Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dari Display Produk hingga Dongeng, YUMA Rayakan Hari Ibu Bersama Anak Pejuang Kanker
Advertisement . Scroll to see content

Kolaborasi ISEF dan HEI 2023 Perkuat Akselerasi Industri Halal Indonesia di Pasar Global

Jumat, 27 Oktober 2023 - 17:45:00 WIB
Kolaborasi ISEF dan HEI 2023 Perkuat Akselerasi Industri Halal Indonesia di Pasar Global
Gelaran ISEF 2023 yang resmi dibuka oleh Wapres Ma'ruf Amin menghadirkan 793 exhibitor dari Indonesia dan 20 negara sahabat. (Foto: dok Halal Expo Indonesia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 resmi dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin. 

Gelaran ISEF kali ini mengusung tema “Accelerating Sharia Economy and Finance Through Digitalization For Inclusive and Sustainable Growth” yang akan berlangsung selama lima hari mulai 25-29 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).

Gelaran ISEF 2023 menghadirkan sebanyak 793 exhibitor dari Indonesia serta 20 negara sahabat yang menempati area seluas 10.000 meter persegi. ISEF 2023 dimeriahkan dengan 62 rangkaian agenda seminar, talkshow, dan berbagai event lain yang melibatkan 22 Kementerian/Lembaga, 37 asosiasi, 1.003 pelaku industri dan 46 mitra internasional. 

ISEF yang telah diinisiasi oleh Bank Indonesia sejak 2014 menargetkan setidaknya 40.000 pengunjung, termasuk buyers dan investor dari dalam negeri dan mancanegara. 

Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin mengapresiasi penyelenggaraan ISEF yang konsisten dilaksanakan setiap tahun dalam rangka meningkatkan literasi dan pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air. 

Menurut Wapres, tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah di tanah air saat ini belum ideal karena baru mencapai 23,3 persen. Hal ini juga berpengaruh terhadap capaian pangsa pasar keuangan syariah yang baru sekitar 10,9 persen. 

(Foto: dok Halal Expo Indonesia)
(Foto: dok Halal Expo Indonesia)

Untuk itu, Wapres meyakini, kondisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia dapat terus meningkat dan didorong pengembangannya sehingga literasi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ke depan setidaknya mampu mencapai 50 persen.

“Semakin besar literasi ekonomi dan keuangan syariah, semakin besar pula penerimaan dan penggunaan produk ekonomi dan keuangan syariah oleh masyarakat, yang berujung pada peningkatan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional,” kata Wapres.

Berkaca pada pengembangan ekonomi syariah nasional selama empat tahun ke belakang, teknologi dan digitalisasi memiliki peran vital yang menggerakkan sektor ekonomi dan keuangan syariah sehingga lebih lincah, adaptif, dan transformatif. 

Oleh karena itu, pada perhelatan ISEF, Wapres meminta kepada seluruh pegiat ekonomi syariah untuk terus meningkatkan dan memperluas pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital sebagai penggerak utama dan keuangan syariah yang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri halal. 

Salah satu program digitalisasi yang dikembangkan, yaitu aplikasi Satu Wakaf yang diluncurkan bersamaan dengan penyelenggaraan ISEF sebagai wujud digitalisasi di sektor dana sosial syariah yang akan meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan wakaf.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga peluncuran masterplan industri halal Indonesia sebagai dokumen penting bagi keberlanjutan pengembangan industri halal di tanah air.  

Untuk itu, pertumbuhan jumlah pengusaha muslim atau syariah, menurut Wapres, harus terus didorong melalui program inkubasi, penguatan kapasitas pengusaha yang sudah eksis, dan menghijrahkan pengusaha yang konvensional menjadi syariah. Mengingat industri halal, industri keuangan, serta dana sosial syariah seperti wakaf dan zakat tidak akan optimal jika tidak ada pengusahanya. 

Kolaborasi ISEF-HEI (Halal Expo Indonesia) merupakan salah satu ikhitiar yang memperkuat mata rantai ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Kolaborasi ini juga menjadi ajang pameran Business to Business sekaligus Business to Consumer terbesar di Indonesia, lengkap dengan berbagai program acara menarik seperti International Conference, Business Matchmaking, Business Forum, dan spesial event lainnya. 

Di area seluas 3.500 meter persegi di hall A, HEI menghadirkan sekitar 120 stand yang terdiri pelaku bisnis dari dalam dan luar negeri, di antaranya dari Malaysia, Kamboja, Belarusian, Cina, india, Egypt, Iran, Ethiopia, Saudi Arabia, Srilangka, India, USA, Yordan, Jepang, Turki, bahkan Palestina.

Serangkaian konferensi selama gelaran ini membahas tema-tema aktual, yaitu kesempatan dan tantangan produk-produk Indonesia menembus pasar global, khususnya di Jepang, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Cina. 

Kemudian, konferensi bertajuk Inovasi dalam Ekosistem Halal: Menjelajahi Peluang Global dalam Industri Halal yang menghadirkan CEO Amanah Advisors, lembaga konsultan keuangan syariah dan fintech yang berbasis di Inggris Mufti Faraz Adam bersama dengan Wakil Presiden R&D Paragon Corp dr. Sari Chairunissa, HIJRA Bank Dima Djani, dan Managing Partner di IntiHub Novel Tjahyadi. 

Mufti Faraz Adam menekankan pentingnya inovasi dalam ekosistem halal, peluang, dan tantangannya di masa depan sehingga menumbuhkan pemahaman dan apresiasi yang lebih dalam terhadap evolusi berkelanjutan dalam industri halal yang didasarkan pada perpaduan teknologi, etika, dan prinsip-prinsip syariah.

Pada panel berikutnya, “Strategi perdagangan dan kolaborasi ekonomi dalam produk halal global”. Para pematerinya adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Ganef Judawati, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, KNEKS Putu Rahwidhiyasa, dan Duta Besar Republik Indonesia di Tokyo Heri Akhmadi. 

Tren teknologi artificial intelligence yang diklaim menjadi teknologi yang akan berkembang masif di masa depan, turut diangkat dalam konferensi yang bertajuk “Penggunaan AI dalam Ekonomi Halal” bersama Supervisory Board Member of Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS) Hendra Sumiarsa. 

Ada juga panel diskusi bertajuk “Ekonomi Halal: Membuka Jalan Menuju Net Zero” yang menghadirkan CEO dan Founder of jejakin.com Arfan Arlanda, KADIN Net Zero Hub, dan Deputy Head Partnership and Resource Mobilization Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Vitri Sekarsari.  

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno juga berkesempatan memberikan pemaparan tentang “Peluang Investasi Bisnis Pengembangan Industri Halal” bersama Mohammed Al-Jammaz (AlJammaz Group), Director of Investment AlRajhi Nasser A Alajroush, dan LPPOM MUI. 

Topik lainnya yaitu skalasi bisnis tanpa riba, meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi produk halal, akselerasi sertifikasi di berbagai sektor terkait seperti industri hospitality, wisata halal, pengelolaan dana zakat dalam pemberdayaan ekonomi umat, serta literasi eksyar dan edutainment. 

CFO PT Halal Expo Indonesia Aryo Wibisono mengatakan, rangkaian konferensi yang digelar selama HEI bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah sekaligus memperluas jejaring dengan mitra HEI di luar negeri. Di antaranya Saudi International Halal Expo, Halal Expo Nigeria, Halal Expo London, Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Korea Halal Authority, Halal Control Germany, Vietnam Halal Center, Japan Halal Certification Promotion Organization, dan Cape Malay Consultant dan lainnya.

Halal Expo Indonesia juga baru saja menandatangani perjanjian strategis dengan Wasabih, sebuah komunitas online ekonomi syariah yang diperhitungkan di dunia. Anggotanya terdiri dari para profesional dan pelaku bisnis halal. 

Melalui platform Wasabih, berbagai bisnis halal akan saling terhubung sehingga dapat mempermudah pelaku usaha dalam menemukan mitra bisnis yang cocok merencanakan pertemuan dan melakukan deal business (business matchmaking). 

(Foto: dok Halal Expo Indonesia)
(Foto: dok Halal Expo Indonesia)

Dalam gelaran HEI di ISEF 2023, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) sebagai mitra strategis turut menyuguhkan program Export Academy yang siap meningkatkan skalasi bisnis para pelaku bisnis produk halal menuju pasar global. 

Export Academy adalah sebuah ekosistem pengembangan SDM ekspor yang digagas oleh KPMI bekerja sama dengan Nudira Learning Centre, Aspenku dan Hibbu Creative House. 

Melalui program tersebut, menurut Ketua Umum KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung, pelaku usaha tidak hanya mendapatkan pembelajaran bisnis secara online melalui video pembelajaran berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), sekaligus juga secara offline melalui pendampingan intensif dan terus menerus agar pelaku usaha bisa berkembang optimal di pasar internasional

“Kami secara simultan melakukan pendampingan teknis bagaimana meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, dukungan pemasaran dan promosi melalui kegiatan misi dagang dan pameran dagang di dalam dan luar negeri. Selain itu kami memberikan dukungan pembiayaan ekspor dalam skema syariah dengan mitra strategis KPMI. Bahkan kami juga membantu pelaku usaha yang kapasitas produksinya sedikit bisa mengikuti program ekspor barengan,” ucap Rachmat Sutarnas Marpaung.

Selama HEI berlangsung, pelaku usaha berkesempatan pula mengikuti business matching yang diselenggarakan KPMI. 

Proses business matching ini, menurut Rachmat Sutarnas Marpaung dilaksanakan sejak sebelum gelaran HEI di ISEF untuk mengetahui kebutuhan buyer dan mempertemukan dengan seller terkait. Saat HEI inilah, buyer dan seller dapat bertatap muka langsung di business lounge atau stand-stand mereka.

Hadir di ajang HEI, Export Aggregator yang siap membantu pelaku usaha memasuki pasar Internasional di Dubai, Amerika Serikat, Jepang dan Filipina.  

“Adanya agregator ekspor bisa membantu para calon eksportir untuk memahami proses kegiatan ekspor sekaligus mengecek minat pasar di negara tujuan ekspor. Kemudian jika perkembangan permintaan pasarnya positif bisa melakukan ekspor mandiri di masa depan,” tuturnya.

Editor: Anindita Trinoviana

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut