Bacaan Sholawat Ibrahimiyah dan Keutamaannya
JAKARTA, iNews.id - Sholawat Ibrahimiyah merupakan salah satu jenis sholawat yang paling terkenal dan selalu dibaca Muslim saat menjalankan sholat fardhu maupun sunnah. Imam Syafii rahimahullah berpendapat bahwa diwajibkan atas orang yang shalat mengucapkan shalawat untuk Nabi SAW dalam tasyahhud terakhirnya. Jika ditinggalkan, maka salatnya tidak sah.
Di antara dalil yang memperkuat pendapat Imam Syafii ialah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Abu Daud, dan Imam Turmuzi di dalam kitab sahihnya; juga Imam Nasai, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban di dalam kitab sahihnya masing-masing:
مِنْ رِوَايَةِ حَيْوة بْنِ شُرَيْح الْمِصْرِيِّ، عَنْ أبي هانئ حميد بن هَانِئٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَالِكٍ أَبِي عَلِيٍّ الجَنْبي ، عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ، لَمْ يُمَجِّدِ اللَّهَ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "عَجل هَذَا". ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ وَلِغَيْرِهِ: "إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ، وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ لِيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ ثُمَّ ليدعُ [بَعْدُ] بِمَا شَاءَ"
Melalui riwayat Haiwah ibnu Syuraih Al-Masri, dari Abu Hani' Humaid ibnu Hani' alias Amr ibnu Malik Abu Ali Al-Husaini, dari Fudalah ibnu Ubaid r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah mendengar seorang lelaki berdoa di dalam salatnya tanpa mengagungkan Allah, juga tanpa membaca salawat untuk Nabi Saw. Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Orang ini tergesa-gesa." Kemudian Rasulullah Saw. memanggilnya, lalu bersabda kepadanya atau kepada orang lain (yang disuruhnya untuk memanggilnya): Apabila seseorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia memulainya dengan mengagungkan Allah dan memuji-Nya, lalu bacalah salawat untuk Nabi, kemudian sesudahnya hendaklah ia memanjatkan doa yang disukainya.
Hal yang sama telah disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
مِنْ رِوَايَةِ عَبْدُ الْمُهَيْمِنِ بْنُ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَا وُضُوءَ لَهُ، وَلَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ، وَلَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ، وَلَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يُحِبَّ الْأَنْصَارَ
Melalui Abdul Muhaimin ibnu Abbas ibnu Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Rasulullah Saw. yang telah besabda: Tiada salat bagi orang yang tidak berwudu, tiada wudu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah padanya, tiada salat bagi orang yang tidak membaca salawat untuk Nabi, dan tiada salat bagi orang yang tidak mencintai sahabat Ansar.
Bacaan Sholawat Ibrahimiyah
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”
Dalam redaksi lain disebutkan bacaan sholawat ibrahimiyah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ، صِلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَارْحَمْ مُحَمَّدًا وَآلَ مُحَمَّدٍ، كَمَا رَحِمْتَ آلَ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، [وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ]
Artinya: : Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan salawat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia. Dan rahmatilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana telah Engkau rahmati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia. Dan limpahkanlah berkah kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada Ibrahim: Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia.
Bacaan sholawat itu berdasarkan hadis berikut:
قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْب، حَدَّثَنَا مَالِكُ بن إسماعيل، حدثنا أبو إِسْرَائِيلَ، عَنْ يُونُسَ بْنِ خَبَّاب قَالَ: خَطَبْنَا بِفَارِسَ فَقَالَ: {إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} ، فَقَالَ: أَنْبَأَنِي مَنْ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ: هَكَذَا أُنْزِلَ. فَقُلْنَا -أَوْ: قَالُوا -يَا رَسُولَ اللَّهِ، عَلمنا السَّلَامَ عَلَيْكَ، فَكَيْفَ الصَّلَاةُ عَلَيْكَ؟ فَقَالَ: "اللَّهُمَّ، صِلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَارْحَمْ مُحَمَّدًا وَآلَ مُحَمَّدٍ، كَمَا رَحِمْتَ آلَ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، [وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ]
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Malik ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Abu Israil, dari Yunus ibnu Khabbab yang menceritakan bahwa Yunus ibnu Khabbab berkhotbah kepada kami di negeri Persia dengan membacakan firman-Nya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al-Ahzab: 56) Lalu ia mengatakan, telah menceritakan kepadaku seseorang yang pernah mendengar Ibnu Abbas mengatakan bahwa demikianlah ayat ini diturunkan, lalu kami (para sahabat) atau mereka (para sahabat) berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui bagaimana cara mengucapkan salam penghormatan untukmu, maka bagaimanakah cara bersalawat untukmu?" Rasulullah Saw. menjawab: Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan salawat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia. Dan rahmatilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana telah Engkau rahmati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia. Dan limpahkanlah berkah kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada Ibrahim: Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia.
Hadis ini dijadikan dalil oleh orang yang berpendapat bahwa diperbolehkan memohonkan rahmat buat Nabi Saw.
Keutamaan Sholawat Ibrahimiyah
Ada banyak keutamaan membaca sholawat seperti yang diungkapkan ulama hadis. Berikut beberapa keutamaan membaca sholawat dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir:
1. Malaikat Memohonkan Ampunan
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا صَلَّى عَلَيَّ، فَلْيُقِلَّ عَبْدٌ مِنْ ذَلِكَ أَوْ لِيُكْثِرْ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Asim ibnu Ubaidillah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amir ibnu Rabi'ah menceritakan hadis berikut dari ayahnya yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw. bersabda: Barang siapa yang mengucapkan salawat untukku sekali, maka para malaikat terus-menerus memohonkan ampunan buatnya selama ia masih membaca salawat. Karena itu, hendaklah seseorang hamba membaca salawat, baik banyak ataupun sedikit. Ibnu Majah meriwayatkannya melalui hadis Syu'bah dengan sanad yang sama.
2. Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat
قَالَ أَبُو عِيسَى التِّرْمِذِيُّ: حَدَّثَنَا بُنْدَار، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ عَثْمَةَ، حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ يَعْقُوبَ الزَّمْعِيّ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ كَيْسَان؛ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ شَدَّادٍ أَخْبَرَهُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً".
Abu Isa At-Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bandar, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Khalid ibnu Asmah, telah menceritakan kepadaku Musa ibnu Ya'qub Az-Zam'i, telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Kaisan, bahwa Abdullah ibnu Syaddad pernah menceritakan kepadanya dari Abdullah ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: Orang yang paling berhak mendapat syafaatku kelak di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca salawat untukku.
Imam Turmuzi meriwayatkannya secara tunggal, kemudian ia mengatakan bahwa hadis ini hasan garib.
3. Dihindarkan Kesusahan Dunia dan Akhirat
قَالَ إِسْمَاعِيلُ الْقَاضِي: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ زَيْدِ بْنِ طَلْحَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَتَانِي آتٍ مِنْ رَبِّي فَقَالَ لِي: مَا مِنْ عبد يصلي عليك صلاة إلا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا". فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلَا أَجْعَلُ نِصْفَ دُعَائِي لَكَ؟ قَالَ: "إِنْ شِئْتَ". قَالَ: أَلَا أَجْعَلُ ثُلُثَيْ دُعَائِي لَكَ؟ قَالَ: "إِنْ شِئْتَ". قَالَ: أَلَا أَجْعَلُ دُعَائِي لَكَ كُلَّهُ؟ قَالَ: "إِذَنْ يَكْفِيكَ اللَّهُ هَمَّ الدِّينَا وَهَمَّ الْآخِرَةِ".
Ismail Al-Qadi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali Ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ya'qub ibnu Zaid ibnu Talhah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Telah datang kepadaku utusan dari Tuhanku, lalu mengatakan kepadaku bahwa tidaklah seorang hamba membaca salawat untukku sekali melainkan Allah membalasnya sepuluh kali untuknya. Lalu berdirilah seorang lelaki dan bertanya, "Wahai Rasulullah, bolehkah aku jadikan separo doaku untukmu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Terserah kamu." Lelaki itu bertanya lagi, "Bolehkah saya menjadikan dua pertiga doaku untukmu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Terserah kamu." Lelaki itu bertanya lagi, "Bolehkan aku jadikan seluruh doaku untukmu?" Rasulullah Saw. bersabda: Kalau begitu, Allah akan menghindarkanmu dari kesusahan di dunia dan kesusahan di akhirat.
4. Dosa Diampuni
قَالَ إِسْمَاعِيلُ الْقَاضِي: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سَلام الْعَطَّارُ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ -يَعْنِي: الثَّوْرِيِّ -عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ، عَنِ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ فَيَقُولُ: "جَاءَتِ الرَّاجِفَةُ، تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ، جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ". قَالَ أُبَيٌّ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ، أَفَأَجْعَلُ لَكَ ثُلُثَ صَلَاتِي؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "الشَّطْرُ". قَالَ: أَفَأَجْعَلُ لَكَ شَطْرَ صَلَاتِي؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "الثُّلُثَانِ". قَالَ أَفَأَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا؟ قَالَ: "إِذَنْ يَغْفِرُ اللَّهُ ذَنْبَكَ كُلَّهُ"
Ismail Al-Qadi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Salam Al-Attar, telah menceritakan kepada kami Sufyan As-Sauri, dari Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil, dari At-Tufail ibnu Ubay ibnu Ka'b, dari ayahnya yang menceritakan, bahwa Rasulullah Saw. keluar di tengah malam, lalu bersabda, "Tiupan yang mengguncangkan alam pasti datang diiringi dengan tiupan lainnya yang mengguncangkan, maut menimpa semuanya (yakni hari kiamat dan hari berbangkit)." Maka Ubay bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya selalu berdoa di sebagian malam hari. Bolehkah aku jadikan sepertiga doaku untukmu?" Rasulullah Saw. bersabda, "Separonya." Ubay bertanya lagi, "Bolehkah kujadikan separo doaku untukmu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Dua pertiganya." Ubay bertanya lagi, "Bolehkan saya jadikan semua doaku untukmu?" Rasulullah Saw. menjawab: Kalau begitu, Allah akan mengampuni semua dosamu.
Wallahu A'lam.
Editor: Kastolani Marzuki