JAKARTA, iNews.id - Keutamaan Ratib Al Haddad merupakan salah satu amalan berisi ayat-ayat Alquran, dzikir harian, dan doa untuk memohon perlindungan dari cobaan hingga keberkahan rezeki.
Ratib Al Haddad merupakan karya Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, seorang ulama asal Tarim, Yaman yang hidup di masa antara tahun 1634 – 1720.
Tadabur Surat Ali Imran Ayat 51: Nabi Isa AS Membawa Konsep Tauhid
Beliau merupakan salah seorang ulama yang nasabnya tersambung langsung dengan Rasulullah SAW.Habib Al haddad juga disebut wali qutub (pemimpin para wali) di zamannya karena ketinggian derajatnya di sisi Allah.
Ratib Al Haddad sampai saat ini masih banyak dibaca bahkan diamalkan oleh kebanyakan umat Islam, salah satunya Indonesia.
Susunan Teks Bacaan Ratib Al Haddad, Arab, Latin, dan Artinya
Ratib Al Haddad ini semuanya diambil atau berdasarkan dari Al-Quran dan Hadits Nabi SAW yang memiliki keutamaan luar biasa karena mencakup segala aspek kehidupan.
Ratib Al Haddad atau Ratibul Haddad yang terdiri atas zikir dan doa. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Ratib berarti puji-pujian kepada Tuhan yang diucapkan berulang-ulang atau zikir. Kata ini berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, ratib bersumber dari rattaba yang bermakna 'mengaturkan, menyusun, menguatkan'.
Bacaan Ratib Al Haddad Lengkap dalam Arab, Latin, dan Artinya
Dalam istilah tasawuf, kata ratib dipakai sebagai suatu bentuk zikir yang disusun seorang guru tarekat atau seorang ulama untuk dibaca pada waktu-waktu tertentu oleh seseorang atau beberapa orang dalam suatu jemaah sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh penyusunnya.
Isi ratib beberapa diambil ayat Al Quran, dzikir harian, dan doa-doa yang telah disusun sedemikian rupa. Ratib dapat juga diartikan sebagai bacaan doa atau pujian kepada Allah Swt agar mendapat perlindungan dari segala marabahaya.
Keutamaan Ratib Al Haddad
Banyak keutamaan membaca Ratib Al Haddad bagi yang rutin mengamalkannya setiap hari. Di antaranya, akan dijaga dari beberapa cobaan dan siksaan. Bertambahnya kekayaan, barokah dan kebaikan di rumah, dihindarkan dari bahaya racun, hewan buas, reptil dan hewan-hewan lainnya.
Selain itu, keutamaan lain dari membaca ratib ini bahwa akan hasil baginya husnul khatimah ketika ajal menjemput.
Hal ini sebagaimana dilansir iNews.id dari laman Pondok pesantren Fadhlul Fadhlan Mijen, Semarang.
و فوائد راتب الحداد منها ما نقل شراح الراتب عن صاحبه رضي الله عنه أن من واظب على قراءته حرس الله بلده أي من البلايا والنقم . ومنها زيادة الغني والبركة والخير في داره. ومنها أن من واظب عليه كل يوم لا يضره السم، ولا يضره السبع والزواحف وسائر الحيوانات. ومنها أنه يحصل عليه حسن الخاتمة ويعطيه الله له التوفيق للنطق بكلمة الشهادة.
Artinya: Beberapa faedah Ratibul hadad di antaranya, penjelasan yang dikutip dari para ulama yang mensyarahi Rotib ini dari penyusun Ratib, Syekh Abdullah bin ‘alawi al-Haddad Radliyallahu ‘anhu bahwa orang yang rajin membaca rotib ini maka Allah akan menjaga negaranya dari beberapa cobaan dan siksaan. Faedah lainnya, bertambahnya kekayaan, barokah dan kebaikan di rumahnya. Orang yang rajin membaca Ratibul Haddad setiap hari, maka tidak akan bahaya baginya racun, hewan buas, reptil dan hewan-hewan lainnya. Faedah yang lain dari membaca rotib ini bahwa akan hasil baginya husnul khotimah dan Allah akan memberikan pertolongan baginya untuk mengucapkan kalimat syahadat (di Akhir Hayatnya)”.
(Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, hal. 56).
Waktu yang Tepat Membaca Ratib Al Haddad
Waktu membaca Ratib Al-Haddad ini paling utama sesudah melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Mengamalkan bacaan Ratib merupakan sarana utama dalam menentramkan hati bagi para santri untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt (تقرب الي الله).
Bacaan Ratib Al Haddad
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
الراتب الشهير للحبيب عبد الله بن علوي الحداد
الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم – الفاتحة
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ
اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku