Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bacaan Doa Nisfu Sya'ban Arab dan Artinya
Advertisement . Scroll to see content

Nisfu Syaban Jatuh di Tanggal 8 Maret 2023, Ini Keutamaan dan Amalan yang Bisa Dikerjakan

Senin, 27 Februari 2023 - 16:17:00 WIB
Nisfu Syaban Jatuh di Tanggal 8 Maret 2023, Ini Keutamaan dan Amalan yang Bisa Dikerjakan
Nisfu Sya'ban jatuh di tanggal 8 Maret 2023. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nisfu Sya'ban jatuh di tanggal 8 Maret 2023. Artinya, tidak lama lagi umat Muslim akan berjumpa dengan malam Nisfu Sya'ban yang istimewa.


Arti Nisfu Sya'ban atau dalam bahasa Arab نصف شعبان adalah Pertengahan Sya'ban. Nisfu dapat diartikan pertengahan, sedangkan Sya'ban adalah bulan Syaban. 


Sehingga, Nisfu Sya'ban dapat dipahami sebagai waktu pertengahan bulan Syaban atau paruh bulan Syaban. Nisfu Syaban tahun ini epatnya jatuh pada tanggal 15 Sya'ban 1444 Hijriah yang bertepatan dengan 8 Maret 2023 Masehi.


Keutamaan Nisfu Sya'ban


Malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang istimewa dan menjadi waktu yang tepat bagi umat muslim untuk memperbanyak amalan sunnah. Sebab, pada malam tersebut para malaikat pencatat amal menyerahkan seluruh catatan amal manusia ke hadapan Allah SWT. 


Pada malam ini juga catatan-catatan amal manusia selama satu tahun akan diganti dengan yang baru. Mengutip laman NU Online, Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh syafaat atau pertolongan. 


“Rahmat Allah SWT turun ke bumi di malam nisfu Syaban. Allah akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (H.R. Baihaqi).


Oleh karena itu, malam Nisfu Sya'ban disebut juga sebagai Laylatul Bara’ah yang artinya adalah Malam Pengampunan Dosa.


Amalan Nisfu Syaban


Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila malam nisfu Sya’ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar.“


Berdasarkan hadits di atas, ibadah yang bisa diamalkan pada Nisfu Sya'ban adalah mendirikan sholat dan berpuasa. 


Sholat sunnah yang dikerjakan pada malam Nisfu Syaban sering disholat Nisfu Sya'ban. Sholat ini dapat dilaksanakan secara sendiri maupun berjamaah.


Ibnu Taimiyah juga menjelaskan, sholat nisfu syaban dapat dilakukan dengan 2 rakaat sampai 6 rakaat, tetapi sebenarnya tidak ada ketentuan secara khusus mengenai hal itu.


Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:


1. Meniatkan Sholat Nisfu Sya'ban dalam hati. Berikut adalah bacaan niatnya:


اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى 


Latin: Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala 


Artinya: “Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"


2. Melakukan gerakan dan bacaan sholat seperti pada umumnya, mulai dari takbiratul ihram, membaca doa Iftitah, Surat Al Fatihah, dan surat pendek.


3. Dilanjutkan rukuk dengan doanya, itidal, sujud, duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kedua.


4. Setelah itu, berdiri menjalankan rakaat kedua dengan membaca Surat Al Fatihah dan surat pendek.


5. Kemudian rukuk lagi, itidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, lalu duduk tahiyat akhir dan salam.


Bulan Sya’ban adalah bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.


Bahkan Nabi Muhammad dikatakan hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah. Hal tersebut sebagaimana disampaikan dalam dalil-dalil syar’i berikut ini:


عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ


Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)


SAdapun niat puasa sunnah pada saat bertepatan dengan Nisfu Syaban adalah sebagai berikut.


نويت صوم غد عن شهر شعبان سنة لله تعالى


Nawaitu shauma ghadin 'an syahri sya'ban sunnatan lillaahi ta'ala. 


Artinya: Saya niat berpuasa besok dari bulan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala. 


Selain itu, malam Nisfu Syaban menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak amalan sunnah yang lain seperti memberbanyak doa dan membaca Al Quran. Pasalnya, malam ini juga disebut sebagai Lailat al-Du'a atau Malam Berdoa. Wallahualam bissawab

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut