Sifat Allah yang Terdapat Dalam Surat Yasin Ayat 82, Bukti Maha Berkuasa
JAKARTA, iNews.id - Sifat Allah yang terdapat dalam Surat Yasin ayat 82 menarik diulas dan perlu dipahami Muslim agar bertambah keimanannya.
Surat Yasin merupakan jantungnya Al Quran seperti yang dikatakan oleh Aḥmad Mudḥairi dalam bukunya yang berjudul Tafsir Yāsīn aqidah dan ma‟rifah.
Dilansir dari laman uinjkt, Surat Yasin yang berjumlah 83 ayat, 729 kata dan 300 huruf ini memiliki kedudukan kusus dalam Al Quran. Surah Yasin menempati urutan ke-36 dalam mushaf Al Quran.
Quraish Shihab yang mengutip pendapat dari alGhazali bahwa surah Yasin dikenal sebagai Qolbu Al Quran karena di dalam Surah Yasin menekankan uraian tentang hari kebangkitan.
Adapun tujuan dari surah ini adalah mengajarkan manusia mempercayai akidah, kususnya tentang kenabian dan keniscayaan hari kebangkitan. Selain itu, banyak terdapat sifat Allah yang terkandung di dalamnya. Salah satunya dalam ayat 82. Berikut penjelasan lengkapnya.
Ada banyak sifat Allah yang terdapat dalam Surat Yasin ayat 82. Di antaranya Al Muqtadir yakni Maha Berkuasa dan Iradat atau Maha Berkehendak.
Berikut bunyi Surat Yasin ayat 82, latin dan artinya:
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Latin: Innamaa amruhuu idzaa araada syaian an yaquula lahuu kun fayakuun.
Artinya: Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yasin: 82)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan mengenai makna ayat 82 yakni, sesungguhnya Dia hanya memerintahkan kepada sesuatu sekali perintah, tidak perlu diulangi atau ditegaskan: Apabila Allah menghendaki suatu urusan, maka Dia hanya berfirman kepadanya, "Jadilah," sekali ucap, maka jadilah.
Adapun sifat Allah yang terdapat dalam Surat Yasin Ayat 82 di antaranya, Maha Berkuasa (Al Muqtadir), Maha Berkehendak (iradat), Maha Pemurah, Maha Agung, dan Maha Kaya.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang dirwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abi Dzar sebagai berikut:
عَنْ أَبِي ذَر، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ: يَا عِبَادِي، كُلُّكُمْ مُذْنِبٌ إِلَّا مِنْ عَافَيْتُ، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ. وَكُلُّكُمْ فَقِيرٌ إِلَّا مَنْ أَغْنَيْتُ، إِنِّي جَوَادٌ مَاجِدٌ وَاجِدٌ أَفْعَلُ مَا أَشَاءُ، عَطَائِي كَلَامٌ، وَعَذَابِي كَلَامٌ، إِذَا أَرَدْتُ شَيْئًا فَإِنَّمَا أَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ".
Artinya: Imam Ahmad mengatakan dari Abu Zar r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, "Hai hamba-hamba-Ku, kalian semua berdosa terkecuali orang yang Aku maafkan. Maka mohonlah ampunan kepada-Ku, tentu Aku mengampuni kalian. Dan kalian semua miskin, kecuali orang yang Aku beri kecukupan; sesungguhnya Aku Maha Pemurah, Mahaagung, Mahakaya, Aku melakukan apa saja yang Kukehendaki. Pemberian-Ku hanya satu kata, dan azab-Ku hanya satu kata; apabila Aku menghendaki sesuatu, sesungguhnya Aku hanya mengatakan kepadanya, 'Jadilah!' Maka jadilah ia.”
Dikutip dari Tafsir Quran Kemenag, makna surat yasin ayat 82 ini membuktikan kekuasaan Allah betapa mudah bagi-Nya menciptakan sesuatu. Apabila Allah menghendaki untuk menciptakan suatu makhluk, cukuplah Allah berfirman, "Jadilah," maka dengan serta-merta terwujudlah makhluk itu.
Mengingat kekuasaan-Nya yang demikian besar, maka adanya hari kebangkitan itu, di mana manusia dihidupkan-Nya kembali sesudah terjadinya kehancuran di hari Kiamat, bukanlah suatu hal yang mustahil, dan tidak patut diingkari.
Demikian ulasan mengenai sifat Allah yang terdapat dalam Surat Yasin ayat 82 yang perlu dipahami Muslim aga semakin bertambah keimanannya.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki