Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Surat yang Dibaca Setelah Sholat Ashar, Muslim Wajib Mengamalkan
Advertisement . Scroll to see content

Bahaya Meninggalkan Sholat Wustha atau Ashar, Dihapuskan Amal hingga Kubur Dipenuhi Api

Selasa, 02 Februari 2021 - 19:09:00 WIB
Bahaya Meninggalkan Sholat Wustha atau Ashar, Dihapuskan Amal hingga Kubur Dipenuhi Api
Muslim diperintahkan untuk menjaga sholat wustha atau Ashar. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menjalankan sholat lima waktu atau fardu merupakan kewajiban tiap Muslim yang tidak bisa ditunda atau ditawar. Salah satunya sholat wustha atau Ashar. 

Dalam kondisi apa pun, ketika waktu sholat tiba Muslim harus bersegera menjalankannya.

Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kepada umatnya untuk menjaga sholat wustha atau ashar.

{حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ (238) فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالا أَوْ رُكْبَانًا فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ ) }

Artinya: Peliharalah semua salat(mu) dan (peliharalah) salat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk. Jika kalian dalam keadaan takut (bahaya), maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kalian telah aman, maka sebutlah Allah (salatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kalian apa yang belum kalian ketahui." (QS. Al Baqarah: 238-239)

Ibnu Katsir menerangkan dalam kitab tafsirnya berkaitan ayat tersebut bahwa Allah SWT menyebutkan secara khusus di antara semua sholat, yaitu sholat wustha, dengan sebutan yang lebih kuat kedudukannya. 

Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan kepada para sahabatnya untuk bersegera menunaikan sholat Ashar. Sebab, bagi mereka yang meninggalkan atau lalai menjalankan sholat Ashar karena kesibukannya maka amalnya akan dihapuskan.

Hal ini termaktub dalam kitab sahih pula dari hadis Al-Auza'i, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Qilabah, dari Abu Kasir, dari Abul Mujahir, dari Buraidah ibnul Hasib, dari Nabi SAW, disebutkan seperti berikut, bahwa Nabi SAW pernah bersabda:

«بَكِّرُوا بِالصَّلَاةِ فِي يَوْمِ الْغَيْمِ، فَإِنَّهُ مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ، فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ»

Artinya: Bersegeralah dalam melakukan sholat (yakni di awal waktunya) pada hari yang berawan; karena sesungguhnya barang siapa yang meninggalkan salat Ashar, niscaya amal perbuatannya dihapuskan".

Bahaya lain meninggalkan sholat Ashar yakni disebutkan dalam sebuah hadis Nabi SAW:

Rasulullah SAW  telah bersabda dalam Perang Ahzab:

"شَغَلُونَا عَنِ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى صَلَاةِ الْعَصْرِ، مَلَأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَأَجْوَافَهُمْ -أَوْ بُيُوتَهُمْ -نَارًا"

'Mereka menyibukkan kami dari salat wusta, yaitu salat Asar. Semoga Allah memenuhi kubur mereka dan perut mereka atau rumah mereka dengan api'."Hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir, dari Bandar, dari Ibnu Mahdi dengan lafaz yang sama.

Hadis mengenai Perang Ahzab dan kaum musyrik yang membuat Rasulullah SAW dan para sahabatnya sibuk hingga tidak dapat mengerjakan sholat Ashar pada hari itu diriwayatkan oleh banyak perawi dari para sahabat. 

Dalil lainnya ialah sabda Nabi SAW di dalam sebuah hadis sahih melalui riwayat Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

«مَنْ فَاتَتْهُ صَلَاةُ الْعَصْرِ فَكَأَنَّمَا وَتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ»

Artinya: Barang siapa yang meninggalkan sholat Asharnya, maka seakan-akan ia seperti orang yang kehilangan keluarga dan harta bendanya".

Pengertian Sholat Wustho

Ulama Salaf dan Khalaf berselisih pendapat mengenai makna yang dimaksud dari shalat wustha ini. 

Menurut suatu pendapat, sholat wusta itu adalah sholat Subuh, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Malik di dalam kitab Muwatta'-nya melalui Ali dan Ibnu Abbas. Pendapat yang lain, sholat wustha adalah sholat dzuhur. 

Namun, jumhur ulama dari kalangan tabi'in menyebutkan shalat wustha adalah salat Asar. Imam Turmuzi dan Imam Bagawi mengatakan bahwa hal inilah yang dikatakan oleh kebanyakan ulama dari kalangan sahabat dan lain-lainnya.

Dalil yang memperkuat pendapat ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Muslim, dari Syittir ibnu Syakl, dari Ali yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda dalam Perang Ahzab:

"شَغَلُونَا عَنِ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى، صَلَاةِ الْعَصْرِ، مَلَأَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ نَارًا". ثُمَّ صَلَّاهَا بَيْنَ الْعِشَاءَيْنِ: الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ

Artinya: Mereka menyibukkan kami dari shalat wustha, yaitu salat Asar. Semoga Allah memenuhi hati dan rumah mereka dengan api. Kemudian Rasulullah SAW mengerjakannya di antara sholat Magrib dan Isya.

Hadis lainnya diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammam, dari Qatadah, dari Al-Hasan, dari Samurah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"صَلَاةُ الْوُسْطَى: صَلَاةُ الْعَصْرِ"

Salat wusta adalah salat Ashar.

Karena itu, Muslim harus benar-benar menjaga sholat wustha agar tidak dihapuskan amalnya dan perutnya dipenuhi api seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW.

Wallahu A'lam.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut