Surat Al Qadr Ayat 1-5: Arab, Latin, Artinya Lengkap dengan Isi Kandungan
JAKARTA, iNews.id - Surat Al Qadr ayat 1-5 rutin dibaca dalam shalat tarawih terutama di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan.
Surat Al Qadr termasuk dalam surat Makkiyah yakni diturunkan dalam periode Mekkah sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Latin: Innaaa anzalnaahu fii Lailatil Qadar, wa Maa adraaka Maa Lailatul Qadr, Lailatul Qadri Khairun min Alfi syahr, tanazzalul malaaaikatu wa ruukhu fiihaa, binirzni rabbihim min kulli Amrin Salaam, hiya Hatta Mathla'il Fajar.
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al Qadr: 1-5).
Surat Al-Qadr mengisahkan keutamaan malam Lailatul Qadar yakni malam diturunkannya Alquran. Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam kemuliaan yang lebih baik dari malam 1.000 bulan.
Di malam Lailatul Qadar, para malaikat dipimpin Malaikat Jibril alaihisalam turun ke bumi dan memberikan salam kepada orang-orang yang berdiam diri atau i'tikaf dan beribadah di masjid hingga fajar tiba.
Dikutip dari quranpustaka, asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat tersebut yakni diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ibnu Jarir dari Hasan bin Ali, ia berkata: "Suatu ketika, diperlihatkan kepada abi saw orang-orang dari Bani Umayah berdiri di atas mimbar beliau. Hal tersebut membuat beliau sedih. Setelah itu, turunlah ayat Al-Kautsar : 1 dan Al-Qadar: 1-3. Yaitu lamanya masa kekuasaan Bani Umayah sepeninggal nabi." Qasim al-Hamdani berakata: "Ketika kami menghitungnya, ternyata ia benar-benar seribu bulan persis, tidak kurang dan tidak lebih." Imam At-Tirmidzi berkata: "Hadis ini ganjil." Al-Muzni dan Ibnu Katsir berkata: "Hadis ini sangat lemah."
Dalam riwayat lain disebutkan diriwayatkan oleh Abi Hatim dan Al-Wahidi dari Mujahid bahwa suatu ketika Rasulullah saw bercerita tentang seorang laki-laki dari Bani Israel yang tidak henti-hentinya berjihad di jalan Allah selama seribu bulan. Kaum muslimin lantas terkagum-kagum dengan hal itu. Allah lalu menurunkan ayat ini. Artinya, lebih baik dari seribu bulan yang dihabiskan oleh laki-laki itu dalam berjihad di jalan Allah SWT.
Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Ali ibnu Urwah yang mengatakan bahwa di suatu hari Rasulullah Saw. menceritakan tentang kisah empat orang lelaki dari kalangan kaum Bani Israil (di masa lalu); mereka menyembah Allah selama delapan puluh tahun tanpa melakukan kedurhakaan kepada-Nya barang sekejap mata pun. Nabi SAW menyebutkan nama mereka, yaitu Ayyub, Zakaria, Hizkil ibnul Ajuz, dan Yusya' ibnu Nun.
Lalu para sahabat Rasulullah SAW merasa kagum dengan amalan mereka. Maka datanglah Jibril kepada Nabi Saw. dan berkata, "Hai Muhammad, umatmu merasa kagum dengan ibadah mereka selama delapan puluh tahun itu tanpa berbuat durhaka barang sekejap mata pun. Sesungguhnya Allah Swt. telah menurunkan hal yang lebih baik daripada itu."
Kemudian Malaikat Jibril a.s. membacakan kepadanya firman Allah Swt.: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadar: 1 -3).
Ini lebih baik daripada apa yang engkau dan umatmu kagumi. Maka bergembiralah karenanya Rasulullah Saw. dan orang-orang yang bersamanya saat itu.
، عَنْ أَبِي هُريرة قَالَ: لَمَّا حَضَرَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "قد جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ، شَهَرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرم خَيرَها فَقَدْ حُرم".
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa ketika Ramadan tiba, Rasulullah Saw. bersabda: Telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang diberkati, Allah telah memfardukan bagimu melakukan puasa padanya. Di dalamnya dibukakan semua pintu surga dan ditutup rapat-rapat semua pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barang siapa yang terhalang dari kebaikannya, berarti dia telah terhalang (dari semua kebaikan).
Itulah ulasan Surat Al Qadr ayat 1-5 lengkap tulisan Arab, latin dan artinya beserta isi kandungannya.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki