JAKARTA, iNews.id - Niat Puasa Rajab dan artinya penting diketahui bagi Muslim yang akan menjalankan puasa sunnah tersebut. Puasa Bulan Rajab ini boleh dilakukan sejak tanggal 1, pertengahan maupun akhir bulan.
Sesuai kalender, Bulan Rajab 1443 Hijriah jatuh bertepatan pada Rabu, 2 Februari 2022. Memasuki salah satu bulan mulia ini, Muslim dianjurkan memperbanyak ibadah salah satunya Puasa Rajab. Amalan lain yang bisa dilakukan yakni membaca shalawat, berpuasa, istighfar, dan sedekah.
Olahraga Renang bagi Muslimah, Begini 5 Panduannya
Berpuasa pada bulan Rajab adalah amalan yang paling baik. Rasulullah Saw selalu berpuasa di bulan Rajab ini. Diriwayatkan dalam hadis sohih bahwa Rasulallah saw berpuasa di bulan rajab.
حدثنا عثمان ابن حكيم الانصاري قال سالت سعيد ابن جبير عن صوم رجب نحن يومێذ في رجب فقال سمعت ابن عباس رضي الله عنهما يقولان كان رسول الله صلى الله عليه واله وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر ويفطر حتى نقول لا يصوم
9 Keistimewaan Bulan Rajab dalam Islam, Ada Malam Mustajab hingga Peristiwa Isra Miraj
“Telah menceritakan kepada kami ‘Utsman ibn Hakim al-Anshari berkata, aku bertanya kepada Sa’id ibn Jubair tentang puasa rajab, padahal pada waktu itu di bulan rajab, dia menjawab, aku pernah mendengar Ibn Abbas berkata, Rasulullah saw berpuasa (rajab) terus hingga kami berkata, beliau tidak berbuka, dan (pada waktu yang lain) beliau berbuka hingga kami berkata, nabi tidak puasa.” (HR. Muslim)
Hadits ini secara eksplisit menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW sering puasa terus menerus di Bulan Rajab, hingga para sahabat mengira bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah berbuka, namun kadang Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa hingga para sahabat mengira nabi tidak berpuasa di Bulan Rajab.
Jadwal Puasa Sunnah Rajab 2022, Bacaan Niat & Keutamaan
Adanya beberapa riwayat yang dhoif dan maudhu’ tentang keutamaan Puasa Rajab bukan berarti puasa sunnah di bulan Rajab tidak ada. Puasa Rajab sangat dianjurkan oleh Rasulallah Saw walau hanya beberapa hari saja.
Berikut niat Puasa Rajab dan Artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa,"
"Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."
Berikut Tata Cara Puasa Rajab sesuai Sunnah:
1. Membaca Niat Puasa
Meski boleh membaca niat puasa Rajab ketika pagi hari karena lupa, sebaiknya niat puasa sunnah ini dilakukan di malam hari berbarengan dengan makan sahur atau sebelum terbit fajar.
2. Makan Sahur
Salah satu sunnah puasa yakni makan sahur. Sebab, dalam sahur ada keberkahan dan mendapat pahala. Namun tidak masalah jika tidak sahur karena lupa ketiduran.
Imam Ibn Hajar rahimahullah menjelaskan tentang keberkahan dalam sahur, ditinjau dari berbagai sisi, sebagai berikut :
- Mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
- Pembeda dengan puasa ahli kitab, berdasarkan hadits dari Amru bin Al Ash dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab ialah makan sahur” (HR. Muslim).
- Menguatkan badan dalam melaksanakan ibadah puasa.
3. Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa
Agar puasa Rajab yang dijalankan tidak sia-sia harus bisa menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan, minum, bersenggama, dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa.
4. Memperbanyak amal ibadah
Selain menghindari hawa nafsu, dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah saat melakukan puasa mutih baik dengan membaca Al Quran, berdzikir maupun sholawat.
5. Membaca Doa
Doa orang puasa itu mustajab. karena itu, dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar hajat yang akan dilakukan bisa dikabulkan dan berjalan sesuai yang dikehendaki Allah SWT.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma Innaka 'afuwwun tuhibbul'afwa fa'fu 'annii
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf suka memberi maaf, maka maafkanlah daku".
6. Menyegerakan Berbuka Puasa
Jika waktu magrib tiba, dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa.
Berikut doanya
اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ .
Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa 'ala rizqika afthartu dzahabadhdhomau wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku