Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lirik Qasidah Rindu Madinah yang Dipopulerkan oleh Syakir Daulay
Advertisement . Scroll to see content

Qasidah Muktamar ke-34 NU, Lirik, Arti & Maknanya

Selasa, 21 Desember 2021 - 21:47:00 WIB
Qasidah Muktamar ke-34 NU, Lirik, Arti & Maknanya
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Afifuddin Muhajir penulis lirk Qasiah Muktamar NU. (Foto: Repro dakwahnu)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Qasidah Muktamar ke-34 NU mulai menggema seiring dekatnya perhelatan tersebut. Muktamar ke-34 NU digelar di Pondok Pesantren Darussa'adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).

Muktamar NU tersebut rencananya dihadiri langsung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf  Amin.

Qasidah Muktamar ke-34 NU merupakan hasil karya Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Afifuddin Muhajir.

Melalui syairnya, Kiai Afif berharap dan tentu menjadi harapan warga Nahdliyyin semua, semoga muktamar bisa menghasilkan para pemimpin NU yang amanah. NU tetap menjadi jembatan memperoleh ridho Allah SWT.

“Yang mendorong saya untuk membuat syair ini tak lain adalah muhabbah saya terhadap Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Dengan harapan Jam’iyyah ini menjadi sarana, menjadi jalan, untuk mengantarkan saya untuk mendapatkan ridho Allah SWT,” kata Kiai Afif dikutip dari laman dakwahnu, Selasa (21/12/2021).

Qasidah yang telah diaransemen oleh seniman dari Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Sastro Adi ini secara resmi telah diluncurkan oleh Panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung PBNU, pada Rabu (15/12/2021).

Berikut lirik Qasidah Muktamar ke-34 NU, Lirik, Arti dan Maknanya:

الحمد لله مربي العالمين * وصلاته أبدا على النور الأمين

Alhamdulillāhi murabbil ‘ālamīn, washalātuhu Abadan ‘alan Nūril Amīn

Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Pengatur alam semesta. Semoga rahmat ta’dhim Allah selamanya tercurahkan untuk sang cahaya yang terpercaya, Nabi Muhammad).

والآل والصحب الكرام الطاهرين * والتابعين لهم بخير أجمعين

Wal ā-li wash-shahbil kirāmith thāhirīn, wattābi’īna lahum bikhairin ajma’īn

(Juga tercurahkan untuk semua keluarga dan sahabat Nabi yang luhur nan suci, serta para pengikutnya).

فضل من الله على هذي البلاد * سكانها جلا فكانوا مسلمين

Fadlum minallāhi ‘alal hazhil bilād, sukkānuhā jullāng fakānū Muslimīn

(Adalah) anugerah dari Allah untuk negri ini, mayoritas penduduknya adalah kaum muslim)..

أسعد بهم أيمن بهم في دولة * قويت وذبت مفعمة بالناهضين

As’id bihim aimin bihim fi daulatin # Quwiyat wazhubbat muf’amah binnāhidlīn
(Betapa bahagia dan beruntung mereka, ada di sebuah negara yang kuat dan dibela penuh oleh Nahdliyyin).

يا نهضة العلماء أنت وسيلة * يوصل بها لرضاء أرحم راحمين

Ya Nahdlatal ‘Ulamā-i anti wasilatun # Yūshal bihā liridlā-i Arhami Rāhimin
(Wahai Nahdlatul Ulama, engkau adalah wasilah yang mengantarkan pada ridha Allah, Dzat Maha Pengasih).

تأسيسها تم على أيدي الكرام * علمائنا فقهائنا والعارفين

Ta’sisuhā tamma ‘alā aidil kirām # ‘Ulamā-ina fuqahā-ina wal ‘ārifīn
(Nahdlatul Ulama berdiri kokoh di tangan para ulama, fuqaha dan arifin billah)

فلهاشم بن أشعري هو شيخنا * قام بها ويعينه عون المعين

Falahāsyimubnu As’ari huwa syaikhunā # Qāma bihā wayu’īnuhu ‘aunul mu’īn
(Sungguh KH. Hasyim Asy’ari (yang ia) adalah guru kita semua. Beliaulah pendiri Nahdlatul Ulama atas pertolongan dari Allah SWT).

رحم امرأ الله جل جلاله * يخدم بإخلاص لها والعاملين

Rahimam ra’an Allāhu jalla jalāluhu # Yahdum biikhlāshi lahā wal ‘āmilīn.
(Semoga Allah merahmati mereka yang dengan ikhlas berkhidmat untuk NU serta beramal baik di dalamnya).

وسيجتمع علماؤها زعماؤها * في مؤتمر وسيبحثن بعد حين

Wasayajtami’ ulamā-uha, zu’amā-uha # fi Mu’tamar wasayabhatsunna ba’da ḥīen
(Para ulama dan pimpinan Nahdlatul Ulama akan segera berkumpul dalam sebuah muktamar. Mereka akan mencari solusi (atas problematika umat).

والله نرجو أن يجمع شملنا * مع منة بقيادة الرأس الأمين

Wallāhu narjū ayyujamma’ syamlanā # ma’ minnatin biqiyādatir ra’sil amīn.
(Duhai Allah, kumpulkan kami dalam keagungan anugerah. Dengan kepemimpinan dari (para) pemimpin yang terpercaya).

Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU, Muhammad Imam Aziz menilai bahwa qasidah tersebut sebagai pengingat kepada warga Nahdliyin bahwa NU adalah organisasi yang didirikan dan dicita-citakan oleh para auliya dan alim ulama.

Ini dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara, sebagaimana penggalan dalam lirik lagu yang di-launching.

“Jadi, (qasidah) ini untuk memberi semangat kembali bahwa NU kini sudah 100 tahun sehingga perlu diperbaharui lagi semangatnya. Nah, ini sangat luar biasa sekali,” kata Kiai Imam Aziz dalam tayangan Launching Official Song Muktamar Ke-34 NU yang disiarkan di TVNU.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut