Nama Kucing Nabi Muhammad Ternyata Bukan Muezza, Begini Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id - Benarkah nama kucing Nabi Muhammad Muezza? Adakah hadits yang menjelaskan hal tersebut?
Sebagaimana yang umat muslim ketahui, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok penyayang yang mencintai hewan. Banyak dari cerita-cerita terdahulu yang menyebut bahwa Rasulullah memiliki hewan peliharaan berupa kucing.
Konon, salah satu kucing kesayangannya bernama Muezza atau Mu’izzah. Kucing ini juga dikisahkan sering mengikuti sejumlah kegiatan Nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi, cerita mengenai kucing Muezza tersebut masih diperdebatkan di kalangan ulama. Walaupun cukup tersohor, cerita yang menjelaskan mengenai kucing ini masih diragukan kebenarannya.
Adapun penjelasan mengenai kebenaran kucing Nabi Muhammad SAW yang bernama Muezza adalah sebagai berikut.
Dikutip dari situs Islamic Portal, Kamis (14/9/2023), belum ditemukan dasar cerita mengenai kucing Nabi Muhammad yang bernama Muezza dalam kitab hadits mana pun. Selain itu, tidak ada dasar valid yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memiliki hewan peliharaan, termasuk kucing.
Seorang da'i muda asal Madura yang juga konten kreator Ustaz Husain Basyaiban, mengatakan bahwa hadits mengenai Muezza yang banyak dijumpai merupakan hadits palsu. Salah satu hadits yang dimaksud tersebut adalah:
“Suatu hari, Muhammad SAW terbangun karena suara adzan. Bersiap untuk hadir ke masjid, dia mulai berpakaian. Namun, dia segera menemukan kucingnya, Muezza, sedang tidur di lengan jubahnya. Daripada membangunkannya, dia menggunakan gunting untuk memotong lengan bajunya danmembiarkan kucing itu tidak terganggu.”
Perihal asal muasal nama Muezza, hal itu diduga bermula dari kisah orang saleh di abad ke-6 yang memelihara kucing dengan nama tersebut. Meskipun Muezza ternyata bukan nama kucing Rasulullah SAW, umat Islam selalu diperintahkan untuk mencintai hewan tersebut.
Hal itu terbukti dengan adanya hadits yang menjelaskan tentang ancaman bagi orang yang menyiksa kucing.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ، لاَ هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ سَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا وَلاَ هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ. متفق عليه
Artinya: Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing yang dikurungnya hingga mati, wanita itu masuk neraka karenanya. Kucing itu tidak diberinya makan, tidak diberinya minum tidak pula dilepaskannya hingga dia bisa memakan hewan yang ada di tanah." (HR. Al-Bukhari, No. 3482 dan Muslim, No. 2242).
Tak hanya itu, sikap menyayangi kucing juga pernah dicontohkan oleh Aisyah radhiyallah ‘anh.
عَنْ كَبْشَةَ بِنْتِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ – وَكَانَتْ تَحْتَ ابْنِ أَبِي قَتَادَةَ – أَنَّ أَبَا قَتَادَةَ دَخَلَ فَسَكَبَتْ لَهُ وَضُوءًا، فَجَاءَتْ هِرَّةٌ فَشَرِبَتْ مِنْهُ، فَأَصْغَى لَهَا الْإِنَاءَ حَتَّى شَرِبَتْ، قَالَتْ كَبْشَةُ: فَرَآنِي أَنْظُرُ إِلَيْهِ، فَقَالَ: أَتَعْجَبِينَ يَا ابْنَةَ أَخِي؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ، فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ، إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ. رواه أبو داود
Artinya: Dari Kabsyah binti Ka’ab bin Malik (menantu dari Abu Qatadah), bahwa ia pernah menyiapkan air wudu bagi Abu Qatadah, lalu datang seekor kucing dan minum darinya, maka dia (Abu Qatadah) memiringkan bejana itu untuk kucing tersebut hingga ia selesai minum. Kabsyah berkata: ia melihatku ketika aku memperhatikannya, maka dia bertanya, ‘Apakah engkau heran wahai putri saudaraku?, Saya menjawab, ‘Iya’. Dia (Abu Qatadah) berkata, Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Sesungguhnya (liur) kucing tidaklah najis, karena ia di antara binatang-binatang yang selalu mengelilingi (hidup berinteraksi) dengan kalian.” (HR. Abu Daud).
Sudah jelas bukan, nama kucing Nabi Muhammad ternyata bukan Muezza. Wallahu a'lam bishawab
Editor: Komaruddin Bagja