JAKARTA, iNews.id - Niat Puasa Ayyamul Bidh dan mengganti puasa Ramadhan berikut ini bisa diamalkan umat Islam yang masih punya utang Ramadhan. Terlebih, kurang dari dua bulan lagi umat Islam akan kembali kedatangan Bulan Ramadhan 1447 H. Karenanya, bagi yang masih memiliki utang puasa dianjurkan untuk menyegerakannya sebelum puasa Ramadhan tiba.
Menggabungkan niat puasa wajib dan sunnah, sebagaimana dilansir dari NU Online, merupakan sesuatu yang diperselisihkan di kalangan ulama. Hal itu karena tidak ada nash yang menjelaskan tentang penggabungan dua ibadah tersebut. Namun beberapa ulama membolehkan menggabungkan niat puasa tersebut (tasyrik an-niat). Salah satunya penjelasan dari Imam As-Suyuti, berikut:
MHQ Internasional Disabilitas Netra Pertama Digelar di Indonesia
صَامَ فِي يَوْمِ عَرَفَة مَثَلًا قَضَاء أَوْ نَذْرًا، أَوْ كَفَّارَة ; وَنَوَى مَعَهُ الصَّوْم عَنْ عَرَفَة، فَأَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِالصِّحَّةِ، وَالْحُصُولِ عَنْهُمَا،
Artinya: Berpuasa di hari Arafah seperti puasa Qadha, Nadzar, atau Kafarat, dan berniat puasa Sunnah Arafah, maka Imam Al-Barizi menyatakan sah dan mendapatkan keduanya. (Imam As-Suyuti, Al-Asbah wa Al-Nadzair, {Beirut, Dar El-Kotob: 1983}, halaman 22). Kebolehan ini juga diperkuat oleh beberapa ulama lainnya yakni Imam Syamsuddin Al-Ramli, Al-Asfuni, An-Nasyiri, dan Al-Faqih Ali bin Shaleh Al-Hadrami.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan November 2025, Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaan
Karenanya, bagi yang belum melaksanakan qadha puasa, hendaknya ditunaikan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Sebab menunaikan qadha puasa Ramadhan merupakan sesuatu yang wajib.
Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Mengganti Puasa Ramadhan
نويت صوم غد عن قضاء فرض رمضان لله تعالى.
Latin: Nawaitu Shauma Ghadin 'An Qadha'I Fardi Ramadhana Lillaahi Ta'Ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari mengqadha' fardu ramadhan Lillaahi Ta'ala
Niat Puasa Qadha Ramadhan ini tidak boleh dicampur dengan niat puasa sunnah. Sebab, qadha atau mengganti puasa wajib seperti Puasa Ramadhan itu hukumnya wajib.
Niat Puasa Qadha Ramadhan harus dilakukan pada malam harinya atau saat makan sahur. Syarat ini mendasarkan pada Hadits Rasulullah SAW.
“من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له”-
"Siapa yang tidak menetapkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya".
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نويت صوم غد ايام البيض سنة لله تعالى.
Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamul Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Desember 2025
Puasa Ayyamul Bidh Desember 2025 ini dimulai tanggal 4-6 Desember.
1. Kamis, 4 Desember 2025 (13 Jumadil Akhir)
2. Jumat, 5 Desember 2025 (14 Jumadil Akhir)
3. Sabtu, 6 Desember 2025 (15 Jumadil Akhir)
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Keutamaan menjalankan Puasa Ayyamul Bidh banyak disebutkan dalam hadits. Di antaranya dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Rasulullah صلى الله عليه وسلم biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An-Nasa'i).
Sebagaimana hadits dari Abu Dzar, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda padanya:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Hai Abu Dzar, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Dari Ibnu Milhan al-Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah صلى الله عليه وسلم biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu dan An Nasai).
Itulah ulasan niat puasa Ayyamul Bidh Desember 2025 dan mengganti puasa Ramadhan bertepatan bulan Jumadil Akhir 1447 H.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku