Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kurang Sepekan! Kapan Bulan Rajab 2025? Cek Jadwal, Bacaan Doa dan Keutamaannya
Advertisement . Scroll to see content

Sholat Syuruq, Pengertian serta Tata Cara Lengkap dengan Doa dan Keutamaannya

Senin, 06 September 2021 - 21:01:00 WIB
Sholat Syuruq, Pengertian serta Tata Cara Lengkap dengan Doa dan Keutamaannya
Sholat Syuruq yang dikerjakan saat matahari sudah terbit sempurna memiliki keutamaan setara dengan pahala ibadah haji dan umrah. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sholat Syuruq atau sholat Isyraq adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika matahari sudah terbit dan bulat sempurna. 

Sholat Isyraq dikerjakan setelah matahari terbit dan naik setinggi 1 tombak atau jika diperkirakan dengan hitungan menit sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit.

Dalil dianjurkannya shalat syuruq yakn hadits Nabi SAW:

Hadits Pertama:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Barangsiapa Mengerjakan Sholat Shubuh Berjamaah, lalu dia duduk Berdzikir sampai matahari terbit, kemudian mengerjakan Shalat 2 Rakaat, maka ia akan Mendapatkan Pahala Haji dan Umrah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “sempurna, Sempurna, Sempurna (Pahalanya).”
(HR. At-Tirmidzi II/481 no.586)

Hadits Kedua:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ:”مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ”.

Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang Mengerjakan Sholat Shubuh di Masjid secara Berjamaah, lalu dia tetap berada di dalam Masjid sampai melaksanakan shalat sunnah (di waktu, pent) Dhuha, Maka (Pahala) Amalannya itu seperti Pahala Orang yang Menunaikan ibadah Haji atau Umroh secara Sempurna.” (HR. Thobroni VIII/154 no.7663).

Hadits-hadits tersebut dapat diyakini kebenarannya dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan dijadikan hujjah atau landasan hukum dalam melakukan amal ibadah.

Keutamaan Sholat Syuruq:

Keutamaan orang yang mengerjakan sholat syuruq atau isyraq akan mendapatkan pahala seperti haji dan umrah. Namun dengan beberapa syarat. Di antaranya:

1. Shalat shubuh berjamaah

2. Berdzikir hingga matahari terbit

3. Shalat sunnah isyraq 2 rakaat

Shalat Syuruq bukan Shalat Dhuha

Sholat syuruq atau isyraq itu bukan shalat dhuha. Hal ini dikatakan imam al-Ghazali dan syaikh Nawawi al-Bantani rahimahumallah. Shalat ini dilakukan secara khusus dengan niat shalat isyraq.

Tata Cara Sholat Syuruq

Syaikh Nawawi al-Bantani rahimahullah (w. 1316 H) seorang ulama besar madzhab Syafi’iy dalam kitabnya Nihayatuz Zain mengatakan 
Di antara shalat sunnah adalah shalat isyraq. Yaitu 2 rakaat setelah matahari terbit dan naik. 

Niatnya adalah niat shalat isyraq. Pada rakaat pertama setelah membaca al-Fatihah lalu membaca surat ad Dhuha. Dan pada rakaat kedua setelah membaca alFatihah lalu membaca surat al-Insyirah.

Cara melaksanakan shalat Isyroq atau Syuruq sama dengan sholat-sholat sunnah lain yang dikerjakan sebanyak dua rokaat. 

Berikut tata cara dan Niat Sholat Syuruq:

1. Niat sholat Syuruq :

أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلِإشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ  تَعَالَى

Usholli sunnatal isyrooqi rok’ataini lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku berniat melakukan shalat sunnah Isyraq dua raka’at karena Allah Ta’ala”.

2. Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah dianjurkan mambaca surat Ad-Dhuha 

3. Rakaat kedua dianjurkan membaca surat al-Insyirah.

4. Sesudah salam, dianjurkan membaca doa sebagai berikut:

Doa Sholat Syuruq

اللهم يَانُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رَقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِ أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْإِنْتِقَالِ مِنْ ظَلَامِ مِشْكَاتِيْ وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَايَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الْوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُّهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ وَصَلِّ اللهم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا فِيْ اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ

Allahumma yaa nuuron nuuri bith-thuuri wa kitaabim masthuurin fii riqqin mansyuurin wal baitl ma’muuri, as"aluka an tarzuqonii nuuron astahdii bihi ilaika wa adallu bihi ‘alaika wa yashhabunii fii hayaatii wa ba’dal intiqooli min dzolaami misykaatii, wa as"aluka bisy-syamsi wa dluhaaha wa nafsin maa siwaahaa an taj’ala syamsa ma’rifatika musyriqotan bii laa yahjubuhaa ghoimul auhaami walaa ya’tariihaa kusuufu qomaril waahidiyyah ‘indat tamaami bal adim lahaal isyrooqo wadz-dzuhuuro ‘alaa mamarril ayyaami wad-duhuuri. Wa shalli Allahumma ‘alaa sayyidinaa Muhammadin khootamil anbiyaa"I wal mursaliina walhamdu lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Allahummaghfir lanaa waliwaalidiina wa liikhwaaninaa fillaahi ahyaa"an wa amwaatan ajma’iina.

Artinya: “Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah  bukit Thur dan Kitab yang ditulis  pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah  Baitul Ma’mur, aku meminta kepadaMu  agar Engkau memberiku cahaya, yang dengannya aku dapat mencari petunjukMu, dan dengannya aku menunjukkan tentangMu. Dan yang terus-menerus mengiringiku dalam kehidupanku dan setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Dan aku meminta padaMu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan kemulyaan yang wujud pada selain matahari, agar Engkau menjadikan matahari ma’rifat padaMu (yang ada padaku) bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemaha-esaan dikala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Dan berikanlah rahmat ta’dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan Rasul. Dan segala Puji hanya milik Allah tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua Orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal”.

Wallahu A'lam.

Sumber: Buku 33 Jenis Macam Shalat Sunnah (Muhammad Ajib LC), Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut