Kisah Unta Nabi yang Memilih Tanah Tempat Pembangunan Masjid Nabawi, Ini Awalnya
JAKARTA, iNews.id - Sebelum Masjid Nabawi berdiri ternyata lahan tersebut dipilih oleh seekor unta milik Rasulullah SAW. Bagaimana kisah unta nabi yang memilih tanah tempat pembangunan Masjid Nabawi? Ini informasinya.
Kisah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M menorehkan sejarah besar bagi perkembangan Islam. Sesampainya di Madinah, Rasul langsung membuat beberapa program atau pilar yang bertujuan untuk memperluas Islam.
Beberapa di antaranya adalah pendirian bangunan atau tempat ibadah (masjid), mengikat tali silaturahmi antara Muslim dari Muhajirin dan Anshar, serta menetapkan undang-undang yang akan menjadi landasan hidup kaum muslimin.
Salah satu kisah menarik yang terjadi di awal hijrah adalah ketika unta Nabi Muhammad SAW memilih tanah tempat pembangunan Masjid Nabawi. Unta milik Nabi Muhammad tersebut bernama Al-Qashwa’.
Ketika Nabi dan para sahabatnya tiba di Madinah, banyak masyarakat menyambut dan berebut mengajak Nabi Muhammad untuk menginap di rumah mereka. Tak sedikit orang yang ingin menarik tali kekang unta, sehingga Nabi mengatakan “Biarkan unta ini berjalan. Ia telah mendapatkan perintah langsung dari Allah di mana ia akan berhenti”.
Beberapa saat kemudian, Al-Qashwa’ berhenti lalu duduk berlutut di tanah lapang yang digunakan sebagai tempat penjemuran kurma milik dua anak yatim bernama Suhail dan Sahl. Anak-anak yatim tersebut berasal dari Bani Najjar, yang merupakan suku Sayyidah Aminah, ibunda Nabi Muhammad.
Mereka diurus oleh As’ad bin Zurarah. Karena untanya berhenti di tanah tersebut, Nabi Muhammad memanggil Suhail dan Sahl untuk membeli tanah milik mereka. Namun, kedua anak itu justru ingin memberikannya kepada Nabi Muhammad.
Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah enggan menerimanya. Beliau tetap menawar harga tanah. Usai diskusi yang sangat panjang, Rasulullah akhirnya membeli tanah itu dari Suhail dan Sahl. Di tanah tersebut, Nabi membangun Masjid Nabawi pada tahun 622.
Pembangunan itu menjadi langkah awal pembentukan komunitas Muslim di Madinah. Di masjid tersebut, segala aktivitas keagamaan, termasuk pendidikan, dilaksanakan. Masjid Nabawi dibangun pertama kali dengan panjang 35 meter dan lebar 30 meter.
Pada proses pembangunannya, Nabi Muhammad sengaja mengutamakan orang-orang yang ahli. Pembangunan Masjid Nabawi membutuhkan waktu 12 hari dengan bentuk yang sangat sederhana. Bahan bangunan masjid yang dibangun tiga pintu ini adalah tanah berbatu dan pelepah kurma.
Kini, Masjid Nabawi terus mengalami perluasan hingga memiliki luas lebih dari 160.000 meter persegi. Total ada sekitar 81 juta jamaah yang bertandang dan melaksanakan salat di Masjid Nabawi pada tahun 2022.
Demikian kisah unta nabi yang memilih tanah tempat pembangunan Masjid Nabawi.
Editor: Puti Aini Yasmin