QS. Al Baqarah ayat 185)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa Allah SWT memuji bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-Qur'an yang agung.
Dalam Surat Al Qadar ayat 1, Allah Swt menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam paling spesial dan paling mulia di bulan suci Ramadhan, malam yang sangat diharapkan seluruh umat Muhammad Saw, dan lebih baik dari pada seribu bulan.
إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam penuh kemuliaan. (Al-Qadar: 1)
إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةٍ مُبارَكَةٍ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati. (Ad-Dukhan: 3)
Beberapa ahli tafsir menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dua kali proses. Pertama, diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah). Kedua, diturunkan secara bertahap (najman najman).
Sebelum diterima Nabi di bumi, Allah Swt terlebih dahulu menurunkannya secara menyeluruh di Baitul Izzah (rumah langit dunia). Kemudian malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad Saw di bumi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama dua puluh tahun, pendapat lain dua puluh satu tahun.
Adapun lembaran-lembaran atau suhuf, kitab Taurat, Zabur, dan Injil, masing-masing diturunkan kepada nabi yang bersangkutan secara sekaligus. Lain halnya dengan Al-Qur'an, diturunkan sekaligus hanya dari Baitul 'Izzah ke langit dunia; hal ini terjadi pada bulan Ramadan, yaitu di malam Lailatul Qadar.
Setelah itu Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW secara bertahap sesuai dengan kejadian-kejadiannya.
Ibnu Abbas mengatakan sesungguhnya Al-Qur'an diturunkan dalam bulan Ramadan, yaitu dalam malam yang penuh dengan kemuliaan (Lailatul Qadar), dan dalam malam yang penuh dengan keberkahan secara sekaligus, kemudian diturunkan lagi sesuai dengan kejadian-kejadiannya secara berangsur-angsur dalam bulan dan hari yang berbeda-beda.
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas mengatakan, "Al-Qur'an diturunkan pada pertengahan bulan Ramadan ke langit dunia dari tempat asalnya, yaitu Baitul 'Izzah. Kemudian diturunkan kepada Rasulullah Saw. selama dua puluh tahun untuk menjawab perkataan manusia."
Di kalangan ulama berbeda pendapat soal nuzululquran ada yang menyebut 17 Ramadan dan 24 Ramadan.
Pendapat pertama
Ulama yang berpendapat bahwa Al-Quran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan adalah berdasarkan QS Al-Anfal: 41
….وَمَا أَنزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ……
“….. yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) dihari Furqaan, yaitu dihari bertemunya dua pasukan…”.
"Furqaan" ialah pemisah antara yang haq dan yang batil. Yang dimaksud dengan hari Al-Furqaan ialah hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jumat tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijrah.
Sebagian Mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan pada hari permulaan turunnya al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan. (Al-Quran dan Terjemahannya, Kemenag RI halaman 267)
Imam Thabari dalam tafsirnya (13/562 / 6/248) meriwayatkan sebagai berikut:
حدثنا ابن حميد قال، حدثنا يحيى بن واضح قال، حدثني يحيى بن يعقوب أبو طالب، عن أبي عون محمد بن عبيد الله الثقفي، عن أبي عبد الرحمن السلمي، عبد الله بن حبيب قال: قال الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه: كانت ليلة "الفرقان يوم التقى الجمعان"، لسبع عشرة من شهر رمضان
….Qaala Al Hasan Ibn ‘Ali Ibn Abi Thaalib –Radhiyallaahu ‘Anhu- : Kaanat Lailatul Furqaan Yaumaltaqal Jam’Aan Lisab’A ‘Asyrata Min Syahri RamadhaanAl Hasan bin Ali bin Abi Thalib =raadhiyallaahu ‘anhu- berkata: Adalah malam Furqaan hari bertemunya dua pasukan pada 17 bulan Ramadhan.”
Al Hafidh Ibnu Katsir dalam kitab Al Bidayah wa An Nihayah (3/11) meriwayatkan sebagai berikut :
وروى الواقدي بسنده عن أبي جعفر الباقر أنه قال: كان ابتداء الوحي إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم الاثنين، لسبع عشرة ليلة خلت من رمضان وقيل في الرابع والعشرين منه
wa rawaa alwaaqidi bisanadihii ‘an abii ja’far al baaqir annahuu qaala: kaana ibtidaa`ul wahyi ilaa rasuulillaah –shallaahu ‘alaihi wasallam- yaumal itsnain lisab’a ‘asyrata lailatan khalat min ramadhaan wa qiila firraabi’i wal ‘isyriin minhu
“…..dari Abi Ja'far al Baqir, beliau berkata: “Adalah permulaan wahyu kepada Rasulullah –shallaahu ‘alaihi wasallam- pada hari Senin 17 Ramadhan, Wa Qiila 24 Ramadhan .”
Pendapat Kedua
Ulama yang berpendapat bahwa Al-Quran diturunkan pada tanggal 24 Ramadhan adalah berdasarkan:
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan sebagai berikut:
يمدح تعالى شهر الصيام من بين سائر الشهور، بأن اختاره من بينهن لإنزال القرآن العظيم فيه
Allah memuji bulan Ramadhan dan memilihnya di antara bulan-bulan yang lain untuk menurunkan Al Quran yang Agung di dalamnya.
”……dari Watsilan ibn Al Asqa’, sesungguhnya Rasulullah –shallallaahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Shuhuf Ibrahim diturunkan pada awal malam Ramadhan. Taurat diturunkan pada 6 Ramadhan. Injil pada 13 Ramadhan. Allah menurunkan Al-Quran pada 24 Ramadhan.”
Sementara pendapat lain ada yang mengatakan Al-Quran diturunkan pada tanggal 18 Ramadhan dan ada pula yang menatakan tanggal 19 Ramadhan.
Kendati terjadi perbedaan tanggal turunnya Alquran, para ulama sepakat Al Quran diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada Bulan Suci Ramadan. Karena itu, bulan suci itu juga disebut syahrul quran atau bulannya Alquran.
Wallaahu A’lam.
(Sumber: Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB)
Editor: Kastolani Marzuki