Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Doa Melihat Bulan Purnama Dalam Islam, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Advertisement . Scroll to see content

10 Makna Bulan Rajab dalam Islam, Bulan yang Dimuliakan Allah dan Penuh Rahmat

Selasa, 08 Februari 2022 - 20:02:00 WIB
10 Makna Bulan Rajab dalam Islam, Bulan yang Dimuliakan Allah dan Penuh Rahmat
10 makna Bulan Rajab dalam Islam yang penuh keutamaan. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Makna Bulan Rajab dalam Islam merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. 

Bulan Rajab dalam hitungan kelender Hijriyah adalah bulan ke-7. Sebelum adanya pembentukan kalender Hijriyah, bulan Rajab tidak dikenal sebagai bulan ke-7, karena memang belum ada penomoran dan urutan bulan. 

Sebelum masa khalifah Umar ibn Khattab di mana kelender Hijriyah itu dibentuk, orang-orang Arab sudah mengenal bulan Rajab sebagai Bulan mulia yang berada sebelum bulan Syaban dan sesudah bulan Jumadal-al-Tsaniyah.

Ustadz Ahmad Zarkasih Lc dalam bukunya "Rajab, Keutamaan & Hukumnya" menjelaskan, sebelum Islam datang, bulan Rajab sudah menjadi bulan yang dimuliakan oleh peradaban ketika itu. Salah satu bentuk pemuliaan yang diberikan untuk bulan Rajab adalah haramnya darah ditumpahkan dalam bulan itu. Untuk alasan apa pun.

Abu Nashr al-Farabi (393 H) menjelaskan dalam kitabnya al-Shihah Taaj al-Lughah (1/133):

Rajab artinya mulia; aku merajabkan sesuatu yakni memuliakannya dan mengagungkannya, dan sesuatu itu mulia. Dan karena itulah rajab dinamakan rajab; karena memang orang-orang terdahulu di zaman jahiliyah memuliakan bulan tersebut dan tidak menghalalkan peperangan. 

Karena kemuliaan Rajab juga, orang-orang jahiliyah bukan hanya mengharamkan peperangan, mereka pun memiliki ritual sembelihan ketika masuk bulan Rajab, untuk memberi makan keluarga dan orang-orang sekitarnya; sebagai bentuk pemuliaan dan mengharapkan kemuliaan dari bulan Rajab. 

Makna Rajab

Sembelihan tersebut biasa disebut dengan istilah “al-rajabiyah”, atau juga “al-‘Atirah”. Itu yang disebutkan oleh al-Farahidiy (170 H) dalam kitabnya; Kitab al-‘Ain (6/113). 

Ketika Islam datang, kemuliaan itu dipertegas denga banyaknya wahyu serta sabda Nabi Muhammad SAW yang menguatkan bahwa Rajab adalah bulan mulia, yang masuk dalam 4 bulan haram yakni bulan-bulan mulia yang memang dimuliakan oleh Allah SWT dalam wahyu-Nya. 

Rajab adalah salah satu bulan dari empat bulan yang disbeut dengan bulan haram; yakni Muharram, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Dari Abu Bakrah ra, Nabi SAW bersabda: “setahun itu ada 12 bulan, dan di antaranya ada empat bulan mulia, tiga berurutan; Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar yang ia itu berada antara jumada dan sya’ban”. (Muttafaq ‘alaiyh).

Bulan Rajab adalah bulan istimewa. Dalam kitab I‘anatut Thalibin dijelaskan bahwa “Rajab” merupakan derivasi dari kata “tarjib” (الترجيب) yang berarti mengagungkan atau memuliakan.

Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut “Al-Ashabb” (الأصب) yang berarti “yang mengucur” atau “menetes”. Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Bulan Rajab bisa juga dikenal dengan sebutan “Al-Ashamm” (الأصم) atau “yang tuli”, karena tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang pada bulan ini. Julukan lain untuk bulan Rajab adalah “Rajam” (الرجم) yang berarti “melempar”. 

Dinamakan demikian karena musuh dan setan-setan pada bulan ini dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.Allah memasukkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram alias bulan yang dimuliakan.

Dalam Al Quran, Surat At-Taubah ayat 36, Allah berfirman :

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Menurut Tafsir Al-Muyassar ayat dia tas menjelaskan bahwa di antara dua belas bulan yang Allah ciptakan terdapat empat bulan yang haram (mulia) yaitu bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Dalam empat bulan tersebut Allah mengharamkan adanya peperangan di dalamnya.  

Berikut 10 makna Bulan Rajab dalam Islam yang dimuliakan: 

1. Bulan Suci

Bulan Rajab salah satu bulan yang termasuk ke dalam bulan suci, karena pada bulan ini umat islam dilarang untuk berbuat dzalim, inilah salah bukti kesucian di bulan Rajab. 

2. Bulan Mustajab

Rajab juga memiliki makna sebagai bulan yang mustajab, karena salah satu malam yang mustajab untuk berdoa. Seperti yang diriwayatkan Imam Syafi'i dalam Kitab Al-Umm yang berbunyi "Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jum'at, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nishfu Sya'ban." 

3. Bulan Bertaubat

Pada bulan Rajab juga merupakan bulan yang sangat baik untuk bertaubat. Ketika kita telah melakukan dosa kecil maupun dosa besar hendaknya kita segera melakukan taubat nasuha, dan pada bulan Rajab ini waktu yang dianjurkan untuk menebus semua kesalahan yang kita perbuat. 

4. Bulan Rajam

Rajam berarti melempar, dinamakan bulan Rajam karena pada bulan Rajab ini musuh dan setan-setan itu dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak menyakiti orang-orang beriman. 

5. Bulan Kemurahan

Bulan Rajab Allah akan semakin memperbanyak keberkahan pada bulan ini, baik dalam kesehatan, rezeki, maupun hubungan. Maka dari itu umat Islam disarankan untuk memperbanyak berdoa kepada Allah SWT, karena dibulan ini banyak kemurahan dari Allah SWT yang bisa kita rasakan. 

6. Bulan Baik Untuk Puasa

Rajab merupakan bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan ini adalah berpuasa. Karena seperti yang disunnahkan dalam QS. At-Taubah ayat 36 yaitu untuk memperbanyak puasa di bulan-bulan yang haram (mulia).

7. Bulan Damai

Al-Ashamm merupakan sebutan lain untuk bulan Rajab. Al-Ashamm sendiri pun memilki arti tuli, maksudnya adalah pada bulan ini tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang pada bulan ini. 

8. Bulan Penghormatan

Bulan Rajab merupakan bulan dimana persiapan segalanya dimulai, baik dari jasmani, rohani dan ekonomi. Dikarenakan pada bulan Rajab menandakan bahwa akan menuju ibadah di bulan suci Ramadhan. Sehingga Rasulullah SAW berdoa: 

أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان

Allahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighnaa ramadhoon 

Artinya: “Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan.” 

9. Bulan Agung

Dalam kitab I'anatut Thalibin dijelaskan bahwa "Rajab" merupakan derivasi dari kata "tarjib" yang berarti mengagungkan dan memuliakan. Sehingga sejak dahulu masyarakat Arab sangat memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya.

10. Peristiwa Isra Mi'raj

Di dalam bulan Rajab terdapat peristiwa penting yaitu Isra dan Mi'raj Rasulullah SAW. Pada peristiwa ini Rasulullah SAW diberikan wahyu langsung dari Allah SWT tanpa melalui Malaikat Jibril AS. Rasulullah diperintahkan untuk memberitahu umatnya agar melaksanakan ibadah sholat fardu sebanyak lima waktu. 

Demikian pembahasan makna bulan Rajab agar di bulan yang penuh berkah ini Muslim senantiasa meningkatkan amal dan ibadah kita untuk meraih keberkahan Allah SWT. 

Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut