Surat Al Anbiya ayat 89, Latin, Arti, Tafsir tentang Doa Nabi Zakaria Minta Keturunan
JAKARTA, iNews.id - Surat Al Anbiya ayat 89 menjelaskan tentang kisah Nabi Zakaria alaihisalam (as) yang terus berdoa kepada Allah SWT meminta diberikan keturunan.
Nabi Zakaria diberikan ujian belum dikaruniai keturunan hingga memasuki usia uzur. Namun, utusan Allah itu tidak putus asa dan terus berdoa memohon rahmat-Nya agar diberikan keturunan untuk melanjutkan risalahnya.
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Pada ayat ini Allah mengarahkan perhatian Nabi Muhammad saw dan umatnya kepada kisah Nabi Zakaria. Karena ia tidak mempunyai anak, maka ia merasa kesepian dan tidak mempunyai seorang pun keturunan yang akan menggantikan dan melanjutkan perjuangannya bila ia telah meninggal dunia.
Sebab itu ia berdoa kepada Allah agar Dia tidak membiarkannya hidup tanpa keturunan. Pada akhir ayat ini disebutkan ucapan Nabi Zakaria setelah ia mengucapkan doanya itu. Lalu ia berkata, "Dan Engkau adalah ahli waris yang paling baik?"
Maksudnya ialah bahwa apabila Allah menghendaki tidak akan menganugerahkan keturunan kepadanya, maka ia pun rela dan tidak berkecil hati, karena ia yakin bahwa Allah akan tetap memelihara agamanya, dan tidak akan menyia-nyiakan agamanya dan Allah tentu akan memilih orang yang paling tepat sebagai pengganti Zakaria setelah wafatnya.
Nabi Zakaria Alaihi Salam (AS) merupakan satu dari 25 nabi utusan Allah Swt. Menurut sebuah riwayat, Nabi Zakaria diangkat menjadi nabi pada usia 90 tahun. Dia diutus untuk mengembalikan akhlak Bani Israel di palestina yang banyak melakukan kemungkaran dan mengubah agama yang dibawa Musa AS.
Zakaria memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi nabi sesudahnya, untuk memimpin mereka dengan wahyu yang diturunkan kepadanya.
Zakaria berkeinginan agar kenabiannya itu diwarisi oleh ahli waris asabah-nya (garis keturunannya). Karena itu, ia memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang putra yang kelak akan mewarisi kenabiannya.
Doa Nabi Zakaria kemudian diperkenankan Allah Swt sebagaimana dalam firman-Nya:
يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
Artinya: Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia". (QS: Surat Maryam: 6)
Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua.” Tuhan berfirman, "Demikianlah.” Tuhan berfirman, "Hal itu adalah mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.”
Zakaria merasa heran ketika doanya dikabulkan dan mendapat berita gembira akan kelahiran seorang putra, maka kegembiraannya meledak-ledak. Lalu ia bertanya tentang cara yang menyebabkan dia beranak, mengingat istrinya mandul, tidak punya anak sejak semula, lagi sudah tua. Dirinya pun tua serta tulang-tulangnya telah lemah lagi kurus. Tiada kemampuan lagi baginya untuk melakukan persetubuhan.
Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” Tuhan berfirman, "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat.” Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kalian bertasbih di waktu pagi dan petang.
Dari penjelasan Surat Al Anbiya ayat 89 di atas dapat diambil hikmah bagi tiap pasangan suami istri untuk tidak berputus asa jika belum diberikan keturunan. Selain terus berusaha dengan melakukan perbuatan baik juga disertai doa dan tawakkal.
Demikian pembahasan Surat Al Anbiya ayat 89, latin, arti, tafsir.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki