Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Niat Puasa Ayyamul Bidh Desember 2025 dan Mengganti Puasa Ramadhan
Advertisement . Scroll to see content

4 Syarat Niat Puasa Ramadhan yang Wajib Diketahui Muslim

Rabu, 30 Maret 2022 - 20:10:00 WIB
4 Syarat Niat Puasa Ramadhan yang Wajib Diketahui Muslim
Syarat niat puasa menjadi penentu sah tidaknya ibadah yang dijalani di Bulan Ramadhan. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Syarat niat puasa menjadi salah satu kunci utama sah tidaknya puasa khususnya di Bulan Ramadhan. Puasa sama seperti ibadah pada umumnya, bahwa setiap ibadah pastilah mempunya rukun yang menjadi batasan sah atau tidak sah-nya ibadah tersebut. 

Yakni jika rukun terpenuhi, maka ibadah dinyatakan sah. Jika tidak terpenuhi, maka ibadah tidak dinyatakan sah. Begitu juga puasa. Ibadah ini juga punya rukun yang menjadi tolok ukur apakah ibadah puasa sah atau tidak. 

Rukun puasa itu hanya ada 2, yakni;

1. Niat, dan
2. Imsak; yakni menahan.

Ahmad Zarkasih dalam bukunya Bekal Ramadhan menjelaskan, berbicara niat, biasanya yang langsung terpatri dalam otak orang muslim Indonesia kebanyakan ketika mendengar lafadz niat puasa berikut:

 نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانِ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ 

Nawaitu shouma ghodin 'an adaain fardhi syahri romadhoona haadzihissanati lillahi ta'aala
Artinya: Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan keajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah SWT.” 

Pertanyaannya apakah lafadz niat itu dicontohkan Nabi SAW? Jawabannya tidak, bahkan sahabat dan tabiin juga tidak melafadzkan niat tersebut.

Ulama yang menciptakan redaksi tersebut ialah Imam al-Rafi’i al-Quzwaini (w. 623 H) dari kalangan al-Syafi’iyyah. Beliau menuliskan redaksi niat tersebut dalam kitabnya Fathul-‘Aziz bi Syarhi alWajiz atau biasa yang disebut denagn istilah alSyarhu al-Kabir li al-Rafi’iy (6/293) sebagai implementasi atas syarat-syarat niat tersebut guna memudahkan bagi para muslim ketika ingin berniat puasa Ramadhan.

Redaksi Niat tersebut kembali ditulis ulang oleh Imam al-Nawawi dalam kitabnya Raudhah al-Thalibin yang akhirnya menjadi familiar dan banyak diamalkan kebanyakan muslim.

4 Syarat Niat Puasa

Tapi yang harus diketahui adalah bahwa niat puasa itu punya syarat-syaratnya. Dalam alMausu’ah al-Fiqhiyah Kuwait (28/21), syarat niat puasa yang disepakati para ulama madzhab itu ada 4:

Berikut 4 Syarat Niat Puasa di Bulan Ramadhan

1. Jazm [جزم = [Yakin
2. Ta’yiin (تعيين = [Ditentukan
3. Tabyiit [تبييت = [Pengukuhan
4. Tajdid [تجديد = [Diperbaharui

1. Jazm [جزم)

Seorang muslim yang berniat haruslah yakin denga niatnya, tidak gamang. Seperti mengatakan: “kalau besok ngga jadi safar, saya puasa. Kalau jadi saya ngga puasa!”. Harus yakinkan diri, puasa atau tidak?

Juga bukan di hari syak (hari setelah tanggal 29 Sya’ban), apakah besok sudah masuk Ramadhan atau tidak. misalnya mengatakan: “kalau besok benar tanggal satu saya puasa, kalau tidak ya ngga puasa!”. Harus dipastikan sebelumnya apakah besok benar tanggal 1 atau tidak.

2. Ta’yiin [تعيين)

Ta’yin itu jika diterjemahkan secara bahasa ke dalam bahasa Indonesia adalah menentukan. Maksudnya adalah niat puasa itu haruslah memberikan spesifikasi atas ibadah yang ingin dikerjakan, dalam hal ini puasa. 

3. Tabyiit [تبييت [

Harus dikukuhkan niat tersebut di malam sebelum hari yang ingin dilakukan puasa itu datang, yaitu setelah terbenam matahari sampai menjelang terbit fajar hari itu. Ini didasarkan kepada hadits Nabi saw:

“Siapa yang tidak berniat puasa di malam hari sampai terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya” (HR. Ibnu Majah, an-Nasa’i dan Ahmad).

4. Tajdid al-Niyyah / Pembaharuan Niat

Dari salah satu syarat di antara syarat-syarat niat tersebut ialah Tajdid al-Niyyah [يةُان ُتجديد ,[yaitu memperbaharui niat di setiap malam Ramadhan. Ini adalah pendapat Jumhur ulama dari 4 madzhab fiqih, selain madzhab Imam Malik. Madzhab Imam Daar al-HIjrah ini melihat bahwa tidak perlu adanya pembaharuan niat di setiap malam Ramadhan.

Jumhur ulama dari kalangan al-Hanafiyah, Syafi’iyyah dan al-Hanabilah sepakat bahwa yang namanya niat Ramadhan itu harus di-update di setiap malam Ramadhan. Tidak cukup hanya niat di awal bulan saja, mesti setiap malam. 

Mereka mengatakan bahwa puasa di hari-hari Ramadhan adalah ibadah yang independent di setia harinya, tidak punya keterkaitan antara hari-hari tersebut. Karena setiap harinya itu berbeda dengan hari selanjutnya atau sebelumnya, maka wajib di setiap hari ada niat yang dikhususkan untuk hari itu.

Demikian penjelasan mengenai syarat niat puasa di Bulan Ramadhan yang perlu diketahui Muslim agar semakin mantap dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci yang penuh berkah dan ampunan.

Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut