Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bung Towel Yakin Timnas Bisa Menang: Kualitas Arab Saudi dan Irak Tak Bagus-Bagus Banget
Advertisement . Scroll to see content

5 Mukjizat Nabi Ibrahim yang Menakjubkan, Tubuh Tidak Terbakar Api hingga Ka'bah

Kamis, 17 Juni 2021 - 15:25:00 WIB
5 Mukjizat Nabi Ibrahim yang Menakjubkan, Tubuh Tidak Terbakar Api hingga Ka'bah
Ka'bah merupakan kiblat umat Islam saat menjalankan sholat. Ka'bah dibangun Nabi Ibrahim as bersama putranya Nabi Ismail as. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mukjizat Nabi Ibrahim Alaihisalam (AS) yang paling menakjubkan yakni tubuhnya tidak terbakar saat dibakar Raja Namrud dalam kobaran api selama 40 hari.

Nabi Ibrahim as hidup pada masa Raja Namrud yang terkenal kejam dan mengaku dirinya tuhan. Raja Namrud yang menguasai Babilonia Kuno yang kini disebut Irak bersama rakyatnya kala itu menyembah patung.

Di masa itu, semua bayi laki-laki harus dibunuh. Ibunda Ibrahim, Amilah kemudian memasukan Ibrahim kecil ke sebuah gua agar tidak dibunuh para pengawal raja.

Namun, atas seizin Allah SWT, Ibrahim kecil tidak kelaparan dan kehausan karena ibunya selalu bisa menyusui dan memberinya makan hingga dewasa. Itu semua merupakan salah satu mukjizat Nabi Ibrahim.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dikisahkan dalam Alquran, Surat Al Anbiya ayat 51, bahwa Allah telah menganugerahkan hidayah kebenaran kepada Ibrahim sejak kecil. Ini juga salah satu mukjizat Nabi Ibrahim as yang menakjubkan.

وَلَقَدْ اٰتَيْنَآ اِبْرٰهِيْمَ رُشْدَهٗ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهٖ عٰلِمِيْنَ

"Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaannya".

Berikut mukjizat Nabi Ibrahim as dalam Al Qur'an:

1. Tubuh Tidak Mempan Dibakar Api

Mukjizat Nabi Ibrahim as yang paling menakjubkan yakni tubuhnya tidak terbakar sedikit pun ketika dimasukkan ke api.

Nabi Ibrahim as ditangkap Raja Namrud karena telah menghancurkan patung-patung sesembahan yang telah dianggapnya sebagai Tuhan mereka.

Nabi Ibrahim kemudian diikat tubuhnya dilemparkan ke dalam api yang membara. Atas izin dan kuasa Allah SWT, api tersebut tidak membahayakan Nabi Ibrahim as sedikitpun terkecuali tali pengikat tubuhnya.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman:

قُلْنَا يَانَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَۙ

Kami berfirman:"Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim," (QS. Al Anbiya: 69).

Allah SWT memerintahkan kepada api untuk tidak membakar tubuh Ibrahim. Saat berada di dalam kobaran api, Nabi Ibrahim ditemani sejumlah malaikat termasuk di antaranya Malaikat Jibril dan Malaikat Penjaga Awan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Ibrahim as dimasukkan dalam api selama 40 hari.

Saat dilemparkan ke dalam api, Nabi Ibrahim as mengucapkan doa "Cukuplah Allah bagiku, Dia adalah sebaik-baik Pelindung".

2. Dapat Hidayah Sejak Kecil

Nabi Ibrahim as sudah diberikan hidayah dan Ilham kebenaran serta pengetahuan dari Allah SWT sebagai hujah atau pegangan untuk mendebat kaumnya yang menyembah berhala.

وَلَقَدْ اٰتَيْنَآ اِبْرٰهِيْمَ رُشْدَهٗ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهٖ عٰلِمِيْنَ

Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya. (QS. Al Ambiya ayat 51).

Diceritakan pula kisah-kisah lainnya yang menyangkut Nabi Ibrahim, bahwa semasa kecilnya ayahnya pernah memasukkannya ke dalam sebuah terowongan; saat itu ia masih menyusu. Sesudah beberapa hari ayahnya membawa keluar sehingga Ibrahim dapat melihat bintang-bintang di malam hari dan juga makhluk-makhluk lainnya, maka Ibrahim melihat adanya kekuasaan Allah SWT pada kesemuanya itu.

3. Tidak Kelaparan dan Kehausan

Nabi Ibrahim as lahir di masa Raja Namrud yang zalim. Di masa itu, semua bayi laki-laki harus dibunuh. Ibunda Ibrahim, Amilah kemudian memasukan Ibrahim kecil ke sebuah gua agar tidak dibunuh para pengawal raja.

Namun, atas seizin Allah SWT, Ibrahim kecil tidak kelaparan dan kehausan karena ibunya selalu bisa menyusui dan memberinya makan hingga dewasa.

4. Pasir Berubah Jadi Makanan

Mukjizat Nabi Ibrahim as lainnya yakni pasir yang dibawanya berubah jadi makanan.

Peristiwa itu terjadi ketika Raja Namrud menyimpan makanan pokok dan orang-orang datang kepadanya untuk makanan itu. Lalu Namrud mengirimkan sejumlah utusannya, mengundang Nabi Ibrahim untuk makanan tersebut. Setelah terjadi perdebatan di antara keduanya, maka Nabi Ibrahim tidak diberi makanan itu barang sedikit pun, sebagaimana orang-orang diberi makanan; bahkan dia keluar tanpa membawa makanan sedikit pun.

Ketika Nabi Ibrahim telah berada di dekat rumah keluarganya, ia menuju ke suatu gundukan pasir, maka ia memenuhi kedua kantongnya dengan pasir itu, kemudian berkata, "Aku akan menyibukkan keluargaku dari mengingatku, jika aku datang kepada mereka." Ketika ia datang, ia langsung meletakkan pelana kendaraannya yang berisikan pasir itu dan langsung bersandar, lalu tidur. Maka istrinya —yaitu Siti Sarah— bangkit menuju ke arah kedua kantong tersebut, dan ternyata ia menjumpai keduanya dipenuhi oleh makanan yang baik.

Ketika Nabi Ibrahim terbangun dari tidurnya, ia menjumpai apa yang telah dimasak oleh keluarganya, lalu ia bertanya, "Dari manakah kalian memperoleh semua ini?" Sarah menjawab, "Dari orang yang engkau datang darinya." Maka Nabi Ibrahim menyadari bahwa hal tersebut merupakan rezeki dari Allah yang dianugerahkan kepadanya.

5. Membangun Ka'bah

Salah satu peninggalan Nabi Ibrahim as yang monumental yakni Ka'bah. Bangunan suci itu dibuat Nabi Ibrahim as bersama putranya Nabi Ismail atas perintah Allah SWT untuk tempat beribadah bagi manusia yang beriman.

Selain sebagai poros atau kiblat bagi umat Islam saat sholat, Ka'bah juga menjadi tujuan utama dalam prosesi ibadah haji.

....إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبارَكاً وَهُدىً لِلْعالَمِينَ (96) فِيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ مَقامُ إِبْراهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعالَمِينَ (97)

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia ialah Baitullah (Ka'bah) yang dibangun Nabi Ibrahim as di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS Ali Imran: 96-97).

Allah SWT memberitahukan bahwa rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, yakni untuk tempat ibadah dan manasik mereka, di mana mereka melakukan tawaf dan salat serta ber-i'tikaf padanya.

Penghulu Para Nabi

Nabi Ibrahim merupakan penghulu para nabi. Dari Nabi Ibrahim lah lahir keturunan para nabi dan rasul. Nabi Ibrahim juga merupakan salah satu nabi ulul azmi bersama Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad SAW.

Ulul Azmi adalah gelar atau sebutan bagi nabi dan rasul yang memiliki keteguhan dan kesabaran dalam berdakwah dan mengajak kaumnya beriman kepada Allah SWT meski harus dengan dihukum penguasa atau dimusuhi masyarakatnya kala itu.

Wallahu A'lam.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut