11 Keutamaan Nabi Muhammad SAW yang Tidak Dimiliki Nabi dan Manusia Lainnya
JAKARTA, iNews.id - Keutamaan Nabi Muhammad SAW banyak disebutkan dalam Alquran dan hadits. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diutus Allah SWT kepada umat manusia. Nabi Muhammad SAW juga disebut pengulu para nabi.
Peringatan Maulid Nabi SAW yang dilakukan sebagian besar umat Islam di seluruh dunia salah satunya untuk meneladani akhlak dan keutamaan-keutamaan Nabi.
Bulan Rabiul Awal yang merupakan hari kelahiran Nabi SAW pun ikut istimewa karena di bulan itu tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal, manusia agung dilahirkan ke muka bumi untuk membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju penuh cahaya.
Tahun ini, Maulid Nabi jatuh pada hari Selasa, tanggal 19 Oktober 2021. Namun, pemerintah menggeser hari libur Maulid Nabi SAW 2021 menjadi Rabu, 20 Oktober 2021 demi mencegah terjadinya klaster Covid-19.
Keutamaan Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam Alquran Surat Al Isra ayat 79. Allah SWT berfirman:
{عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا}
Artinya: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Al-Isra: 79)
Dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan mengenai ayat tersebut bahwa Allah SWT menempatkan Nabi Muhammad SAW di hari kiamat kelak pada kedudukan yang terpuji. Semua makhluk akan memuji Nabi SAW, begitu pula Tuhan yang menciptakan mereka semua.
Ibnu Jarir mengatakan, kebanyakan ulama ahli takwil mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kedudukan yang terpuji ini ialah kedudukan yang diperoleh Nabi SAW pada hari kiamat nanti, yaitu memberikan syafaat bagi umat manusia, agar Tuhan mereka membebaskan mereka dari kesengsaraan hari itu.
Pendapat ulama yang mengatakannya sebagai kedudukan syafaat
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: يُجْمَعُ النَّاسُ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، يُسْمِعُهُمُ الدَّاعِي وَيَنْفُذُهُمُ الْبَصَرُ، حُفَاةً عُراة كَمَا خُلِقُوا قِيَامًا، لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ، يُنَادَى: يَا مُحَمَّدُ، فَيَقُولُ: "لَبَّيْكَ وسعدَيك، وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، وَالْمَهْدِيُّ مَنْ هَدَيْت، وَعَبْدُكَ بَيْنَ يَدَيْكَ، وَبِكَ وَإِلَيْكَ، لَا مَنْجَى وَلَا مَلْجَأَ مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، سُبْحَانَكَ رَبَّ الْبَيْتِ".
Dari Huzaifah yang mengatakan bahwa manusia (kelak di hari kiamat) dikumpulkan di suatu tempat yang datar, suara penyeru terdengar oleh mereka dan pandangan mata mereka tembus (tiada yang menghalanginya). Mereka semua dalam keadaan telanjang dan tak beralas kaki, persis seperti ketika mereka baru dicipta-kan (dilahirkan). Mereka semua dalam keadaan berdiri, tiada seorang pun yang berani berbicara melainkan dengan seizin-Nya. Allah Swt. berseru, "Hai Muhammad!" Nabi Saw. menjawab: Labbaika wa sa'daika, semua kebaikan berada di Tangan-Mu, dan semua keburukan tidak pantas disandarkan kepada-Mu. Orang yang beroleh hidayah hanyalah orang yang Engkau beri hidayah. Hamba-Mu sekarang berada di hadapan-Mu, berasal dari (ciptaan)-Mu dan kembali kepada-Mu. Tiada jalan selamat dan tiada tempat berlindung dari murka-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Mahasuci lagi Mahatinggi dan Mahaagung Engkau, wahai Tuhan Pemilik Ka'bah.”
1. Nabi Muhammad SAW adalah orang yang mula-mula dibangkitkan dari kuburnya.
2. Nabi Muhammad SAW dibangkitkan dalam keadaan berkendaraan menuju Padang Mahsyar.
3. Nabi Muhammad SAW adalah pemegang panji yang bernaung di bawahnya Nabi Adam alaihisalam dan nabi-nabi lain sesudahnya, semuanya berada di bawah panjinya.
4. Nabi Muhammad SAW mempunyai telaga (Kausar) yang di tempat perhentian itu tiada sesuatu pun yang lebih banyak pendatangnya daripada telaga yang dimilikinya.
5. Nabi Muhammad SAW pemegang syafa'atul 'uzma di sisi Allah agar Allah mau datang untuk memutuskan peradilan di antara makhluk-Nya. Yang demikian itu terjadi sesudah semua manusia meminta kepada Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, lalu Isa; masing-masing dari mereka mengatakan, "Saya bukanlah orangnya.”Akhirnya mereka datang kepada Nabi Muhammad Saw. Maka Nabi Saw. bersabda: Akulah orangnya, akulah orangnya. Mengenai pembahasan masalah ini kami sebutkan nanti secara rinci.
6. Keistimewaan lainnya yang dimiliki oleh Nabi SAW ialah memberikan syafaat kepada sejumlah kaum, padahal kaum-kaum itu telah diperintahkan untuk diseret ke dalam neraka, akhirnya mereka diselamatkan darinya.
7. Umat Nabi SAW adalah umat yang paling pertama menerima ke-putusan dari Allah dalam peradilan-Nya di antara sesama mereka. Mereka adalah umat yang mula-mula melewati sirat bersama nabinya.
8. Nabi SAW adalah orang yang mula-mula diberi syafaat oleh Allah untuk masuk ke dalam surga, seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih Muslim. Di dalam hadis sur (sangkakala) disebutkan bahwa semua orang mukmin tidak dapat masuk surga kecuali dengan syafaat dari Nabi Saw. Nabi Saw. adalah orang yang mula-mula masuk surga bersama umatnya sebelum umat-umat lainnya.
9. Nabi Muhammad SAW memberikan syafaat untuk meninggikan derajat sejumlah kaum yang amal perbuatan mereka tidak dapat mencapainya.
10. Nabi Muhammad SAW adalah pemilik wasilah yang merupakan kedudukan tertinggi di surga. Kedudukan ini tidak layak disandang kecuali hanya oleh Nabi SAW sendiri.
11. Apabila Allah SWT telah memberikan izin untuk memberi syafaat kepada orang-orang yang durhaka, maka barulah para malaikat, para nabi, dan kaum mukmin memberikan syafaatnya masing-masing. Nabi Saw. memberikan syafaatnya kepada sejumlah besar makhluk yang tiada seorang pun mengetahui bilangannya kecuali hanya Allah Swt. Tiada seorang pun yang dapat menyamainya dan setara dengan dia dalam hal memberi syafaat.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki