Perbedaan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan, Muslim Wajib Tahu!
JAKARTA, iNews.id - Perbedaan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan jadi informasi penting yang penting untuk diketahui umat Muslim. Sebagaimana diketahui, meyakini Hari Akhir adalah salah satu rukun iman yang ke-5 dalam Islam.
Sebagai umat Muslim yang taat, tentu kita harus mengimani Hari Akhir. Hari Akhir akan terjadi suatu hari nanti berdasarkan Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 197, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (Seorangpun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Sedangkan, menurut buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas IX, karya Masan (2019), hari akhir terdiri dari berbagai tahapan, yaitu yaumul ba'ats, yaumul mahsyar, yaumul hisab, yaumul mizan, yaumul shirath, dan yaumul jaza.
Lantas, apa perbedaan yaumul hisab dan yaumul mizan? Berikut iNews.id akan berikan ulasan mengenai hal tersebut dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (30/11/2023).
Menurut Bantanie (2013), yaumul hisab merupakan hari dimana semua amal manusia diperhitungkan. Di hari tersebut Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menghitung baik dan buruk amal manusia.
Hal tersebut berdasarkan Al-Qur'an surat Al-Zalzalah ayat 7-8, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8).
Masih dari sumber yang sama, yaumul mizan merupakan istilah dari Bahasa Arab yang artinya Hari Penimbangan atau Hari Keadilan. Hari itu merupakan hari di mana Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menimbang setiap amal perbuatan manusia semasa hidupnya di dunia.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman pada Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 8-9, yang bunyinya,
{وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ. وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ
Artinya:
"Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami."
Demikian perbedaan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan. Semoga bermanfaat!
Editor: Simon Iqbal Fahlevi