Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : iNews Media Group Gelar Cahaya Hati Cahaya Indonesia 27 Desember, Bersatu dalam Doa Bangsa untuk Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Singkat Masjid Istiqlal dan Kegunaannya, Terbesar di Asia Tenggara Diarsiteki Penganut Protestan

Kamis, 20 Oktober 2022 - 19:26:00 WIB
Sejarah Singkat Masjid Istiqlal dan Kegunaannya, Terbesar di Asia Tenggara Diarsiteki Penganut Protestan
Masjid Istiqlal tempat ibadah umat Islam di Indonesia yang merupakan terbesar di Asia Tenggara.(Foto: M Refi Sandi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idSejarah singkat Masjid Istiqlal dan kegunaannya yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara mungkin banyak yang belum mengetahuinya. 

Masjid Istiqlal terletak di Jalan Taman Wijayakusuma No 1 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Masjid ini menempati lahan seluas 9,9 hektare (ha) dengan luas bangunan 2,5 ha.

Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina sebagai perlambang kolonialisme, yang diberi nama Wilhekmina Park. Taman itu kini bernama Taman Wijaya Kusuma. 

Masjid Istiqlal merupakan sebuah bangunan yang memiliki berbagai nilai penting bagi kesejarahan bagi bangsa Indonesia. Selain nilai sejarah, Masjid Istiqlal merupakan sebuah bangunan bersejarah yang memiliki nilai ilmu pengetahuan, pendidikan, dan keagamaan

Sejarah Singkat Masjid Istiqlal dan Kegunaannya

Dilansair dari laman petabudaya.kemdikbud.go.id, sejarah singkat Masjid Istiqlal tidak lepas dari gagasan para pendiri bangsa terutama dalam hal ini Presiden Soekarno. Setelah 4 tahun Indonesia meredka, Soekarno menggagas agar Indonesia memiliki masjid negara yang besar. Nama Istiqlal kemudian dipilih yang memiliki arti Merdeka.

Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. (Riezky Maulana/MNC Portal)
Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. (Riezky Maulana/MNC Portal)

Gagasan itu kemudian diwujudkan dengan pemancangan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961. Momen itu bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan disaksikan ribuan umat Islam. 

Namun, pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar, karena situasi politik yang kurang kondusif.

Setelah situasi politik mereda, pada tahun 1966, Menteri Agama KH M Dahlan memelopori kembali pembangunan Masjid Istiqlal. Kepengurusan dipegang oleh KH Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal. 

Uniknya, Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.

17 tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.

Direnovasi

Pada 2019, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan merenovasi Masjid Istiqlal dengan biaya Rp465 miliar. Keputusan untuk melakukan perbaikan masjid merupakan perintah Presiden Joko Widodo.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, rencana untuk merenovasi Masjid Istiqlal bermula saat kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi ke Indonesia. Saat itu, Presiden Jokowi mengajak Modi ke salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

Menurut Menteri Basuki, Masjid Istiqlal mendesak untuk dilakukan renovasi. Pasalnya, rumah ibadah yang sebelumnya bekas Taman Wilhelmina ini dibangun pada 41 tahun lalu dan belum pernah sekalipun direnovasi.

Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid (BPPMI), Asep Saepudin mengatakan, ada tiga filosofi yang mendasari renovasi masjid yang saat ini memiliki kapasitas hingga 200.000 jemaah ini.

"Pertama adalah Hablumminallah, di mana renovasi dilakukan di gedung utama sebagai tempat ibadah. Kedua, Hablumminannas, dengan plaza dan tempat rekreasi jemaah bisa lebih aman lagi. Terakhir, Hablumminalalamin yaitu lingkungan," kata dia.

Kegunaan Masjid Istiqlal

Selain tempat ibadah, Masjid Istiqlal juga juga digunakan untuk keperluan sosial, informasi, dakwah, pendidikan, dan kegiatan masyarakat lainnya. Masjid ini dikelola oleh Badan Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta.

Masjid Istiqlal memiliki daya tampung jamaah sebanyak 200.000 orang. Terdapat tujuh pintu gerbang masuk ke dalam masjid. Ketujuh pintu gerbang itu dinamakan berdasarkan Asmaul Husna. Bangunan utama berdenah segi empat menghadap ke utara. 

Bertingkat lima, di sebelah tenggara terdapat beberapa bangunan terbuka. Tinggi gedung utama sekitar 60 meter, sedangkan panjangnya 100 meter, dan lebarnya 100 meter Gedung utama masjid ini memiliki 2.361 tiang pancang.

Gedung utama ini merupakan bangunan berlantai dua. Lantai pertama untuk perkantoran, ruang pertemuan, sedangkan lantai dua, untuk shalat yang terdiri dari ruang shalat utama dan teras terbuka. Gedung utama dengan ruang shalat utama mengarah ke kiblat, sedangkan teras terbuka yang luas mengarah ke Monumen Nasional (Monas). 

Masjid ini juga memiliki kubah besar, gedung pendahuluan, teras raksasa, koridor, menara, lantai dasar, dan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan Masjid Istiqlal.

Setiap sudut bangunan masjid ternyata memiliki makna tersendiri yang melambangkan tentang nilai ketuhanan dalam Islam serta kemerdekaan Indonesia. 

Pertama, tujuh pintu gerbang di masjid ini yang bermakna 7 lapis langit seperti yang disebutkan dalam Alquran. Selain itu, kubah masjid yang memiliki diameter sebesar 45 meter merupakan pemaknaan dari tahun kemerdekaan Indonesia yaitu tahun 1945. 

Adapun 12 tiang kokoh yang terdapat di ruang utama masjid diartikan sebagai tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu tanggal 12 Rabiul Awal.

Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta.

Demikian ulasan mengenai Sejarah Singkat Masjid Istiqlal Jakarta dan Kegunaannya yang merupakan tempat ibadah umat Islam terbesar di Asia Tenggara.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut