Tata Cara Sholat Hajat dan Bacaannya, Muslim Perlu Paham!
JAKARTA, iNews.id - Tata cara sholat hajat dan bacaannya perlu dipahami oleh umat Muslim. Sholat sunnah ini bisa dilakukan ketika memiliki hajat tertentu agar dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala.
Menurut Mahmud asy-Syafrowi, dalam bukunya yang berjudul Shalat Tahajud dan Shalat Hajat, sholat hajat merupakan salah satu sholat sunnah yang dikerjakan dengan dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat.
Syekh Nawawi Banten dalam kitabnya Nihayatuz Zain, menyebut umat Muslim yang sedang mengalami kesempitan dalam hidup, atau menginginkan sesuatu hendaknya melaksanakan sholat sunnah hajat.
Cara melaksanakan sholat hajat tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya. Adapun, hal yang membedakan hanya pada niat dan bacaan doanya.
Berikut ini tata cara sholat hajat yang telah dirangkum dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia, Selasa (2/4/2024).
1. Niat melaksanakan shalat hajat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.
“Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah Subhanahu Wata'ala.”
2. Takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
3. Setelah itu, membaca surat Al-Fatihah. Dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek (dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas dan ayat kursi).
4. Melakukan gerakan ruku’ dengan bacaan doanya.
5. Sujud dengan bacaan doanya.
6. Duduk di antara dua sujud.
7. Sujud kedua.
8. Berdiri dan melaksanakan rakaat kedua dengan urutan tata seperti rakaat pertama.
9. Duduk tasyahud akhir.
10. Lalu, salam menengok ke kanan dan ke kiri.
Setelah melaksanakan sholat hajat, disunnahkan untuk membaca bacaan doa berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Latin:
Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
Artinya:
“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Maha Suci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Maha Suci Dzat pemilik keagungan dan kemuliaan. Maha Suci Dzat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimatMu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”
Lalu, dianjurkan pula untuk membaca doa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Latin:
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.
Artinya:
“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Maha Suci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”
Demikian ulasan mengenai tata cara sholat hajat dan bacaannya. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja