NU Care-LAZISNU Salurkan Qurban di Wilayah 3T, Daerah Terdampak Bencana dan Zona Merah Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Allahu Akbar… Allahu Akbar... Allahu Akbar… Laa illaha illallahu Allahu Akbar Allahu Akbar wa lillahil hamdu.
Umat Islam di seluruh dunia baru saja merayakan Hari Raya Qurban 1442 Hijriah. Meski di tengah pandemi Covid-19 dan bertepatan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), antusias masyarakat untuk berkurban tidak surut.
Ibadah yang merupakan ibadah ritual dan ibadah sosial ini juga dapat diniatkan untuk membantu mereka yang kurang beruntung dalam memperoleh salah satu nikmat Allah SWT, terutama di tengah kekalutan masyarakat dalam menghadapi pandemik ini.
Di tengah melorotnya stabilitas perekonomian dunia akibat pandemik, NU Care-LAZISNU masih konsisten dengan tema “Solidaritas Tanpa Batas” seperti di tahun sebelumnya.
Tema ini salah satunya direalisasikan dalam Program Nusantara Berqurban, yang juga sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk #BangkitBersama membantu sesama dengan tanpa memandang ras, suku, negara dan golongan apa pun.
Ketua NU Care-LAZISNU, M Wahib Emha menuturkan, program Nusantara Berqurban secara garis besar menyasar wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), wilayah zona merah Covid-19, wilayah terdampak bencana, hingga masyarakat terdampak konflik di Palestina yang mengunngsi di Kamp Talbiyah, di wilayah Amman.
“Idul qurban adalah momentum mendekatkan diri kepada Allah dengan turut berbagi dan peduli. Apalagi saat negara mengalami persoalan genting akibat pandemi, yang juga berdampak pada kehidupan masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/7/2021).
Untuk itu, kata dia, NU Care-LAZISNU berupaya hadir menemani masyarakat, salah satu caranya dengan memberikan daging qurban kepada para duafa, masyarakat rentan, difabel, warga terdampak bencana, pasien isolasi mandiri, petugas pemulasaraan dan penggali kubur jenazah Covid-19, tenaga kesehatan, hingga masyarakat terdampak konflik di Palestina.
“Semoga Program Nusantara Berqurban menjadi pelipur lara dan membantu bagi masyarakat yang menerima,” papar Wahib.
Program Nusantara Berqurban tahun ini, berfokus pada penghimpunan hewan qurban secara daring (online). Hal ini dikarenakan adanya pandemik yang sampai ini belum berakhir dan tentunya demi kemudahan bersama dengan tetap menjalankan protocol kesehatan yang ada.
Salah satu jargon yang acap kali didengungkan yakni #QurbanMudah bukan #QurbanMurah yang dimaksudkan bahwa proses pembelian hewan qurban dapat dilaksanakan dengan mudah melalui qurban digital dengan tidak mengurangi esensi berqurban menggunakan hewan qurban berkualitas dan sesuai syariat.
Menurut Abdur Rouf selaku Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU, mengamini terkait qurban online tersebut.
“Betul, bahwa tahun ini kami mengoptimalkan penghimpunan secara digital guna mengurangi interaksi offline yang terlalu beresiko. Selain itu harga hewan qurban juga turut melonjak akibat para peternak yang turut terdampak pandemik,” kata Rouf.
Ketua Panitia Nusantara Berqurban 2021, Salman Alhakimi mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, NU Care-LAZISNU dalam kampanye qurban ‘Stop Kresek, Use Besek’, tetap konsisten dalam penggunaan besek sebagai pengganti kresek untuk pembagian hewan qurbannya kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, sesuai dengan hasil Munas Konbes NU 2019 lalu, terkait Kampanye Bebas Plastik, NU Care-LAZISNU turut andil dengan menggunakan besek sebagai pengganti kresek, terutama di momentum Idul Adha. Karena seperti kita tahu, dalam pendistribusian daging qurban, penggunaan kresek meningkat,” ungkap Salman Alhakimi.
Editor: Kastolani Marzuki