Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tinjau Ponpes Al Khoziny Ambruk, Menag Doakan Keluarga Korban Diberi Ketabahan 
Advertisement . Scroll to see content

Menag Sampaikan Duka Cita Tragedi Ponpes Al Khoziny, Janji Cegah Tragedi Berulang

Selasa, 30 September 2025 - 22:15:00 WIB
Menag Sampaikan Duka Cita Tragedi Ponpes Al Khoziny, Janji Cegah Tragedi Berulang
Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau langsung bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang ambruk, Selasa (30/9/2025). (Foto: Kemenag)
Advertisement . Scroll to see content

SIDOARJO, iNews.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau langsung penanganan korban musibah ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (30/9/2025). 

Dalam kunjungannya, Menag menyalurkan bantuan Rp610 juta sembari menyampaikan duka mendalam atas tragedi yang menewaskan tiga santri dan melukai puluhan lainnya. Ia juga menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tragedi terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, saat musala tiga lantai di pesantren ambruk ketika ratusan santri tengah menunaikan salat Ashar. 

Menteri Agama Nasaruddin Umar memanjatkan doa bagi korban dan keluarga atas tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. (Foto: ist)
Menteri Agama Nasaruddin Umar memanjatkan doa bagi korban dan keluarga atas tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. (Foto: ist)

Berdasarkan laporan BPBD Jawa Timur per pukul 11.00 WIB, insiden ini menyebabkan 102 korban: 26 santri dirawat inap, 70 telah pulang setelah rawat jalan, 3 meninggal dunia, dan 1 dirujuk ke rumah sakit. Proses evakuasi masih berlangsung dengan melibatkan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri.

“Sore kemarin terjadi musibah yang menyisakan duka. Selain berdoa, kami menyalurkan bantuan untuk menangani situasi ini agar segera pulih. Kami berupaya meminimalkan trauma santri agar mereka dapat melanjutkan pendidikan seperti biasa,” ujar Menag dalam keterangan resminya.

Dia menambahkan, tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri bekerja 24 jam untuk mengevakuasi korban dan memastikan penanganan medis di rumah sakit seperti RSUD Sidoarjo, RS Notopuro, RS Delta Surya, dan RS Siti Hajr. Dukungan juga mengalir dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk meringankan beban keluarga korban.

Belajar dari Musibah

Menag menekankan pentingnya menstabilkan emosi para santri, keluarga, dan masyarakat sekitar. “Saya bertemu pengasuh pesantren dan tokoh masyarakat. Pendekatan awal adalah menciptakan kondisi tenang agar kita bisa berpikir objektif dan menemukan solusi terbaik,” katanya. 

Ia juga menyapa orang tua korban untuk membantu mereka menerima musibah ini.

Untuk mencegah kejadian serupa, Menag berjanji menjadikan tragedi ini sebagai pelajaran. Kementerian Agama akan segera menggelar pertemuan dengan ahli konstruksi dan pihak terkait guna merumuskan pedoman pembangunan gedung pesantren dan madrasah yang lebih aman. 

“Kami akan membuat aturan khusus agar pembangunan mematuhi standar pemerintah. Tekad kami, kejadian seperti ini tidak boleh terulang,” ucapnya.

Menag menegaskan bahwa pihaknya bukan ahli bangunan, sehingga kerja sama dengan para pakar akan menjadi prioritas. 

“Kami akan segera bertemu dengan pihak terkait untuk menyusun panduan bersama. Tujuannya, memastikan lembaga pendidikan keagamaan memiliki bangunan yang tahan gempa dan aman,” ujarnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut