Tata Cara Mandi Bersih setelah Haid Lengkap Bacaan Niat, Arab, Latin, Arti
JAKARTA, iNews.id - Tata cara mandi bersih setelah haid penting diketahui perempuan. Sebab, suci dari hadas besar dan kecil merupakan syarat sahnya ibadah fardhu maupun sunnah
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran, Surat An Nisa ayat 43. Allah SWT berfirman:
وَلا جُنُباً إِلَّا عابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا
Artinya: Jangan pula hampiri masjid sedang kalian dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu saja, hingga kalian mandi. (An-Nisa: 43)
Ibnu Abbas mengatakan, "Janganlah kalian memasuki masjid ketika kalian sedang dalam keadaan berjinabah, kecuali orang yang hanya sekadar lewat saja. (QS. An Nisa Ayat 43)
Mandi wajib (junub) merupakan upaya membersihkan diri dari hadas besar setelah haid, nifas maupun bersenggama.
Haid atau menstruasi adalah keluarnya darah dari rahim perempuan yang sudah balig sebagai bagian dari siklus biologisnya. Selama haid, perempuan dilarang untuk menjalankan ibadah apa pun termasuk membaca Alquran karena kondisi mereka sedang kotor.
Dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 222, Allah SWT berfirman:
{وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, "Haid itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu, hendaklah kalian menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kalian mendekati mereka, sebelum mereka suci. (QS. Al Baqarah: 222).
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa haid adalah darah kotor. Karenanya, ketika wanita mengalami haid dilarang untuk digauli. Wanita haid juga dilarang melakukan ibadah.
Sebelum melaksanakan mandi wajib, ada baiknya mengetahui tata cara mandi wajib atau junub setelah haid.
Tata cara mandi haid atau junub itu seperti yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Artinya: Dari Aisyah istri Nabi shallallahu alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu alaihi wasallam mandi karena janabat, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya ke dalam air lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR. Bukhari) [No. 248 Fathul Bari] Shahih.
1. Mengawali dengan Niat
Niat dibaca atau dilafalkan bersamaan dengan saat pertama kali menyiramkan air ke anggota badan.
Berikut niat mandi bersih setelah haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhon lillaahi ta'aala
Artinya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah”.
2. Membersihkan Kedua Tangan
Sesuai sunnah, tahap mencuci tangan ini bisa dilakukan sampai 3 kali. Hal itu dimaksudkan agar tangan benar-benar bersih dari najis.
3. Membersihkan Bagian Tubuh yang Kotor
Membersihkan bagian tubuh yang kotor dilakukan dengan tangan kiri. Bagian yang dimaksud antara lain adalah kemaluan, dubur, ketiak dan lain-lain.
4. Mencuci Tangan Ulang
Setelah itu, bersihkan kembali tangan yang telah dipakai untuk membersihkan bagian yang kotor.
5. Berwudhu
Lakukan wudhu sesuai tata cara seperti wudhu saat akan sholat dan tentunya dengan niat wudhu.
6. Membasuh Kepala
Tahap ini dilakukan dengan cara mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali sampai pangkal rambut.
7. Memisah-misah Rambut Menggunakan Jari
Memisah setiap sela-sela rambut menggunakan jari bertujuan agar air guyuran lebih bisa merata secara keseluruhan.
8. Mengguyur Seluruh Tubuh dengan Air
Mengguyur atau membasahi seluruh tubuh dengan air dilakukan secara merata dari ujung rambut ke ujung kaki. Biasanya dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu.
9. Gunakan Sabun dan Shampo
Saat semua tahapan di atas telah dilakukan, baru tahapan mandi dilakukan dengan cara mencuci seluruh bagian tubuh dengan sabun dan shampo pada bagian rambut.
Sebagai catatan, pastikan menggunakan air yang bersih dan suci ketika mandi.
Pastikan juga seluruh tubuh terguyur dengan air dan jangan menggunakan penutup kepala atau rambut.
Syarat Sah Mandi Junub
Rais Syuriah PBNU KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengatakan, syarat sahnya mandi junub untuk menghilangkan hadats besar jangan ada di tubuh sesuatu yang bisa mengubah (sifat) air (mutaghayyir) dengan memakai shampo sebelum mandi junub selesai.
"Makanya banyak orang yang salah. Baru satu ciduk sudah pakai shampo. Itu kan berarti kondisi air yang ada di tubuh sudah berubah karena terkontaminasi shampo tadi. Sebaiknya, selesaikan dulu mandi junubnya sampai selesai baru memakai shampo," kata Gus Baha dalam pengajian dikutip gusbahaonline.
Itulah tata cara mandi bersih setelah haid yang benar dalam ajaran Islam beserta doanya.
Editor: Kastolani Marzuki